Banjir lanjutan terus diantisipasi pemerintah dengan menurunkan tim gabungan untuk mengevakuasi warga dan melakukan penyedotan air di jalan protokol.
Oleh
SUCIPTO/STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Banjir yang menggenangi DKI Jakarta terus surut. Dari sebelumnya ratusan RT, kini tersisa 0,095 persen dari seluruh RT terdampak, Minggu (21/2/2021) pukul 15.00. Pemerintah mengantisipasi hujan dalam beberapa hari ke depan dengan fokus menurunkan tim gabungan untuk mengevakuasi warga dan melakukan penyedotan air di jalan protokol.
Setelah data dimutakhirkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, pada Sabtu (20/2/2021), wilayah terdampak banjir mencapai 342 RT. Jumlah wilayah yang terdampak terus menurun sejak pukul 09.00-15.00, hingga tersisa 29 RT yang masih tergenang banjir. Tinggi genangan bervariasi, antara 10-100 cm.
”Jumlah pengungsi saat ini 1.332 jiwa atau 384 keluarga di sembilan lokasi pengungsian. Semuanya di Jakarta Timur dan angka pengungsi menurun dari kemarin yang mencapai 3.311 jiwa pengungsi di 44 lokasi pengungsian,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto di Jakarta.
Pihaknya juga menyiapkan 10 lokasi pengungsian baru untuk mengantisipasi jika banjir terjadi lagi. Seluruh tim gabungan disebar ke sejumlah wilayah Jakarta untuk memastikan tak ada warga yang masih terjebak banjir dan belum mendapatkan bantuan.
Jumlah pengungsi saat ini 1.332 jiwa atau 384 keluarga di sembilan lokasi pengungsian. Semuanya di Jakarta Timur dan angka pengungsi menurun dari kemarin yang mencapai 3.311 jiwa pengungsi di 44 lokasi pengungsian. (Sabdo Kurnianto)
Seperti diberitakan sebelumnya, terdapat lima korban jiwa akibat banjir di DKI Jakarta, yakni satu orang lanjut usia dan empat anak-anak. Seorang lelaki 67 tahun meninggal lantaran terkunci di dalam rumah di Jakarta Selatan dan empat anak meninggal karena hanyut diterjang arus banjir dan tenggelam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi selama puncak musim hujan yang diperkirakan hingga awal Maret. Potensi bencana hidrometeorologi masih perlu diantisipasi.
”Dalam sepekan ke depan, BMKG memprediksi masih terjadi potensi hujan dengan intensitas lebat, bahkan disertai kilat petir dan angin kencang hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Namun, dalam satu provinsi, hujan tidak selalu merata,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Kompas, 20/2/2021).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta Hendra Sudirman mengatakan, timnya terus menyisir seluruh lokasi terdampak untuk mengevakuasi warga terdampak ke tempat yang lebih aman. Sejak Jumat, setidaknya terdapat 570 warga yang terjebak banjir berhasil dievakuasi. Seorang anak yang hanyut di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, juga berhasil ditemukan.
”Tim tersebar di seluruh lokasi terdampak dilengkapi perahu karet dan fiber. Truk juga dioperasikan untuk mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman,” kata Hendra.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia DKI Jakarta Sarman Simanjorang khawatir banjir akan turut memperburuk kondisi perekonomian warga di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan yang ia himpun, banjir membuat sejumlah pusat perdagangan tak bisa beroperasi.
”Banjir pada akhir pekan membuat konsumen enggan keluar rumah karena takut terjebak macet. Saya sempat berkunjung ke salah satu mal pada Sabtu malam di daerah Jakarta Selatan. Info dari petugasnya, pengunjung hanya berkisar 30-40 persen dari hari biasanya,” kata Sarman.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, saat ini tim gabungan dikerahkan untuk menyelamatkan warga dan memudahkan mobilitas warga di jalan protokol. Ia juga mengimbau warga dan petugas untuk menegur anak-anak yang bermain di genangan banjir. Sebab, arus kerap tiba-tiba datang di genangan banjir.
Tim tersebar di seluruh lokasi terdampak dilengkapi perahu karet dan fiber. Truk juga dioperasikan untuk mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. (Hendra Sudirman)
Berdasarkan laporan yang ia terima, permukaan Sungai Ciliwung, Kali Krukut, dan Kali Sunter ,yang sebelumnya meluap dan menggenangi jalan, sudah berada di posisi normal sejak Minggu pagi. ”Proses pemompaan berjalan terus hingga menjelang subuh sehingga kita bisa menyaksikan pagi ini jalan-jalan itu semua sudah kering dan bisa dilewati kendaraan dengan baik,” kata Anies.