Interaktivitas Penumpang TransJakarta lewat Aplikasi TIJE
Menandai 7 tahun Transjakarta sebagai perseroan terbatas, BUMD Pemprov DKI Jakarta itu meluncurkan tiga fitur layanan baru. Salah satunya suara pelanggan, kanal tempat penumpang melapor atau menyampaikan keluhan.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meluncurkan tiga fitur baru pada aplikasi TIJE. Ketiga fitur tersebut merupakan pengembangan dari layanan aplikasi TIJE, yaitu fitur Loyalti-Je, fitur suara pelanggan, dan fitur kartu layanan gratis.
Diluncurkan dalam perayaan ulang tahun ketujuh Transjakarta sebagai perseroan terbatas (PT) secara virtual, Sabtu (27/3/2021), Direktur Eksekutif Transformasi Digital Teknologi Informasi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Gidionton Saritua Siagian menjelaskan, ketiga fitur itu diluncurkan sebagai bentuk penghargaan kepada penumpang Transjakarta.
Melalui aplikasi Loyalti-Je, pelanggan yang selalu menggunakan aplikasi TIJE bisa menukarkan poin loyalty yang telah mereka kumpulkan seiring dengan jumlah perjalanan yang mereka lakukan bersama dengan Transjakarta.
”Penukaran poin itu, reward-nya akan kami sesuaikan, tentunya pasti menarik untuk para pelanggan. Dan semoga itu bisa membantu Transjakarta dan pelanggannya,” kata Siagian.
Kemudian, melalui pengembangan fitur suara pelanggan, menurut Siagian, penumpang Transjakarta memiliki satu kanal untuk melaporkan apa pun yang mereka keluhkan atau mereka rasakan. ”Yang selama ini mereka tidak tahu mau bicara ke mana, yang selama ini juga mereka bingung mau ngomong ke mana, dengan digital feedback atau fitur suara pelanggan ini, para pelanggan kita tentu sangat bisa di mana pun, kapan pun, melaporkan apa pun yang mereka lihat, mereka dengar, mereka rasakan. Dan itu bisa disampaikan lewat digital feedback ini,” tutur Siagian.
Apa saja yang bisa disampaikan melalui fitur ini? Menurut Siagian, melalui fitur yang ada di aplikasi TIJE ini, banyak hal yang bisa dilaporkan para penumpang. Di antaranya mulai kualitas layanan, kualitas bus, kualitas sopir bus, kenyamanan bus, fasilitas di Transjakarta yang perlu diperbaiki, ataupun sistem di Transjakarta terkait operasional dan pelangan.
”Jika ada feedback, silakan dimasukkan dan pasti itu masuk ke sistem kita dan pasti kita lihat satu per satu semua feedback itu dan pasti kita tindaklanjuti,” kata Siagian.
Kemudian fitur ketiga adalah fitur kartu layanan gratis. Fitur ini bisa dimanfaatkan warga DKI Jakarta penerima kartu layanan gratis Transjakarta. Mereka bisa mengunduh dan mengunggah dokumen yang dipersyaratkan sebagai warga yang berhak menerima kartu layanan gratis melalui aplikasi.
Dengan demikian warga dari sejumlah latar belakang, seperti orang lanjut usia (lansia), veteran, penerima pangan murah, ataupun warga berkebutuhan khusus, bisa mengurus kartu layanan tanpa harus pergi ke kantor Transjakarta.
Ke depan, kata Siagian, aplikasi TIJE ini akan terus dikembangkan. Untuk fitur suara pelanggan, direncanakan dilengkapi fitur LIVE CHAT atau media komunikasi langsung antara penumpang dan petugas yang menangani pelanggan.
”Dengan live chat, para pelanggan bisa berkomunikasi secara langsung atau real time dengan petugas command center atau petugas yang mengelola operasional layanan bus, ataupun dengan petugas yang menangani para penumpang (customer handler),” kata Siagian.
Selain itu, ke depannya, melalui aplikasi ini, posisi minitrans atau angkot juga akan bisa terlacak posisinya sama seperti bus-bus yang beroperasi di koridor dan nonkoridor.
Dalam peluncuran itu, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo menegaskan, berdiri sebagai perseroan membuat Transjakarta harus terus meningkatkan pelayanan kepada penumpang. Salah satunya dengan mengintegrasikan berbagai moda angkutan umum di Jakarta melalui sistem Jaklingko. Dengan Jaklingko, penumpang bisa dimudahkan untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lain dengan sekali pembayaran.
Susilo Dewanto, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, menjelaskan, sebagai PT, Transjakarta diharapkan terus kreatif dan berinovasi mewujudkan pelayanan angkutan umum yang prima. Dengan penambahan tiga fitur baru, diharapkan bisa mendorong kolaborasi antara Transjakarta dan masyarakat.
”Harapannya tentu terjadi peningkatan jumlah penumpang yang tentu saja meningkatkan pendapatan sehingga subsidi bisa lebih tepat dan efisien,” ujar Susilo.
Dalam layanan Transjakarta, tiga fitur baru itu melengkapi fitur-fitur lainnya yang sudah ada yang diluncurkan pada awal Februari lalu. Di antaranya fitur cari bus, cari rute, juga informasi bus.