Kendati kasus aktif Covid-19 kembali naik, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyebut PPKM mikro masih efektif untuk menekan penularan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro cukup efektif menekan penularan Covid-19. Meski demikian, jumlah kasus aktif Covid-19 per Senin (22/2/2021) kembali menembus 500 kasus setelah berada pada kisaran 400 kasus.
”(PPKM) cukup efektif untuk bisa menekan penularan, tetapi memang ada kenaikan lagi. Kami tidak tahu apakah karena libur panjang kemarin atau seperti apa,” kata Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany kala disinggung mengenai perkembangan PPKM mikro.
Airin menyebutkan, PPKM mikro cukup efektif karena melihat berbagai indikator, antara lain angka kesembuhan dan angka kematian. Untuk angka kesembuhan, persentasenya kini 87 persen. Adapun untuk angka kematian bisa ditekan hingga 4,48 persen. Awal tahun 2021, angka kematian akibat Covid-19 di Tangsel 5,9 persen.
Pemerintah pusat pada 20 Februari 2021 memutuskan memperpanjang kembali PPKM skala mikro di Jawa dan Bali hingga dua minggu ke depan atau 8 Maret 2021. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, tujuh provinsi di Jawa dan Bali sudah mempersiapkan posko-posko penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan.
Upaya itu, kata Airlangga, membuat perkembangan penanganan Covid-19 mengalami perbaikan. Airlangga menyebutkan, selama lima minggu terakhir, PPKM mikro mampu menurunkan jumlah kasus aktif Covid-19 secara signifikan. Tren kasus aktif di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur, diklaim menurun.
Penurunan kasus aktif memang terjadi di Kota Tangsel pada 31 Januari-11 Februari 2021. Pada 31 Januari, jumlah kasus aktif Covid-19 di Tangsel menembus 599 kasus. Jumlahnya terus turun hingga 11 Februari 2021 hanya mencapai 317 kasus.
Namun, setelah itu, kasus aktif Covid-19 di Tangsel perlahan mulai kembali naik. Per 22 Februari 2021, jumlah kasus aktif Covid-19 di Tangsel kembali menjadi 508 kasus. Airin mengatakan, pihaknya akan mencari tahu penyebab kenaikan kasus dalam rapat evaluasi PPKM mikro.
Meski PPKM mikro belum sepenuhnya bisa menurunkan kasus, Airin menilai PPKM mikro memudahkan pemerintah untuk mengevaluasi pelaksanaan upaya surveilans yang mencakup tes, pelacakan kontak, dan perawatan. Pemerintah Kota Tangsel saat ini telah melatih 145 sukarelawan yang akan bertugas sebagai petugas pelacakan kontak.
”Pada saat ditemukan ada yang positif di satu titik, maka mereka langsung melakukan aktivasi, turun ke lapangan. Menanyakan ke orang positif itu dengan siapa saja berkontak erat. Dicari 30 orang yang terdekat,” ujar Airin.
Langkah tegas
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar, melalui keterangan tertulis, berpendapat, perpanjangan PPKM mikro di Jawa dan Bali merupakan langkah yang tepat, mengingat kasus Covid-19 masih terus bertambah.
Menurut Ardiansyah, peningkatan kasus Covid-19 pada masa PPKM mikro perlu dievaluasi. Ia berpandangan, yang masih bermasalah bukan pada kebijakan tersebut, melainkan penerapannya yang tidak seketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Pembatasan menjadi suatu keharusan dalam mencegah mobilitas penduduk. ”Seiring dengan adanya pembatasan mobilitas, tes dan pelacakan mesti terus digencarkan sambil menunggu distribusi dan penyuntikan vaksin selesai,” katanya.