Dimulai Hari Ini, Wajah Baru Blok VI Pasar Senen Terwujud Medio 2022
Sebagai upaya merevitalisasi pasar, pembangunan kembali pasar juga untuk mendukung kawasan berorientasi transit (TOD).
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perumda Pasar Jaya memulai pembangunan Blok VI Pasar Senen. Pembangunan ini diharapkan menghadirkan ikon baru sentra perdagangan di DKI Jakarta, selain pasar Tanah Abang.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin, Rabu (10/3/2021), melalui keterangan tertulis menjelaskan, peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan area pasar digelar pada Rabu pagi. Pembangunan itu berpotensi menumbuhkan gairah roda perekonomian setelah tertekan pandemi Covid-19.
Lagi pula, kawasan Blok VI Pasar Senen sangat strategis karena dikelilingi banyak fasilitas umum, di antaranya terminal bus, stasiun KRL, dan halte Transjakarta. Harapannya, arus perekonomian berkembang pesat di kawasan ini, melihat mobilitas kegiatan masyarakat yang juga tinggi.
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, dalam keterangan resmi Perumda Pasar Jaya mengatakan, groundbreaking tersebut rencana lama yang diupayakan Pemprov DKI Jakarta. Pembangunan ditargetkan selesai kuartal kedua 2022.
Bangunan baru Pasar Senen Blok VI direncanakan dengan pengembangan pemanfaatan campuran yang terdiri atas 40 lantai.
Menurut Anies, lokasi Pasar Senen Blok VI itu punya kisah masa lalu yang tercatat dalam sejarah. Melalui pembangunan tersebut, Anies berharap nantinya memiliki banyak fungsi untuk kegiatan masyarakat, bahkan bisa disandingkan dengan Pasar Tanah Abang.
”Kawasan Pasar Senen tempat yang punya sejarah panjang. Tempat ini dibangun tahun 1735, hingga kini mengalami periode yang sangat panjang. Dari awalnya aktivitasnya yang dimulai hari Senin. Karena itu, disebut dengan Pasar Senen. Saya berharap lokasi ini kelak menjadi multifungsi serta bisa menjadi salah satu ikon sentra perdagangan di Jakarta,” tutur Anies.
Lokasi kawasan ini sangat vital karena berada dalam area transit oriented development atau kawasan berorientasi transit (TOD). Sebuah kawasan yang dikelilingi sejumlah fasilitas angkutan umum. Itu sekaligus mendukung upaya Jakarta mengubah konsep pembangunan dari pembangunan berorientasi kendaraan ke pembangunan berorientasi transit.
Sistem pembangunan car oriented development, lanjut Anies, selama ini hanya mengandalkan kendaraan pribadi sebagai media untuk mobilitas. Sementara untuk kawasan berorientasi transit bisa memanfaatkan aspek transportasi umum yang memungkinkan siapa pun bergerak menggunakan fasilitas umum, dimulai dari trotoar, halte, stasiun, hingga transportasi umum itu sendiri.
Blok VI Pasar Senen, Arief melanjutkan, memiliki luas 14.860 meter persegi dan bisa menampung 2.511 unit tempat usaha. Bangunan baru Pasar Senen Blok VI direncanakan dengan pengembangan pemanfaatan campuran (mixed used) yang terdiri atas 40 lantai. Lima lantai digunakan untuk pasar, tiga lantai gedung parkir, dan 32 lantai untuk hunian dengan luas bangunan keseluruhan 88.065,35 meter persegi.
Di lantai pasar akan digunakan sebagai tempat usaha bagi pedagang lama dan pedagang baru, sedangkan untuk hunian rencananya akan dibangun 574 unit. Namun, pada tahap awal pembangunan difokuskan ke bangunan pasar dan parkir setinggi 8 lantai agar pedagang bisa segera menggunakannya.
Untuk proses konstruksi pembangunan (groundbreaking) dimulai menggunakan alat pancang jenis hydraulic static pile driver (HSPD) demi mengurangi polusi lingkungan, polusi udara, dan gangguan terhadap lingkungan sekitar.
Fasilitas yang nantinya terdapat di bangunan baru Pasar Senen Blok VI, di antaranya sarana parkir mobil, motor, dan sepeda yang luas dan memadai; eskalator dan lift di setiap sudut bangunan; fasilitas ibadah; ruang pertemuan dan pelatihan bagi pedagang; ruang laktasi; pendidikan anak usia dini (PAUD); poliklinik; dan pengawasan CCTV 24 jam.
Arief berharap proses pembangunan berjalan dengan lancar sehingga target selesai pada kuartal tahun 2022 bisa terwujud.