Millen Cyrus Diserahkan Polisi ke BNN Kota Jakarta Selatan
Millen sebelumnya sudah berurusan dengan polisi gara-gara mengonsumsi narkoba bulan November 2020.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Figur publik Millen Cyrus terjaring razia protokol kesehatan karena berada di sebuah kafe yang melanggar batas waktu operasional pada Minggu (28/2/2021) dini hari.
Ia diketahui positif mengonsumsi obat golongan psikotropika. Namun, karena terbukti memiliki resep terkait obat itu, ia diserahkan polisi ke Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Selatan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, dari razia protokol kesehatan itu, tes urine terhadap tiga orang menunjukkan mereka positif mengonsumsi benzodiazepine atau psikotropika golongan IV sehingga mesti dibawa ke markas Polda Metro Jaya untuk diperiksa. Ketiganya adalah MMP atau Muhammad Millendaru Prakasa alias Millen, AR, dan YP.
”Ketiganya sekarang akan kami serahkan ke BNNK Jakarta Selatan untuk rehabilitasi, karena memang masih kewenangan BNNK Jakarta Selatan,” ucap Yusri di Jakarta, Senin (1/3/2021). Millen sebagai mantan penyalahguna narkoba pun masih dalam masa rawat jalan di BNN Kota Jakarta Selatan.
Menurut Yusri, dokter tempat Millen wajib kontrol meresepkan obat golongan psikotropika bernama Clozapine. Ia terakhir meminum tablet 2 miligram pada Kamis (25/2/2021).
Kami mendapatkan di Brotherhood, awal mulanya tempatnya tertutup, gelap, seolah-olah tidak ada kegiatan. (Mukti Juharsa)
Yusri menjelaskan, razia yang membuat Millen dibawa ke kantor polisi merupakan agenda rutin setiap akhir pekan yang digencarkan tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 DKI Jakarta. Tim, antara lain, berisi personel Pemerintah Provinsi DKI, TNI, dan Polri.
Tujuannya, turut menekan penyebaran Covid-19 dengan cara menindak kafe, restoran, dan tempat hiburan yang masih menerima tamu makan dan minum di tempat melampaui batas waktu yang ditentukan, yakni pukul 21.00. Namun, polisi sekaligus menjalankan tes urine untuk mengetahui ada-tidaknya pengelola serta tamu yang menyalahgunakan narkoba.
Yusri menyebutkan, Millen terjaring dari salah satu kafe di Jakarta Selatan pada Minggu pukul 00.15. Sebelumnya, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa menyampaikan bahwa kafe itu bernama The Brotherhood.
”Kami mendapatkan di Brotherhood, awal mulanya tempatnya tertutup, gelap, seolah-olah tidak ada kegiatan,” ujar Mukti. Rupanya, pengelola menyediakan akses masuk yang cukup tersembunyi di bagian samping.
Personel Satgas Covid-19 pun menggelar tes cepat antigen serta tes urine bagi semua orang di kafe itu. Hasilnya, tidak ada yang mendapatkan hasil tes reaktif atau tidak ada yang diduga mengidap Covid-19.
Namun, hasil tes urine menunjukkan empat orang positif menggunakan obat-obatan yang diduga terlarang. Selain Millen dan dua orang lain yang positif benzo, terdapat satu orang positif amfetamin dan ditengarai pengguna ekstasi.
Mukti mengatakan, keempat orang tersebut dibawa ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jika terbukti menggunakan obat-obatan terlarang, polisi bakal mengusut pemasoknya.
Ya, dengan musibah yang kemarin terjadi pada aku, jadi aku banyak pikiran dan tekanan, dan (memikirkan) keluarga juga. (Millen Cyrus)
Saat jumpa media pada Senin di markas polda, Millen berpesan kepada masyarakat untuk menjauhi tempat hiburan malam serta narkoba. Ia juga mengajak mengikuti protokol kesehatan demi menekan risiko penularan Covid-19.
Millen menyebutkan, ia mengonsumsi Clozapine untuk menangani masalah kecemasan dan depresi. ”Ya, dengan musibah yang kemarin terjadi pada aku, jadi aku banyak pikiran dan tekanan, dan (memikirkan) keluarga juga,” kata dia saat ditanya penyebab ia depresi.
Millen sebelumnya sudah berurusan dengan polisi gara-gara mengonsumsi narkoba pada November 2020. Kompas.com memberitakan, tim Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok pada 22 November menggerebek kamar yang ditempati dia dan seorang rekannya di salah satu hotel di Jakarta Utara.
Polisi menemukan sabu seberat 0,3 gram dan alat isap sabu atau bong di sana. Dari hasil tes urine, Millen diketahui positif menggunakan sabu, sedangkan temannya negatif. Setelah itu, ia menjalani rehabilitasi di BNN lebih kurang sebulan.