Mulai 24 Maret 2021, MRT Jakarta membolehkan penumpang membawa sepeda nonlipat masuk ke kereta.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mulai 24 Maret 2021, penumpang MRT yang bersepeda nonlipat boleh membawa sepedanya masuk ke kereta MRT. Kebijakan baru itu merupakan langkah manajemen MRT Jakarta untuk mendukung dan memfasilitasi gerakan bersepeda di Jakarta.
Poetoet Soedarjanto, Ketua Bike To Work (B2W) Indonesia, Jumat (19/03/2021), menjelaskan, B2W mengapresiasi langkah MRT Jakarta yang membolehkan penumpang dengan sepeda nonlipat masuk ke dalam kereta.
”Itu merupakan usulan kami sejak 2018. Tepatnya saat kami diajak berdiskusi dengan MRT Jakarta saat membahas standar pelayanan minimum,” kata Poetoet.
Namun, dengan pertimbangan menjaga kenyamanan penumpang, pada awalnya penumpang dengan sepeda lipat dulu yang diperbolehkan masuk kereta. Dalam perkembangannya, kini penumpang dengan sepeda nonlipat boleh masuk kereta mulai 24 Maret mendatang.
William P Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta, menjelaskan, sebagai inisiatif yang diluncurkan menjelang dua tahun MRT Jakarta beroperasi komersial, kebijakan sepeda nonlipat boleh masuk dalam kereta MRT akan diterapkan. Nantinya dari enam kereta yang terangkai pada satu rangkaian kereta MRT, akan ada satu kereta khusus untuk penumpang yang membawa sepeda nonlipat.
Poetoet melanjutkan, dari yang informasi yang ia terima, sepeda nonlipat rencananya boleh masuk di kereta keenam dari satu rangkaian kereta. Kemudian di kereta itu dibatasi hanya empat sepeda nonlipat yang boleh masuk.
”Sepeda nonlipat kelima, akan masuk di rangkaian kereta berikutnya. Lagi-lagi ini dengan pertimbangan supaya tidak mengganggu kenyamanan penumpang yang tidak membawa sepeda,” kata Poetoet.
William melanjutkan, untuk penyediaan fasilitas itu, pihak MRT Jakarta juga menyiapkan fasilitas-fasilitas pendukung. Fasilitas tersebut, di antaranya rak sepeda, ramp di tangga supaya sepeda nonlipat bisa dituntun naik dan turun, serta tanda-tanda panduan bagi penumpang dengan sepeda nonlipat.
Fasilitas-fasilitas tersebut saat ini sedang dipersiapkan pihak MRT Jakarta supaya nantinya saat peluncuran, penumpang dengan sepeda nonlipat sudah bisa dilayani. Sebagai program rintisan, penumpang dengan sepeda nonlipat baru akan dilayani di tiga stasiun, yaitu Stasiun Lebak Bulus Grab, Stasiun Blok M BCA, dan Stasiun Bundaran HI.
Adapun dimensi sepeda nonlipat yang boleh masuk ke dalam kereta adalah sepeda dengan ukuran 200 cm x 55 cm x 120 cm. Sepeda tandem tidak diperbolehkan masuk.
Bagi penumpang yang membawa sepeda nonlipat, mereka bisa mengakses kereta pada jam-jam di luar jam sibuk, yaitu pada Senin-Jumat, di luar jam sibuk pagi pukul 07.00-09.00 dan jam sibuk sore pukul 17.00-19.00. Sementara untuk Sabtu dan Minggu, mereka bisa mengakses kereta sesuai jam operasional kereta MRT Jakarta.
Damantoro, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) DKI Jakarta, mengapresiasi kebijakan tersebut. Hal itu bisa menarik minat penumpang untuk naik MRT. Dia juga berharap, kebijakan itu bukan hanya di saat pandemi Covid-19 saja. Mesti ada evaluasi kembali nantinya setelah pandemi.
Menurut Poetoet, kebijakan itu bisa semakin mendorong masyarakat mau menggunakan angkutan umum dan sepeda. Perjalanan dari titik awal dan menuju tempat tujuan bisa dipenuhi dengan menggunakan sepeda, perjalanan di antaranya dengan MRT Jakarta.
Apalagi saat ini Jakarta tengah berbenah dengan membangun jalur sepeda terproteksi, juga sejumlah jalur sepeda lainnya di wilayah kota. William mengatakan, dengan fasilitas itu, akan membuat Jakarta tidak hanya ramah kepada pejalan kaki, tetapi juga ramah kepada pengguna sepeda.