Layanan Publik di Polda Metro Jaya Tetap Berjalan di Tengah Pengetatan Pengamanan
Tetap dibukanya pelayanan publik di kantor polisi merupakan instruksi Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo setelah teror di Mabes Polri.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·3 menit baca
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA
Kepolisian Daerah Metro Jaya di Jakarta mengurangi akses masuk pengunjung dan memperketat pengamanan markas, Kamis (1/4/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Metro Jaya mengurangi akses masuk pengunjung dan memperketat pengamanan markas setelah serangan oleh seorang perempuan bersenjatakan airsoft gun di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Meski demikian, polisi memastikan layanan bagi publik yang berlokasi di dalam Polda Metro Jaya tetap berjalan.
Pada Kamis (1/4) pagi, kemacetan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dari Mampang ke Simpang Susun Semanggi terpantau lebih parah dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Jika lalu lintas pada Rabu mulai tersendat dari depan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada Kamis sekitar pukul 09.00 ekor kemacetan mencapai depan kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Semakin siang, ekor kemacetan semakin jauh hingga Simpang Pancoran.
Kami antisipasi kejadian di Mabes Polri. Kami tingkatkan pengamanan dengan menggunakan anggota bersenjata dan body check (pemeriksaan badan) di setiap pintu.
Salah satu faktor pemicu kemacetan ini adalah antrean kendaraan yang hendak masuk Polda Metro Jaya. Biasanya, mobil dan sepeda motor pada hari kerja diarahkan masuk melalui gerbang Jalan SCBD dan keluar lewat gerbang Jalan Gatot Subroto. Namun, gerbang Jalan SCBD Kamis pagi ditutup. Semua kendaraan masuk dan keluar diarahkan lewat Gatot Subroto.
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA
Kepolisian Daerah Metro Jaya di Jakarta mengurangi akses masuk pengunjung dan memperketat pengamanan markas, Kamis (1/4/2021).
Antrean pesepeda motor yang hendak ke polda berjubel karena hanya tersedia satu pintu pengambilan karcis parkir di gerbang Gatot Subroto, sedangkan di gerbang SCBD terdapat dua akses. Sementara itu, mobil tidak dibolehkan masuk sehingga pengunjung yang datang dengan kendaraan roda empat mesti turun dan berjalan kaki dari gerbang.
Banyak warga yang datang ke polda untuk mengakses sejumlah layanan di sana, termasuk di Kantor Bersama Pelayanan Satu Atap Polda Metro Jaya. Seorang warga Pulogadung Jakarta Timur, Awan (31), datang untuk mengurus pemblokiran surat tanda nomor kendaraan. Ia mengakui pengetatan pengamanan markas polda makin merepotkannya. ”Tadi saya setengah jam dari mulai antre sampai bisa masuk,” ucapnya.
Namun, pelayanan satu atap di sana menurut Awan berjalan normal. Ia berharap pintu pengambilan karcis parkir untuk motor ditambah guna mengurai kepadatan antrean kendaraan yang hendak masuk Polda Metro Jaya.
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA
Kepolisian Daerah Metro Jaya di Jakarta mengurangi akses masuk pengunjung dan memperketat pengamanan markas, Kamis (1/4/2021). Petugas juga memeriksa barang bawaan sejumlah pengunjung.
Awan menambahkan, kondisi keamanan kian mengkhawatirkan karena lokasi aksi teror kian dekat. Awalnya, teror terjadi di Sulawesi Selatan lewat bom bunuh diri di depan Katedral Makassar. Namun, kemarin Rabu, aksi sudah terjadi di Jakarta melalui penyerangan terhadap petugas di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, oleh terduga teroris Zakiah Aini. Namun, ia memilih tetap beraktivitas dengan meningkatkan kewaspadaan.
Tetap dibukanya pelayanan publik di kantor polisi merupakan instruksi Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo setelah teror di Mabes Polri. Ia meminta pengamanan ditingkatkan, tetapi jajarannya tetap mesti memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus dalam keterangan pada Rabu malam menyatakan, pengetatan pengamanan berlaku di semua markas kepolisian di wilayah hukum polda tersebut. ”Kami antisipasi kejadian di Mabes Polri. Kami tingkatkan pengamanan dengan menggunakan anggota bersenjata dan body check (pemeriksaan badan) di setiap pintu,” ujarnya.
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA
Kepolisian Daerah Metro Jaya di Jakarta mengurangi akses masuk pengunjung dan memperketat pengamanan markas, Kamis (1/4/2021). Petugas juga memeriksa barang bawaan sejumlah pengunjung.
Peningkatan pengamanan juga berjalan di Polda Banten. Kepala Bidang Humas Polda Banten Komisaris Besar Edy Sumardi menuturkan, Kepala Polda Banten Inspektur Jenderal Rudy Heriyanto Adi Nugroho sudah memerintahkan untuk mempertebal kekuatan pengamanan personel dan memperketat pemeriksaan di pintu masuk markas.
Petugas bakal menggunakan alat pendeteksi terhadap setiap orang serta kendaraan yang akan masuk Polda Banten. ”Kami telah memperketat penjagaan mapolda, meningkatkan patroli sekitar luar polda, dan pengetatan sistem pengamanan dan selektif orang yang masuk,” ujar Edy.
Selain itu, pengunjung yang hendak masuk ke Polda Banten wajib meninggalkan kartu identitas, antara lain kartu tanda penduduk (KTP), di penjagaan. Menurut Edy, itu semua demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.