Kebakaran Pisangan, Musibah dengan Korban Jiwa Terbanyak di Jakarta
Sepuluh orang tewas akibat kebakaran empat petak rumah di Jalan Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/3/2021). Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sepuluh korban yang tewas akibat musibah kebakaran empat petak rumah di Jalan Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/3/2021), sudah dalam keadaan sadar saat api membesar. Namun, para korban gagal menyelamatkan diri karena akses jalan untuk keluar buntu.
Empat rumah petak yang terbakar itu letaknya dikelilingi tembok-tembok perumahan lain. Akses untuk keluar hanya bisa dilalui melalui bagian depan rumah. Luas teras empat rumah itu sekitar 1,5 meter dan pada saat itu dipenuhi dengan sepeda motor milik para korban.
Fanny (29), salah satu korban selamat, mengatakan, kebakaran diperkirakan terjadi pada Kamis sekitar pukul 04.20. Ia sempat terbangun karena alarm ponselnya berdering sekitar pukul 04.00.
”Saya lalu tidur lagi. Sekitar 15 menit kemudian, saya dengar suara teriakan orang minta tolong. Tetapi, dia enggak minta tolong kalau ada kebakaran. Saya hanya dengar seperti ada orang lari-larian di dalam kamar,” kata Fanny.
Awalnya, Fanny bersama suaminya, Nanang, menyangka keributan di kamar sebelah terjadi karena ada pertengkaran suami-istri. Namun, saat suami Fanny membuka pintu kamar, api mulai menjalar ke ruang tamu rumah Fanny.
Kita kali ini menyaksikan ada 4 petak rumah kebakaran, tetapi yang meninggal 10 orang. Sebuah musibah yang luar biasa. Jumlah korban jiwanya yang terbanyak sejauh ini. (Anies Baswedan)
”Suami saya ambil air untuk akses kami lewat biar api enggak gede-gede amat. Ternyata waktu disiram malah tambah gede,” katanya.
Suami Fanny lalu menggendong anaknya dan menyelamatkan diri dari kobaran api. Ia lalu menyusul dan sempat terjebak kobaran api yang kian membesar. ”Ini tangan saya ketetesan kabel, kanan kiri sepeda motor sudah berapi, cepet banget api menjalarnya sekitar lima menit. Semua sepeda motor ikut kebakar,” tuturnya.
Berdasarkan data Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, para korban yang tewas akibat kebakaran itu adalah Sry Mulyani (50), Deby (28), Ria (17), Dani (30), Nizan (1,5), Beni (42), Nova (40), Baeva (15), Fani (20), dan Ni Imam. Jenazah mereka sudah dievakuasi ke RSCM, Jakarta Pusat.
Korban terbanyak
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat meninjau korban kebakaran di Jalan Pisangan Baru III, mengatakan, musibah ini merupakan musibah yang amat berat. ”Kita kali ini menyaksikan ada 4 petak rumah kebakaran, tetapi yang meninggal 10 orang. Sebuah musibah yang luar biasa. Jumlah korban jiwanya yang terbanyak sejauh ini,” ucap Anies.
Di Jakarta, kata Anies, setiap terjadi kebakaran selalu ada respons cepat. Namun, kali ini petugas pemadam kebakaran tak bisa berbuat banyak lantaran lokasi kebakaran berada di gang sempit. Dua keluarga yang terdiri dari 10 jiwa terkurung dan tewas.
Anies menambahkan, para korban selamat yang berjumlah 10 jiwa untuk sementara tempat tinggalnya akan difasilitasi pemerintah selama 21 hari ke depan. Para korban selamat juga akan dipenuhi kebutuhan mereka sehari-hari oleh pemerintah selama 21 hari ke depan.
Adapun terkait penyebab kebakaran, kata Anies, kasus itu masih diselidiki pihak kepolisian. Berdasarkan informasi awal, kebakaran itu diduga akibat ada sepeda motor yang terbakar di dalam satu satu petak rumah warga.
”Ini bukan listrik dan kompor gas. Kejadian di dalam rumah, ada motor yang terbakar dan kemudian menutup gang sempit. Tetapi apa penyebabnya, pihak kepolisian yang akan mencari tahu,” ujar Anies.