Mesipun ada penurunan tingkat penularan kasus Covid-19 di Jakarta, pembatasan sosial berskala besar tetap diperpanjang.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembatasan sosial berskala besar di DKI Jakarta diperpanjang hingga 8 Maret. Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin (22/2/2021) malam.
”Ada penurunan kasus positif harian dan keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan. Meskipun demikian, warga tetap harus mempraktikkan memakai masker, menjaga jarak fisik, dan sering mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir,” katanya.
Ia mengakui bahwa tantangan saat ini ialah memastikan keamanan warga daerah terdampak banjir yang terpaksa mengungsi. Sarana seperti tenda isolasi disediakan oleh petugas, tetapi kuncinya tetap pada kedisiplinan setiap orang untuk menegakkan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, PSBB periode 7-22 Februari memberi efek signifikan pada penurunan kasus positif Covid-19. Sebelumnya, ada 23.869 kasus aktif. Per tanggal 22 Februari, jumlah kasus aktif sebanyak 13.309.
Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan yang dua pekan lalu 72 persen sekarang turun menjadi 66 persen. Unit perawatan intensif (ICU) juga berkurang tingkat keterisiannya walaupun masih relatif tinggi, yakni dari 74 persen menjadi 71 persen.
Pekan lalu, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Moch Iqbal Nurmansyah, menjelaskan bahwa pasien positif Covid-19 saat ini adalah mereka yang terpapar ketika libur Tahun Baru 2021. Pemerintah harus menyiapkan diri terhadap kasus baru akibat penularan saat libur Imlek, 11-13 Februari.