Izin pembukaan bioskop di pusat perbelanjaan tetap harus diiringi pengelola dan konsumen yang mematuhi protokol kesehatan. Penurunan kasus jangan membuat masyarakat merasa ancaman bahaya yang ada telah hilang.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Program vaksinasi massal di pusat perbelanjaan dilakukan sebagai upaya Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, untuk menggairahkan kembali pertumbuhan ekonomi. Pandemi Covid-19 membuat sektor ekonomi begitu terpukul. Untuk itu, dibukanya layanan vaksinasi di Bogor, seperti di Trade Mal, Botani Square, dan Mal Boxies 123, juga diikuti dengan pemberian izin pembukaan bioskop.
”Bioskop di Kota Bogor mulai didatangi pengunjung. Dari laporan pengelola mal, setidaknya sudah ada 10 persen masyarakat (jadi konsumennya). Saat ini, masih ada tugas penting pengelola bioskop maupun pemkot untuk mempromosikannya. Protokol kesehatan di dalam bioskop harus ketat. Jangan sampai nanti dengan adanya pemberian izin operasional, malah menimbulkan kluster baru,” kata Dedie, Kamis (25/3/2021).
Bapak Joko Widodo menitipkan agar semua pihak di Kota Bogor selalu waspada dan agar tidak lengah guna menghindari kemungkinan dari ancaman lonjakan atau gelombang kedua. (Bima Arya)
Pemkot Bogor, kata Dedie, tetap mengingatkan pengelola bioskop maupun mal untuk saling berkoordinasi. Maka dari itu, perlu ada kerja sama yang erat antarsemua pihak untuk saling mengingatkan. Kondisi saat ini meskipun sudah ada tanda-tanda angka Covid-19 melandai, tetap belum bisa dianggap aman 100 persen.
”Semua prokes harus jalan. Bangku diberi jarak, yang saya pantau sudah berjarak. Penjualan makanan dan minuman juga harus memenuhi standar prokes ketat. Makan di dalam bioskop (saat menonton) dihindari. Kan tujuannya tadi, untuk melindungi diri sendiri. Ketika nanti vaksinasi di mal ini menyasar masyarakat umum. Dengan sendirinya, hal itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi,” lanjut Dedie.
Dedie melanjutkan, selain BTM, Botani Square, dan Mal Boxies 123, pekan depan Plaza Ekalokasari mendapat giliran untuk melangsungkan vaksinasi.
Dari total sasaran 16.403 pegawai pusat perbelanjaan yang terdata oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor, sudah dialokasikan vaksin bagi 5.200 karyawan. Untuk layanan di pusat perbelanjaan, Pemkot Bogor menargetkan 750 orang per hari.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, jumlah vaksin yang diterima Kota bogor 132.800 dosis dengan target 66.400 orang (dua dosis per orang). Hingga saat ini, jumlah penerima vaksin 29.545.
Ikhtiar semua pihak
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, penurunan tren Covid-19 di Kota Bogor tidak terlepas dari ikhtiar dan sinergi semua pihak, yakni dengan sinergi kolaborasi, kebutuhan logistik dan kondusifitas, di antaranya efektivitas PPKM mikro, koordinasi polisi RW, aparatur wilayah, kepolisian, TNI, hingga warga.
”Bapak Joko Widodo menitipkan agar semua pihak di Kota Bogor untuk selalu waspada dan agar tidak lengah guna menghindari kemungkinan dari ancaman lonjakan atau gelombang kedua,” kata Bima.
Dari data Dinkes Bogor pada 21 Maret, tingkat keterisian tempat tidur isolasi 30,4 persen. Sementara tren kasus terkonfirmasi positif menunjukkan penurunan. Per Kamis (25/3/2021), ada penambahan 47 kasus sehingga total konfirmasi 13.579 kasus. Pasien masih sakit ada 952 kasus, pasien selesai isolasi atau sembuh ada 12.406 kasus, dan meninggal 221 kasus.
Adapun tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 juga menunjukan tren penurunan. Sepanjang 2020, ada 330 tenaga kesehatan terkonfirmasi positif. Memasuki 2021, angka kasus tenaga kesehatan alami penurunan. Pada Januari ada 21 kasus, Febuari ada 10 kasus, dan Maret ada 2 kasus.
Penurunan kasus Covid-19 dan berkurangnya pasien Covid-19 di rumah sakit, kata Bima, jangan sampai membuat masyarakat merasa bahwa ancaman bahaya yang ada telah hilang. Upaya penanganan seperti test, tracing, treatment (3T) tidak boleh kendur.
”Padahal dalam kenyataannya ancaman dan bahaya masih tetap ada. Untuk itu, pentingnya penerapan protokol kesehatan hingga tingkat terbawah dan memperhatikan tata cara berkumpul dan bersosialisasi. Untuk kebutuhan logistik, Dinas Sosial Kota Bogor saat ini terus berikhtiar mengumpulkan dan memobilisasi logistik yang diperlukan warga yang tengah menjalani isolasi mandiri,” kata Bima.