Ribuan Petugas Amankan Ibadah di Gereja-gereja di Jakarta
Polri sudah mengeluarkan petunjuk arahan kepada satuan-satuan kewilayahan untuk memperketat pengamanan Paskah, terutama setelah adanya teror di Makassar.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·3 menit baca
KOMPAS/RIZA FATHONI
Polisi berjaga di pintu depan Gereja Katedral Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, saat berlangsung ibadah misa petang Minggu Palma, Minggu (28/3/2021). Pengamanan gereja Katedral diperketat pasca-peledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 5.692 personel TNI dan Polri mengamankan ibadah Tri Hari Suci di DKI Jakarta dan sekitarnya. Di wilayah hukum Kepolisian Daerah Metro Jaya ini terdapat total 833 gereja yang dijaga.
”TNI-Polri kami kerahkan 5.692 personel gabungan, baik yang berjaga di dalam (gereja), di luar, maupun yang melaksanakan patroli,” ucap Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal Dudung Abdurachman dalam keterangan pada Kamis (1/4/2021) malam. Ia bersama Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Fadil Imran berkeliling mengecek kesiagaan petugas di sejumlah gereja, termasuk di Katedral Jakarta.
Menurut Dudung, peribadatan Kamis Putih di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi terpantau aman dan kondusif. Ia meminta masyarakat tetap tenang dalam beraktivitas serta memercayakan pengamanan kepada TNI dan Polri. Ini terutama pascateror bom bunuh diri di depan Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, dan penyerangan di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan.
KOMPAS/RENY SRI AYU
Suasana di depan Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, di wilayah hukum polda ini terdapat total 833 gereja yang dijaga. Namun, sesuai pertimbangan, TNI dan Polri memprioritaskan pengamanan di empat gereja, yakni Katedral Jakarta, Immanuel di Jakarta Pusat, Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Petojo, dan Santo Kristoforus di Jakarta Barat. Ada 155 personel berjaga di setiap gereja prioritas.
Terkait prosedur pengamanan, Yusri menjelaskan, tim dari Brigade Mobil (Brimob) melakukan sterilisasi sebelum ibadah dimulai guna mencegah adanya bahan berbahaya di gereja. Di akses-akses masuk gereja, petugas TNI dan Polri bekerja sama dengan pengamanan internal gereja memeriksa umat yang hendak masuk.
Setiap barang bawaan bakal dicek. ”Gereja sudah menyarankan kepada umat sebaiknya tidak membawa tas agar tidak memperlambat pemeriksaan,” ujar Yusri.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Petugas kepolisian berjaga di pintu depan Gereja Katedral Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, saat berlangsung ibadah misa petang Minggu Palma, Minggu (28/3/2021).
Selain itu, petugas keamanan juga berkoordinasi dengan pihak pengamanan internal gereja untuk memeriksa kondisi perangkat kamera pemantau (CCTV). Perangkat dipastikan beroperasi dengan baik.
Yusri menambahkan, selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro, sejumlah gereja menerapkan prosedur pendaftaran bagi umat yang hendak ikut ibadah langsung di gereja. Pendaftaran secara daring bertujuan membatasi jumlah umat yang bisa ikut ibadah luring guna menekan risiko penularan Covid-19. Namun, di tengah situasi sekarang, prosedur itu mempermudah tugas aparat.
”Contoh, di Katedral sebelum ada kejadian di Makassar sudah menjalankan prosedur ketat. Karena cuma 20 persen yang boleh masuk, harus terdaftar jika ingin beribadah di gereja,” kata Yusri. Mereka mendaftar melalui aplikasi yang sudah disediakan lalu saat di gereja menunjukkan kode pendaftaran kepada petugas. Tanpa kode, umat tidak dibolehkan ikut misa luring.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Kendaraan lapis baja kepolisian disiagakan di pintu depan Gereja Katedral Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, saat ibadah misa petang Minggu Palma, Minggu (28/3/2021). Pengamanan gereja Katedral diperketat pasca-peledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Rusdi Hartono menyebutkan, Paskah sudah masuk kalender keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), yang berarti setiap tahun pengamanannya selalu disiapkan. Namun, Polri sudah mengeluarkan petunjuk arahan kepada satuan-satuan kewilayahan untuk memperketat pengamanan Paskah, terutama setelah adanya teror di Makassar.