Tangsel Belum Berencana Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Sekolah-sekolah untuk sementara diminta fokus menyiapkan infrastruktur penunjang pencegahan Covid-19.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
Kompas/Hendra A Setyawan
Murid-murid SDIT Nurul Amal, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, Kamis (12/11/2020).
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang Selatan belum akan menggelar pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat. Pembelajaran tatap muka baru akan dilangsungkan Juli 2021, seperti yang ditargetkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Taryono, Senin (22/3/2021), mengatakan, saat ini Pemerintah Kota Tangsel masih fokus mempersiapkan sekolah-sekolah menggelar pembelajaran tatap muka.
”Kami ikuti kebijakan pemerintah pusat pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru Juli 2021,” katanya.
Ada dua hal yang perlu disiapkan dan dipastikan Pemkot Tangsel sebelum pembelajaran tatap muka dilaksanakan, yaitu infrastruktur sekolah dan pelaksanaan vaksinasi terhadap guru-guru.
Untuk bisa memulai pembelajaran tatap muka, infrastruktur sekolah harus bisa mendukung menerapkan adaptasi kebiasaan baru. Sekolah setidaknya harus mempunyai keran air, wastafel, sabun cuci tangan, dan alat pengukur suhu. Selain itu, juga menyiapkan tanda panah alur pergerakan siswa.
Setelah infrastruktur, sekolah-sekolah masih harus diverifikasi tim gabungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Tangsel. Verifikasi, kata Taryono, telah berlangsung sejak Desember 2020 dan masih berjalan hingga saat ini.
Kompas/Heru Sri Kumoro
Asmazila (5), siswa TK A, mengikuti pelajaran sekolah secara daring di Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (22/1/2021). Selain daring, sejumlah sekolah juga menerapkan pemberian tugas yang diambil orangtuanya ke sekolah sebagai bagian kegiatan belajar mengajar.
Dari sisi vaksinasi guru, hingga saat ini masih terus dilakukan. Total guru SD-SMP di Tangsel sekitar 14.214 guru dari 320 SD dan 179 SMP di Tangsel. Mereka masuk kriteria yang disasar pada vaksinasi tahap kedua.
Namun, belum ada data mengenai seberapa banyak guru di Tangsel yang telah menjalani vaksinasi. Data Dinas Kesehatan Tangsel menyebutkan, vaksinasi tahap dua dosis pertama yang menyasar 26.384 petugas pelayan publik per 22 Maret 2021 telah mencapai 100,4 persen atau ada 26.492 orang yang telah divaksinasi. Untuk dosis kedua, baru mencapai 14,8 persen atau baru 3.900 orang yang divaksinasi.
Kalaupun pada Juli 2021 pembelajaran tatap muka mulai dilaksanakan, Taryono mengatakan, Pemkot Tangsel tetap memberlakukan sistem campuran, yaitu tidak sepenuhnya tatap muka, tetapi hanya sebagian. Dengan begitu, sekolah menerapkan metode pembelajaran campuran. Sebagian siswa masih belajar secara daring dan sebagian lagi tatap muka di sekolah.
Metode campuran itu dilakukan agar sekolah bisa mengatur kepadatan di dalam ruang kelas. Jika metode pembelajaran tatap muka 100 persen dijalankan tanpa ada siswa yang belajar secara daring, dapat dipastikan ruang kelas akan penuh sesak dengan siswa.
”Kami merancang agar siswa ke sekolah satu kali dulu dalam satu pekan. Berikutnya bisa ditingkatkan menjadi dua hari dalam sepekan. Intinya, kami ingin biasakan dulu penerapan protokol kesehatan,” kata Taryono.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany berharap pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2021/2022. Namun, semua itu masih harus melihat situasi pandemi Covid-19 di Tangsel.
DOKUMENTASI HUMAS PEMKOT TANGSEL
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Oleh sebab itu, Airin tak ingin terburu-buru dalam memutuskan izin menggelar sekolah tatap muka. Untuk sementara, ia memprioritaskan mendorong sekolah-sekolah memenuhi segala syarat yang ditetapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
”Dan juga sebelum sekolah tatap muka dilaksanakan, perlu ada simulasi dulu untuk semakin memantapkan persiapannya,” kata Airin.