RT dan RW Bantu Kendala Pendataan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
Pengurus tingkat rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW) di Jakarta urun daya membantu pendataan vaksinasi Covid-19 bagi kalangan lansia. Bantuan ditujukan bagi peserta yang belum terbiasa dengan sistem berbasis digital.
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengurus tingkat rukun tetangga dan rukun warga atau RT/RW di Jakarta secara aktif mendata warga lanjut usia untuk didaftarkan sebagai peserta vaksinasi Covid-19. Kondisi itu lantaran prosedur pendaftaran berbasis digital kurang dipahami warga berusia 60 tahun ke atas.
Sejumlah RT dan RW di Jakarta mulai mendata golongan lansia pada pekan keempat Februari 2021. RW 007 Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, misalnya, mendata peserta lansia pada Sabtu dan Minggu (27-28/2/2021).
Ketua RW 007 Johar Baru Warsito menyebutkan, ada sekitar 32 orang lansia di lingkungannya. Pendataan lalu berlanjut dengan menyeleksi warga lansia yang bersedia divaksinasi. Setelah seleksi, hanya 17 orang yang bersedia divaksinasi.
”Kebanyakan pendataan memanfaatkan formulir digital yang tidak ramah dengan peserta lansia. Sebagian dari mereka juga keburu enggan karena prosesnya dianggap rumit. Kami coba bantu isikan data untuk mereka,” jelas Warsito, Senin (1/3/2021).
Ketua Forum RT/RW DKI Jakarta Mohammad Irsyad menuturkan, seluruh pengurus tingkat RT dan RW kini diminta untuk membantu pendataan vaksinasi. Pengurus sejauh ini dianggap paling paham siapa saja warga lansia yang perlu mendapat prioritas vaksin Covid-19.
”Sejauh ini, sejumlah RT dan RW ada yang telah melaporkan warga lansia di lingkungan mereka untuk vaksinasi. Ada yang sudah divaksinasi, ada juga yang masih menunggu giliran. Ini hitungannya sambil sosialisasi kepada warga lansia,” ujarnya.
Masih bingung
Teguh Waluyo (70), warga RW 004 Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, ini contohnya, kebingungan dengan urutan pendaftaran. Pengurus RW di tempat tinggalnya juga belum cukup informasi terkait pendaftaran vaksin untuk lansia. Akibatnya, hingga saat ini, ia belum mendaftar sebagai peserta vaksinasi Covid-19.
Teguh berencana menunggu informasi lebih jelas soal urutan pendaftaran vaksinasi itu. ”RW di sini masih bingung dengan prosedur pendaftaran, saya pilih untuk tunggu sosialisasi lebih lanjut,” katanya.
Pendataan untuk warga berusia di atas 60 tahun ini menjadi kelanjutan program vaksinasi massal tahap kedua. Tahap pertama yang dimulai Februari silam menyasar tenaga medis. Kali ini, vaksinasi membidik kalangan rentan serta pekerja publik yang memiliki risiko penularan tinggi.
Warga lansia menjadi target vaksinasi karena mereka termasuk kelompok masyarakat berisiko tinggi. Artinya, mereka memiliki risiko kematian lebih tinggi apabila terpapar Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyadari adanya kesulitan pendaftaran secara daring. Petugas pun dihadapkan dengan rentang waktu yang pendek sehingga sosialisasi berjalan terbatas. Petugas RT diharap bisa mendampingi agar mereka tidak bingung saat pengisian formulir pendaftaran secara daring.
Sejauh ini, tersedia 60.000 dosis vaksin untuk lansia pada program vaksinasi tahap kedua. Widyastuti berharap seluruh dosis itu bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh mereka.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengakui, peran pengurus RT dan RW kian penting dalam sosialisasi vaksinasi untuk lansia. Sebab, dua mekanisme pendaftaran vaksinasi yang telah berjalan melalui fasilitas kesehatan dan instansi kini belum banyak dipahami oleh warga lansia.
Jika mengikuti mekanisme pertama, melalui fasilitas kesehatan, warga lansia mendaftar di situs Kementerian Kesehatan atau Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Tahap pendataan dan pendaftaran dianggap rawan karena warga lansia cenderung enggan mendaftar lewat internet. ”Bagi mereka yang kesusahan mengakses prosedur pendaftaran, saya pikir bantuan di tingkat RT dan RW sangat diperlukan,” ucap Wiku, Kamis (25/2/2021).
Sementara jika mengikuti mekanisme kedua, instansi yang bersangkutan perlu mendaftar di Kementerian Kesehatan atau dinas kesehatan setempat. Dengan demikian, warga lansia bisa terhindar dari kesulitan pendaftaran online.
Warga yang telah terdaftar lewat kedua skema vaksinasi, tinggal mendatangi faskes sesuai dengan waktu dan lokasi yang tertera pada undangan setelah pendaftaran. Di Jakarta, lokasi penyuntikan tersebar di 69 rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan, animo warga untuk vaksinasi cukup besar. Hal tersebut mesti disambut dengan kesiapan petugas dan keandalan sistem.
”Meski antrean peserta vaksin membeludak di Tanah Abang dan bagi warga lansia, hal ini menunjukan animo kesungguhan dan dukungan dari masyarakat. Masyarakat tampak berbondong-bondong ingin divaksin, lansia dan berbagai kalangan lainnya,” jelas Ahmad Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/2/2021).