logo Kompas.id
MetropolitanBanjir, Tata Ruang, Tata Air, ...
Iklan

Banjir, Tata Ruang, Tata Air, dan Tata Uang di Jakarta

Pada masa pemerintahan VOC dan Hindia Belanda, pengelolaan tata kota, tata air, dan tata uang direncanakan dan dilaksanakan secara matang. Hal itu tidak terjadi pada masa kini.

Oleh
WINDORO ADI
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8vUpSw7c1xHjb05qyr9DFurlWms=/1024x1070/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FWhatsApp-Image-2020-05-19-at-13.21.00_1589869576.jpeg
DOKUMENTASI PRIBADI

Windoro Adi, wartawan Kompas 1991-2019

Dari tahun ke tahun, daya dukung lingkungan Jakarta dan daerah penyangga (Jabodetabek) memburuk, terutama menghadapi banjir (dan longsor) pada musim hujan. Dari rezim ke rezim DKI, pengelolaan tata kota, tata air, dan tata uang untuk membiayai perbaikan dan merawat kota nyaris tidak pernah direncanakan serius. Kini, tak ada pilihan lain bagi Pemprov DKI selain memperbaiki tata kota, tata air, dan tata uang menyangkut alokasi dana bersama pemerintah pusat dan daerah.

Setiap tahun, permukaan tanah di Jakarta, menurut sejumlah sumber, rata-rata turun sekitar 10 sentimeter. Di Jakarta Barat, permukaan tanah bahkan turun 15 sentimeter setiap tahun dan permukaan tanah di Jakarta Timur turun 10 sentimeter setiap tahun. Penurunan permukaan tanah mulai terjadi tahun 1975, ketika penggunaan air tanah mulai berlangsung masif seiring tumbuhnya kawasan permukiman, hotel, mal, rumah susun, dan apartemen yang puncaknya terjadi di awal tahun 1990-an.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000