logo Kompas.id
MetropolitanMengikis Kesenjangan Kompleks ...
Iklan

Mengikis Kesenjangan Kompleks Berpagar dengan Kampung Kota

Penelitian di Jakarta dan Yogyakarta, warga kompleks berpagar mengidentifikasi diri mereka sebagai komunitas yang modern, berpendidikan, dan sejahtera.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/n9t-95INnzWdGlYeLZLRP5nHfEQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F5e954d82-7585-4bc6-89d8-6851f019e314_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pedagang sayur keliling melewati spanduk peringatan zona merah korona di pagar perkampungan di RW 001 Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Kompleks perumahan, terutama yang berupa kluster atau komunitas berpagar, menjadi salah satu penyebab tingginya kesenjangan sosial di wilayah perkotaan akibat minimnya interaksi penghuninya dengan warga kampung di sekitar. Perlu kebijakan politik berbasis kearifan lokal untuk mengikis kesenjangan dengan mengatur tata huni masyarakat perkotaan agar tertib dan saling memberdayakan.

Sorotan itu muncul dalam seminar daring ”Komunitas Berpagar dan Ketimpangan Sosial di Indonesia” yang diadakan oleh Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2K LIPI), Selasa (23/3/2021). Pembicara utamanya dosen senior Universitas Queensland, Australia, Sonia Roitman. Ia meneliti berbagai komunitas berpagar di Australia, Argentina, Afrika Selatan, dan Indonesia selama 25 tahun terakhir.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000