Simpang Siur Informasi Vaksinasi Covid-19 Repotkan Warga Lansia
Pemberian vaksin hanya bisa dilakukan apabila warga lansia Jakarta telah mendaftar di laman dki.kemkes.go.id. Petugas akan memberi tahu jadwal serta lokasi vaksin setelah pendaftaran diterima.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar dan Deonisia Arlinta
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai penyuntikan vaksin Covid-19 untuk warga lanjut usia atau lansia. Namun, kegiatan ini menghadapi kendala akibat beredarnya kabar burung melalui media sosial bahwa vaksinasi terbuka bagi semua orang lansia tanpa melihat bukti domisili. Akibatnya, terjadi penumpukan antrean di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Kementerian Kesehatan karena ada warga lansia dari luar DKI Jakarta datang meminta ikut divaksin.
”Di DKI Jakarta, vaksin tersedia gratis bagi warga lansia yang memiliki KTP (kartu tanda penduduk) Jakarta,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan DKI Jakarta Irma Yunita ketika dihubungi pada hari Selasa (2/3/2021). Vaksinasi dilakukan di puskesmas kecamatan dan rumah sakit umum daerah. Sebelum divaksin, warga lansia diminta mendaftar ke laman dki.kemkes.go.id.
Di DKI Jakarta, vaksin tersedia gratis bagi warga lansia yang memiliki KTP (kartu tanda penduduk) Jakarta.
Di Puskesmas Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, misalnya, vaksinasi telah dilakukan sejak hari Senin tanggal 1 Maret. Menurut penanggung jawab program vaksin Covid-19 di puskesmas tersebut, Silvia Aulia, mereka mengutamakan orang lansia warga Kebayoran Lama. Pembuktiannya dengan menunjukkan KTP atau surat keterangan domisili di kecamatan itu.
”Meskipun begitu, kami tidak akan menolak warga Jakarta secara umum selama membawa KTP atau surat domisili di DKI Jakarta. Jika kuota vaksin hari ini masih ada, pasti mereka kami layani,” tuturnya.
Setiap hari, Puskesmas Kebayoran Baru memiliki jatah 100 vaksin Covid-19 untuk orang lansia. Oleh sebab itu, Silvia menganjurkan daripada warga lansia datang langsung ke puskesmas, lebih baik mendaftar dulu di situs dki.kemkes.go.id daripada datang langsung dan terpaksa menunggu lama.
Sistem komputer akan mengatur jadwal pemberian vaksin dan memberi tahu warga tersebut satu hari sebelum mereka diminta datang ke puskesmas. Metode ini diharapkan bisa membuat warga lansia tidak perlu mengantre dan menunggu lama di halaman puskesmas.
Selain di puskesmas, vaksinasi juga dilakukan di SMPN 12 Jakarta di Melawai dengan pengawasan tim vaksinator Puskesmas Kebayoran Lama. Gedung sekolah memiliki ruang-ruang kelas yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang antrean sehingga para orang lansia bisa duduk menunggu tanpa harus berdesakan.
”Penggunaan gedung sekolah mungkin akan ditambah. Saat ini, kami masih menganalisis hasil vaksinasi, Senin kemarin, dan potensi lokasi pemberian vaksin tambahan,” kata Silvia.
Kepala Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara, Ehdison Saputra mengatakan, dalam sosialisasi, sejak awal puskesmas itu menerima semua warga lansia yang memiliki KTP atau bukti bertempat tinggal di Jakarta. Persyaratannya ialah telah mendaftar di laman yang ditentukan, tidak menerima vaksin lain dalam satu bulan terakhir, dan bagi penyintas Covid-19 harus sudah sembuh lebih dari tiga bulan.
”Di Cilincing tidak ada kuota, misalnya 100 atau 200 vaksin sehari. Patokan kami adalah melayani warga lansia sampai dengan pukul 15.00,” tuturnya.
Antrean panjang
Pada pagi hingga siang terjadi antrean panjang di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Kementerian Kesehatan yang terletak di Jalan Hang Jebat, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru. Lembaga ini telah mengadakan pemberian vaksin Covid-19 untuk orang lansia sejak 1 Maret.
Anggota Dewan Kelurahan Gunung Anugrah Kusuma Agung yang bertugas memantau kegiatan tersebut mengungkapkan, pemberian vaksin pada hari Senin khusus untuk warga lansia Kelurahan Gunung yang sudah terdaftar di laman Kemenkes. Berdasarkan koordinasi antara Kelurahan Gunung dan Unit Pelaksana Teknis Kemenkes Jakarta Selatan, pelaksanaan vaksinasi di BBPK memang terbatas untuk warga Jakarta Selatan saja.
Pemberian vaksin di hari Selasa jika mengacu pada jadwal asli hanya bagi warga lansia Kelurahan Kebayoran Lama dan Kelurahan Cilandak yang telah mendaftar secara daring. Selama dua bulan ke depan, setiap hari akan ditentukan kelurahan-kelurahan di Jakarta Selatan secara bergiliran.
”Tahu-tahu ada pesan berantai di Whatsapp yang bilang vaksinasi di BBPK bisa untuk semua orang lansia. Kami kaget pagi ini muncul banyak sekali orang. Ada yang dari wilayah lain di Jakarta, sampai ada juga yang datang dari Tangerang Selatan dan Depok,” kata Anugrah.
Warga lansia ini mulai mengantre dari pukul 06.00. Membeludaknya jumlah orang yang datang mengakibatkan mayoritas orang lansia tidak mendapat tempat duduk. Sebagai gambaran, antrean berlangsung sepanjang trotoar Jalan Hang Jebat hingga pertigaan Jalan Lauser atau sekitar 300 meter. Demi mengurangi kelelahan, sejumlah orang lansia bersandar di pagar BBPK atau pohon-pohon yang meneduhi trotoar.
Ina, warga Pondok Cabe, Tangerang Selatan, mengaku sejak awal ragu dengan pesan berantai itu. Namun, ia dan suami penasaran sehingga memutuskan datang ke BBPK kalau-kalau mereka bisa memperoleh kesempatan divaksin.
Setelah berkoordinasi dengan petugas BBPK, diputuskan lansia yang bisa memperoleh vaksin adalah mereka yang memiliki KTP atau surat domisili Jakarta Selatan. Anugrah bersama petugas keamanan BBPK segera mengumumkan keputusan itu.
”Mohon maaf, bapak-bapak dan ibu-ibu. Sebaiknya nanti berkoordinasi dengan RT (rukun tetangga) dan RW (rukun warga) di tempat tinggal bapak dan ibu untuk meminta kepastian lokasi vaksinnya,” tutur Anugrah kepada orang-orang yang mengantre.
Meskipun kesal karena sudah jauh-jauh datang dan mengantre, warga lansia dari luar Jakarta Selatan mengutarakan memahami keputusan itu dan meninggalkan tempat. Ina, warga Pondok Cabe, Tangerang Selatan, mengaku sejak awal ragu dengan pesan berantai itu. Namun, ia dan suami penasaran sehingga memutuskan datang ke BBPK kalau-kalau mereka bisa memperoleh kesempatan divaksin.
”Apalagi di WAG (grup percakapan Whatsapp) banyak teman yang bilang kenalan mereka divaksin di BBPK, padahal bukan orang Jakarta,” ujarnya.
Mendaftar
Menanggapi kejadian ini, juru bicara Kemenkes untuk Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, mengklarifikasi bahwa pemberian vaksin di BBPK hanya bisa dilakukan apabila warga lansia Jakarta telah mendaftar di laman dki.kemkes.go.id. Petugas akan memberi tahu jadwal serta lokasi vaksin setelah pendaftaran diterima. Proses ini bisa memakan waktu beberapa hari, tetapi notifikasi akan dikirim ke nomor telepon ataupun surel yang dicantumkan warga ketika mendaftar.
Dalam kesempatan berbeda, epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengatakan, setiap pemerintah daerah sebaiknya mengatur pemberian vaksinasi warga lansia sesuai dengan wilayah tempat tinggal. Artinya, setiap puskesmas kecamatan mendata warga lansia yang akan mereka vaksin, baru mengatur jadwal pelaksanannya.