Pascabanjir, Jalanan Ibu Kota Berlubang dan Membahayakan Pengendara
Dinas Bina Marga mendata ribuan titik ruas jalan di DKI Jakarta rusak sepanjang Januari hingga Februari.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Banjir beberapa hari pada pekan kemarin menyebabkan kerusakan pada jalan raya di Ibu Kota. Kerusakan itu umumnya berupa lubang pada permukaan jalan dengan diameter 5-30 sentimeter. Jalan berlubang ini membahayakan pengguna jalan.
Dinas Bina Marga DKI Jakarta mencatat, ditemukan 6.934 titik jalan rusak yang tersebar di sejumlah ruas jalan selama Januari hingga Februari 2021. Salah satu penyebabnya ialah banjir yang melanda Ibu Kota.
Titik jalan rusak itu tersebar di Jakarta Utara sebanyak 2.010 titik, 1.511 titik di Jakarta Timur, 1489 titik di Jakarta Barat, 1269 titik di Jakarta Selatan, dan 655 titik di Jakarta Pusat.
Salah satunya terpantau di Jalan Gatot Subroto arah Semanggi, persisnya mulai dari depan gedung Badan Pemeriksa Keuangan hingga Wisma Perwira Tinggi TNI Angkatan Laut. Di lajur cepat pada ruas jalan itu, Kamis (25/2/2021), ditemukan lubang-lubang dengan ukuran bervariasi. Sebagian ada yang sudah ditambal dan ada pula yang masih berlubang.
Hendra, pengemudi ojek daring dari Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengatakan, sepeda motornya sempat oleng ketika menghindari lubang di salah satu ruas Jalan Gatot Subroto. Lalu lintas siang itu tak begitu ramai sehingga tak ada kendaraan yang menabraknya dari belakang ataupun dari samping.
Menurut Hendra, ketika ia mengantar penumpang, cukup banyak lubang di ruas Jalan Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono. Kondisi itu membahayakan pengendara, terutama ketika melaju dengan cepat.
”Maunya (jalan berlubang) segera ditambal. Jangan tunggu ada korban jiwa. Kalau bisa tambalnya rapi, tidak bergelombang,” ucapnya.
Jalan berlubang ini berbahaya, apalagi kalau berkendara malam-malam. Harus gerak cepat benahi (jalan berlubang dan jalan rusak) karena banyak pengguna jalan setiap hari.
Boni (35), pedagang daring, mengalami kecelakaan akibat jalan berlubang. Sepeda motornya terperosok ke jalan berlubang di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, sehingga ban dan pelek sepeda motornya rusak. Ia sampai meminta bantuan kenalannya untuk menjemput sekaligus membawa sepeda motornya ke bengkel terdekat.
Boni pun berharap pemerintah sigap memperhatikan kondisi jalan yang rentan berlubang, terutama ketika musim hujan atau banjir.
”Jalan berlubang ini berbahaya, apalagi kalau berkendara malam-malam. Harus gerak cepat benahi (jalan berlubang dan jalan rusak) karena banyak pengguna jalan setiap hari,” katanya.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyampaikan, sejak awal tahun pasukan kuning terus menambal kerusakan jalan, termasuk pascabanjir.
”Penanganan jalan rusak menggunakan metode penambalan dengan aspal dingin. Saat ini penambalan sudah mencapai hampir seluruh titik kerusakan jalan di lima wilayah administrasi,” ucap Hari.
Penambalan dengan aspal dingin merupakan langkah pengamanan sementara di jalan yang berlubang akibat terendam banjir atau tergerus air. Setelah pengamanan sementara, biasanya akan berlanjut pemeliharaan dengan cara mengeruk aspal dan melapisi lagi.
Adapun Dinas Bina Marga bertugas merawat jalan arteri primer, arteri sekunder, kolektor primer, dan kolektor sekunder. Jalan arteri primer, misalnya Jalan Yos Sudarso, Jalan MT Haryono, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Ahmad Yani; arteri kolektor, seperti Jalan MH Thamrin; serta jalan kolektor, seperti Jalan Agus Salim dan Jalan Wahid Hasyim.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melalui akun sosial media TMC Polda Metro Jaya juga menginformasikan kondisi kerusakan jalan kepada masyarakat. Pengendara diminta berhati-hati agar tak mengalami kecelakaan lalu lintas.