Satu Tahun Pandemi, Ada 449 Kasus Kematian di Kota Bekasi
Kasus Covid-19 di Kota Bekasi selama satu tahun sebanyak 34.458 kasus. Tren angka kasus disebut terus menurun sejak Februari 2021.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
KOMPAS/RIZA FATHONI
Petugas kebersihan membersihkan ruang rawat inap RSUD tipe D Teluk Pucung, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang diresmikan sehari sebelumnya, Kamis (4/2/2021).
BEKASI, KOMPAS — Hingga Selasa (2/3/2021) atau satu tahun pandemi, kasus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, sebanyak 34.458 kasus. Kematian akibat Covid-19 selama satu tahun di Kota Bekasi sebanyak 449 kasus.
Berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19 Kota Bekasi, hingga Selasa, akumulasi kasus Covid-19 di daerah itu sebanyak 34.458 kasus. Dari jumlah itu, 636 kasus masih dalam perawatan, 33.373 kasus sembuh, dan 449 kasus meninggal.
Laju kasus Covid-19 di Kota Bekasi yang meningkat tajam pada akhir 2020 hingga awal 2021 mulai mengalami tren penurunan pada pertengahan Februari 2021. Penurunan itu merupakan dampak dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro (PPKM).
Kapasitas BOR kami sudah di angka 66 persen. Jadi, sudah jauh menurun dari angka kapasitas dan untuk rumah sakit sejauh ini sudah aman. (Rahmat Effendi)
Salah satu tolok ukur keberhasilan penerapan PPKM di Kota Bekasi didasarkan pada bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian ruang perawatan pasien yang kini berada di angka 66,06 persen. Sebelum penerapan PPKM, BOR Kota Bekasi menyentuh angka 90 persen.
”Kapasitas BOR kami sudah di angka 66 persen. Jadi, sudah jauh menurun dari angka kapasitas dan untuk rumah sakit sejauh ini sudah aman,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
KOMPAS/Humas Pemkot Bekasi
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi seusai mendapat suntikan vaksin Covid-19 di Kota Bekasi, Jumat (15/1/2021).
Selain itu, kata Rahmat, kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Bekasi juga terus menurun. Saat ini presentasi kematiannya 1,2 persen dengan tingkat kesembuhan 94 persen.
Pemerintah Kota Bekasi, kata Rahmat, selama satu tahun pandemi berhasil memperkuat ketersediaan infrastruktur kesehatan dalam menunjang proses tes, pelacakan, hingga perawatan. Sejauh ini daerah itu sudah memiliki peralatan pemeriksaan sampel tes usap di Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Bekasi, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, hingga puskesmas.
”Begitu juga alat donasi plasma konvaselen, kami sudah punya di PMI (Palang Merah Indonesia). Kami sedang mendorong agar ada lagi satu alat donasi plasma konvaselen,” katanya.
Alat donasi plasma konvaselen itu disediakan untuk mengakomodasi warga penyintas Covid-19 di Kota Bekasi yang ingin menyumbangkan darahnya. Plasma darah dari penyintas Covid-19 diperlukan untuk terapi pasien Covid-19.
Meski berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, Rahmat mengakui, perjuangan melawan wabah Covid-19 selama satu tahun menguras tenaga. Anggaran daerah yang seharusnya dimanfaatkan untuk program pembangunan daerah di aspek yang lain terpaksa dialihkan untuk mengendalikan kasus Covid-19.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Keluarga menyerahkan berkas melalui pagar kepada pasien Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) yang menjalani isolasi mandir di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Pasien Covid-19 dengan status OTG menempati ruangan isolasi di stadion tersebut.
”Lama-lama capek juga. Biaya berapa banyak, belum insentif tenaga kesehatan, belum lagi alatnya. Belum waktunya sehingga terganggu (pembangunan) infrastruktur yang lain,” ujarnya.
Butuh konsistensi
Pengamat kebijakan publik Universitas Islam 45 Bekasi, Adi Susila, menambahkan, kebijakan PPKM yang cukup efektif menekan laju kasus Covid-19 harus tetap konsisten dijalankan pemerintah daerah. Kegiatan atau wilayah-wilayah yang selama ini berpotensi memicu kerumunan harus jadi perhatian lebih dari Satuan Tugas Covid-19 Kota Bekasi.
”Kebijakan-kebijakan membatasi kerumunan, seperti mengurangi kapasitas karyawan atau pegawai di kantor, harus tetap konsisten,” ucap Adi.
Ia menambahkan, karena saat ini Kota Bekasi sudah memulai vaksinasi, pemerintah perlu mempercepat proses penyuntikan vaksin ke berbagai lapisan masyarakat. Pemberian vaksin secara cepat berpengaruh terhadap tingkat kekebalan masyarakat dan otomatis mengurangi tingkat penularan Covid-19.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Anggota Polri memegang poster kampanye pemakaian masker sembari mengenakan helm berhias ikon virus korona saat pembagian masker gratis kepada pengguna jalan di kawasan Kalimalang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/2/2021).
”Pemerintah sudah memiliki aturan prioritas vaksin, termasuk sekarang ada kebijakan vaksin mandiri. Pemerintah Kota Bekasi harus segera berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan di kota agar vaksin Covid-19 untuk karyawan segera berjalan,” kata Adi.