Pendaftaran Vaksinasi di Pasar Tanah Abang Membeludak
Panitia vaksinasi menutup pendaftaran vaksinasi di Pasar Tanah Abang agar tak membeludak sekaligus membenahi alur vaksinasi agar tak terjadi kerumunan.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pendaftaran vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, ditutup sementara karena jumlah pendaftar membeludak. Sejak vaksinasi di Pasar Tanah Abang dilaksanakan pada 17 Februari, sudah ada 23.450 pedagang dan pengelola pasar yang mendaftar hingga Jumat (26/2/2021) ini.
Panitia pelaksana vaksinasi pedagang Pasar Tanah Abang mencatat 21.450 orang mendaftar secara daring dan 2.000 orang mendaftar di lokasi vaksinasi. Mereka akan divaksinasi secara bertahap hingga 2 Maret mendatang. Hingga kini sudah ada 12.500 orang yang telah diberikan dosis pertama vaksin Covid-19.
Koordinator Pelaksana Vaksinasi Pedagang Pasar Tanah Abang, Siti Khalimah, menyampaikan, panitia vaksinasi menutup pendaftaran vaksinasi sementara waktu karena jumlah pendaftar sudah terlampau banyak. Agar tak menimbulkan kerumunan, panitia pun membenahi alur vaksinasi.
”Sementara kami layani dulu yang sudah terdaftar. Jadi selesaikan dulu vaksinasi untuk 23.450 orang,” ucap Siti yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Kementerian Kesehatan.
Alur antrean dibenahi
Siti menjelaskan, pihaknya mewajibkan para pedagang dan pengelola pasar datang mengikuti vaksinasi sesuai hari dan jam yang tertera pada kupon vaksinasi yang telah dibagikan. Hal itu untuk mengantisipasi antrean panjang dan kerumunan pada 23 Februari lalu sehingga berujung pada penghentian vaksinasi selama dua hari kemarin.
Dengan alur antrean vaksinasi yang baru, para peserta vaksin tidak lagi langsung mengantre di area vaksinasi di lantai 8 Blok A Pasar Tanah Abang. Mereka diminta mengantre di ruang tunggu di lantai 9. Selama mengantre, para peserta juga diwajibkan duduk di kursi yang telah disediakan panitia. Jarak antar-kursi pun diatur 1 meter untuk menghindari terjadinya kerumunan.
Untuk menjaga jarak, setiap sesi vaksinasi dibatasi 25-30 orang. Sementara, tak kurang dari 40 orang vaksinator dikerahkan untuk memberikan vaksinasi Covid-19 bagi para pedagang dan pengelola Pasar Tanah Abang.
”Pedagang harus berada di ruang tunggu sampai dipanggil (untuk divaksin),” ujar petugas keamanan di lantai 8.
Pembenahan alur vaksinasi itu, menurut Siti, sesuai ketentuan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor 1 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
Ketentuan itu menyebutkan, pelayanan vaksinasi Covid-19 tetap menerapkan protokol kesehatan. Caranya dengan menerapkan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi serta menjaga jarak aman satu sampai dua meter sesuai dengan petunjuk teknis pelayanan vaksinasi pada masa pandemi Covid-19.
Untuk pedagang yang belum terdaftar, menurut Siti, akan dilayani setelah penyuntikan dosis kedua diberikan kepada para peserta vaksin yang sudah terdaftar saat ini. Penyuntikan dosis kedua akan diberikan dua pekan setelah penyuntikan dosis pertama.
”Nanti pedagang yang belum terdaftar akan dilayani setelah tuntas penyuntikan dosis kedua kepada mereka yang sudah terdaftar,” ujarnya.
Pedagang antusias
Sejumlah pedagang pun mengaku antusias mengikuti vaksinasi, meskipun sebagian dari mereka sempat menyangsikan keamanan vaksin Covid-19.
Seperti diungkapkan Hendra (41), pada mulanya ia takut divaksinasi karena ia memperoleh kabar bahwa vaksin yang digunakan membahayakan kesehatan. Keberaniaannya baru muncul setelah memperoleh sosialisasi dari pengelola pasar, dan ia menyaksikan pedagang yang telah divaksin tak alami gangguan kesehatan apa pun.
”Saya jadi yakin vaksinasi ini baik untuk kesehatan. Buktinya berjalan lancar. Tidak ada masalah,” ucap Hendra.
Saya ikut (bersedia divaksin) karena teman-teman (pedagang) sudah disuntik dan tidak ada yang aneh-aneh (gangguan kesehatan)
Demikian pula, Hafiz (30), pedagang di Blok A ini, akhirnya dapat bernapas lega setelah divaksin pada Jumat itu. Sebelumnya, pemberian vaksin untuk dirinya tertunda akibat kerumunan peserta vaksinasi pada 23 Februari lalu.
Ia mengaku, pada mulanya ia pun ragu mengikuti vaksinasi karena khawatir bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Namun, setelah banyak pedagang ikut vaksinasi dan tidak ada keluhan gangguan kesehatan, ia pun bersedia disuntik vaksin.
”Saya ikut (bersedia divaksin) karena teman-teman (pedagang) sudah disuntik dan tidak ada yang aneh-aneh (gangguan kesehatan),” kata Hafiz.
Lain halnya Santi (34), pedagang pakaian di Blok A ini. Meskipun antusias mengikuti vaksinasi, ia diminta tidak mengikutinya.
Menurut Santi, berdasarkan penjelasan tenaga kesehatan di tempat pelaksanaan vaksin Pasar Tanah Abang, ia tidak diperbolehkan vaksinasi karena ia alami gagal ginjal beberapa tahun lalu. ”Sisa satu ginjal yang berfungsi. Katanya (petugas) tidak usah ikut vaksin,” ujar Santi.