Bhabinkamtibmas di Tangerang Selatan Bantu Pelacakan Kontak
Kehadiran Bhabinkamtibmas sebagai petugas pelacak kontak pasien Covid-19 dinilai membantu upaya surveilans
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS -- Sebanyak 95 orang Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas di Kota Tangerang Selatan menjalani pelatihan pelacakan kontak, Jumat (26/2/2021). Selain menjaga keamanan, para Bhabinkamtibmas itu kini mendapat tugas tambahan membantu petugas pelacak kontak erat pasien Covid-19 yang telah ada.
Pelatihan pelacakan kontak diadakan Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel. Pelatihan berlangsung selama satu hari.
Kegiatan pelatihan antara lain diisi dengan materi seputar penanganan bila ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Anggota Bhabinkamtibmas dituntut harus tahu tindakan apa yang harus mereka ambil jika menghadapi situasi demikian. Para Bhabinkamtibmas juga dibekali pengetahuan khusus tentang bagaimana cara menelusuri kontak pasien positif Covid-19.
Kepala Polres Tangsel Ajun Komisaris Besar Iman Imanuddin menjelaskan, pelatihan tersebut juga bertujuan menyinkronkan kegiatan pelacakan kontak yang dilakukan Bhabinkamtibmas dan juga petugas dari Dinkes. Sebab, selama ini Bhabinkamtibmas juga melaksanakan pelacakan kontak secara terbatas di 29 Kampung Tangguh Jaya yang ada di Tangsel.
"Bhabinkamtibmas hanya membantu tenaga kesehatan untuk tracing terhadap orang-orang yang terdeteksi terinfeksi Covid-19. Tidak sampai melakukan tes. Walau begitu, langkah itu akan makin memudahkan tenaga kesehatan," ujar Iman.
Bhabinkamtibmas hanya membantu tenaga kesehatan untuk tracing terhadap orang-orang yang terdeteksi terinfeksi Covid-19. Tidak sampai melakukan tes.
Iman menyebut pengerahan Bhabinkamtibmas bakal memperkuat petugas pelacakan kontak yang telah ada selama ini. Sebelumnya juga Dinkes Tangsel mendapat tambahan bantuan 145 petugas pelacak kontak dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
"Prinsipnya membantu nakes yang ada di kecamatan, kebetulan kurang jumlahnya sehingga kami manfaatkan keberadaan Bhabinkamtibmas yang sudah tersebar di semua kelurahan," kata Iman.
Selain materi terkait teknis pelacakan kontak, pelatihan juga fokus untuk menyinkronkan pembagian tugas dan tanggung jawab antara kepolisian dan dinkes. Tujuannya agar tidak sampai ada dua data pelacakan kontak yang berbeda antara kepolisian dan dinkes.
Secara terpisah, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyambut baik kehadiran 95 Bhabinkamtibmas untuk membantu upaya surveilans yang mencakup tes, lacak, dan isolasi di Tangsel. Menurut Benyamin, pelibatan Bhabinkamtibmas sejalan dengan upaya Pemkot Tangsel untuk menemukan orang positif Covid-19 sedini mungkin agar bisa segera diisolasi.
"Ini sangat membantu. Bagaimana pun juga mereka punya jalur komando. Jadi sistemnya sudah bagus dan memudahkan," kata Benyamin.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengerahkan total 40.336 personel Bhabinkamtibmas di seluruh Indonesia untuk menjadi tenaga pelacak Covid-19. Secara keseluruhan, Indonesia butuh 80.000-an pelacak guna mencapai target mengetes 20-30 kontak erat dari satu orang yang terkonfirmasi positif.
”Sebagaimana arahan Presiden RI (Joko Widodo) bahwa, selain disiplin protokol kesehatan, penguatan 3T juga menjadi kunci dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19,” ucap Kapolri dalam amanat apel kesiapan bhabinkamtibmas dan tenaga kesehatan Polri sebagai pelacak dan vaksinator Covid-19, Kamis (11/2/2021), di markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta.