Tangerang Belum Berhasil Tekan Angka Kasus Positif Covid-19
Angka kasus positif Covid-19 di Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang belum berhasil ditekan secara optimal. Namun, kondisi itu tidak seberapa berpengaruh terhadap tingkat keterisian tempat tidur di RS rujukan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan belum berhasil menurunkan angka kasus positif Covid-19. Kasus positif Covid-19 di dua wilayah tersebut meningkat. Situasi tersebut menyiratkan pemerintah daerah untuk terus meningkatkan upaya surveilans.
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, Senin (1/3/2021), mengungkapkan, angka kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tangerang naik 0,03 persen dari 6,03 persen menjadi 6,06 persen pada pekan lalu. Angka kasus positif tersebut lebih tinggi dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.
”Kasus meningkat. Semakin banyak kasus, artinya hasil pemeriksaan spesimen semakin banyak yang positif,” kata Hendra.
Data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang menyebutkan, per 28 Februari 2021, ada tambahan 50 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga totalnya 8.025 kasus. Adapun jumlah korban meninggal akibat Covid-19 sebanyak 188 orang.
Menurut Hendra, peningkatan angka kasus positif Covid-19 bukan karena kemampuan pengetesan ditingkatkan. Hendra mengatakan, tes yang dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang cenderung stagnan sejak Januari 2021.
Tren kasus aktif kami juga meningkat. Permasalahannya kasus semakin banyak sekarang setelah libur panjang Imlek kemarin. (Hendra Tarmizi)
Dalam sehari, ada 100 hingga 200 sampel yang dikirim ke sejumlah laboratorium antara lain Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Banten, Labkesda Kabupaten Tangerang, Rumah Sakit Umum Tangerang, dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta.
”Tren kasus aktif kami juga meningkat. Permasalahannya kasus semakin banyak sekarang setelah libur panjang Imlek kemarin,” ucapnya.
Akan tetapi, tren kasus aktif yang meningkat tersebut tidak terlalu berpengaruh besar pada tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Kabupaten Tangerang. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Muchlis menjelaskan, tingkat keterisian tempat tidur di ruang perawatan intensif dan ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 seluruh Kabupaten Tangerang pada pekan ini sebesar 64 persen atau turun dari pekan sebelumnya yang sebesar 69 persen.
”Kenaikan angka positif pada pasien tanpa gejala. Makanya, ada kenaikan di hotel singgah (rumah isolasi mandiri yang disediakan Pemkab Tangerang) sebesar 10 persen. Pekan lalu tingkat keterisian tempat tidur di hotel singgah 60 persen, pekan ini jadi 70 persen,” tutur Muchlis.
Untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang akan mengoptimalkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. Dalam PPKM mikro, lingkup pengawasan masyarakat di lingkungannya diperkecil hingga ke tingkat rukun warga dan rukun tetangga (RT/RW). Peranan satgas di tingkat RT/RW lebih digencarkan untuk mencari orang-orang yang positif Covid-19 kemudian mengisolasi mereka agar tak menularkan virus ke sekitarnya.
Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, angka kasus positif Covid-19 juga belum bisa ditekan secara optimal. Data Satgas Penanganan Covid-19 Tangsel yang diperbarui pada 28 Februari 2021 menyebutkan, angka kasus positif Covid-19 sebesar 5,9 persen. Beberapa pekan sebelumnya, angka kasus positif Covid-19 mencapai 4,8 persen (7 Februari 2021) dan 5,4 persen (14 Februari 2021).
Meski demikian, kenaikan angka kasus positif tidak berpengaruh terhadap tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di 22 rumah sakit rujukan Covid-19 di Tangsel. Tingkat keterisian tempat tidur di ruang perawatan intensif di 22 rumah sakit tersebut justru turun dari 98 persen menjadi 83 persen. Sementara tingkat keterisian di ruang isolasi juga turun dari 84 persen menjadi 80 persen.
Jumlah pasien yang tengah dirawat di Rumah Lawan Covid-19 atau rumah untuk isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 tidak bergejala hingga bergejala ringan juga diklaim menurun. Koordinator Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangerang Selatan Suhara Manullang menuturkan, sejak sekitar pertengahan Februari 2021, jumlah orang yang dirawat di tempat isolasi pasien Covid-19 tersebut bergerak di bawah angka 100 orang per hari.
”Sekarang sudah di bawah 100 pasien di setiap hari, itu sejak sekitar pertengahan Februari. Desember 2020 dan Januari 2021 kan melonjak, sampai akhir Januari di atas 100, lalu awal Februari sudah mulai turun,” kata Suhara.