7.730 Vial Vaksin untuk Pelayan Publik di Kota Bogor
Vaksinasi tahap kedua di Kota Bogor akan segera dilaksanakan awal Maret mendatang. Warga yang belum atau sudah menerima vaksin diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menerima 7.730 vial vaksin untuk vaksinasi serentak nasional tahap kedua. Dinas Kesehatan Kota Bogor mendata ada 34.785 calon penerima vaksin dari pelayanan publik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, vaksin tahap kedua sudah tiba di Kota Bogor sebanyak 7.730 vial. Menurut rencana, pemberian vaksin akan dilaksanakan pada awal Maret atau minggu pertama Maret untuk pelayan publik seperti tenaga pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, keamanan (TNI, Polri, satpol PP), petugas pelayanan publik lainnya, transportasi publik, atlet, pariwisata, wartawan, dan pekerja media.
Menurut Retno, vaksin tahap kedua menggunakan sistem multidose. berbeda dengan vaksin tahap pertama yang diberikan kepada tenaga kesehatan, yaitu menggunakan single dose (satu vial berisi 0,5 cc untuk satu orang).
”Untuk tahap kedua, kami menerima 7.730 vial vaksin untuk pelayan publik. Sebelumnya single dose, sekarang multidose. Satu vial berisi 5 cc untuk 9 orang. Artinya calon penerima vaksin sebanyak 34.785 untuk dua kali dosis penyuntikan pada tahap kedua vaksinasi ini. Berdasarkan data sementara, tercatat ada 23.300 pelayan publik,” kata Retno, Rabu (24/2/2021).
Retno melanjutkan, selain pelayan publik, dinas kesehatan juga akan memberikan vaksin kepada 600 tenaga kesehatan yang sebelumnya tereksklusi karena masuk orang lanjut usia (lansia), penyintas Covid-19, komorbid, ibu menyusui, dan ibu hamil.
”Tahap pertama kami mendapat dapat 9.160 dosis untuk sasaran nakes dan sudah selesai. Hari Kamis (25/2/2021), kami akan memvaksinasi 600 tenaga kesehatan setelah 14 hari lalu menerima suntikan pertama,” kata Retno.
Retno menuturkan, saat ini Pemkot Bogor sedang memetakan lokasi serta mekanisme vaksinasi agar efektif dan lebih terkontrol sehingga target 600-700 calon penerima bisa selesai dalam satu hari.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, berbeda dengan wilayah ibu kota provinsi seperti DKI Jakarta dan Bandung yang memprioritaskan orang lansia untuk menerima vaksin tahap kedua. Di Kota Bogor, pelayanan publik menjadi prioritas penerima vaksin tahap kedua. Meski begitu, para orang lansia sudah terdata sebanyak 61.187 untuk menerima vaksin susulan.
”Tentu kami berharap kita semua menerima vaksin, tetapi ini bertahap dulu. Nah, sebelum itu kita tetap harus ketat prokesnya. Sebelum menerima vaksin kita harus jaga kondisi tubuh. Dengan vaksin ini tidak serta-merta kita kebal, tetapi menghindari risiko besar terpapar virus. Oleh karena itu, sebelum dan sesudah menerima vaksin protokol kesehatan tetap harus ketat dan pola hidup sehat juga penting,” kata Dedie.
Ia menambahkan, Pemkot Bogor melalui Dinas Sosial (Dinsos) juga menyiapkan paket barang kebutuhan pokok dan paket masker yang akan didistribusikan untuk warga yang sedang isolasi mandiri dan beberapa wilayah yang masyarakatnya masih mengabaikan pemakaian masker.
”Apa yang kita ikhtiarkan semoga bisa memberikan dampak laju kasus positif dan penurunan tingkat risiko yang sekarang sudah di zona orange. Semoga ke depan bisa zona hijau sehingga ekonomi bisa kembali pulih,” kata Dedie.