Saat banjir telah sepenuhnya surut di Kota Tangerang Selatan, Banten, warga perumahan Ciledug Indah di Kota Tangerang masih berjibaku dengan banjir. Kini, mereka kesulitan air bersih.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Air dengan ketinggian 30 sentimeter masih menggenangi perumahan Ciledug Indah 1 dan 2, Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/2/2021) siang. Sehari sebelumnya, ketinggian air di perumahan ini mencapai 2 meter dan berdampak pada sekitar 2.000 warga.
TANGERANG, KOMPAS — Banjir masih menggenangi perumahan Ciledug Indah 1 dan 2, Kelurahan Pedurenan, Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/2/2021) siang. Kendati ketinggian air mulai turun, belum sepenuhnya surut. Sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan lainnya masih bertahan di pengungsian dengan kondisi keterbatasan air bersih.
Di Kelurahan Pedurenan, banjir paling parah melanda perumahan Ciledug Indah 1 dan 2. Data sementara menyebutkan, ada 77 rukun tetangga (RT) di Kelurahan Pedurenan yang terdampak banjir. Jumlah warga terdampak 2.864 keluarga atau 9.773 jiwa.
Di pintu masuk perumahan, puluhan orang berkumpul di lahan yang tidak tergenang. Prajurit dari Komando Rayon Militer (Koramil) 04/Ciledug dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0506/Tgr menyiapkan tiga perahu karet untuk mengevakuasi warga. Beberapa warga terlihat menggotong sepeda motor menggunakan gerobak. Di bagian lain, anggota TNI mengevakuasi warga lanjut usia dari rumah mereka menuju posko pengungsian di Masjid Al Irsyad yang berlokasi sekitar 50 meter dari lokasi banjir.
”Kegiatan sekarang evakuasi untuk yang lansia dan anak-anak. Ketinggian air sudah mulai surut meski belum semuanya. Di perumahan yang bagian belakang ketinggian air masih 80 sentimeter. Namun, sebagian warga di perumahan bagian depan ada yang sudah mulai bersih-bersih,” kata Pembantu Letnan Dua (Pelda) Bambang Irawan, pengawas evakuasi dari Koramil 04/Ciledug.
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Pengungsi anak-anak mengantre bantuan nasi bungkus di depan Masjid Al Irsyad, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/2/2021). Pengungsi dan juga warga perumahan Ciledug Indah kekurangan air bersih.
Menjelang tengah hari, warga mengantre untuk mengambil bantuan nasi bungkus di posko depan Masjid Al Irsyad. Sejumlah sukarelawan dan petugas mendata warga yang mengambil bantuan. Lokasi pengungsian dipusatkan di lantai 2 Masjid Al Irsyad.
Warga perumahan Ciledug Indah, Reza Sahefati (30), memilih tidak ikut mengungsi. Sebab, rumahnya terdiri atas dua lantai. Reza dan keluarga memilih tetap tinggal di lantai dua rumah. Hanya saja, ia kesulitan mendapatkan air bersih karena listrik di sekitar perumahan dipadamkan.
”Warga masih banyak yang belum dapat bantuan air bersih, selimut, dan obat gatal,” kata Reza.
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan. Berdasarkan pengalaman banjir dari tahun-tahun sebelumnya, air baru mulai surut 3-4 hari kemudian. Luapan air sungai di dekat perumahan Ciledug Indah kembali menjadi sumber luapan banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Febi Darmawan menyebutkan, bantuan selimut, pakaian, dan obat-obatan telah diberikan kepada warga. Ia meminta warga yang belum mendapat bantuan menanyakannya kepada kepala lingkungan setempat.
”Kecamatan yang masih dilanda banjir sampai hari ini antara lain Periuk, Cibodas, dan Ciledug,” kata Febri.
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Tanggul di sekitar sungai di dalam areal Puri Bintaro Indah, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (21/2/2021), telah selesai diperbaiki. Sehari sebelumnya, tanggul tersebut jebol sehingga mengakibatkan banjir setinggi 150 sentimeter di Puri Bintaro Indah.
Sehari sebelumnya, ketinggian air di perumahan Ciledug Indah 1 mencapai sekitar 2 meter. Air mulai naik pada pukul 04.30 dan perlahan terus meninggi hingga pukul 12.00. Lurah Pedurenan Ashari Hermawan mengatakan, penyebab utama banjir di Pedurenan adalah meluapnya Kali Angke. Meski terdapat tanggul sepanjang aliran kali di sana, air tetap lebih tinggi sehingga melimpas ke jalan lalu masuk ke perumahan-perumahan di sekitarnya (Kompas.id, 20/2/2021).
Sementara itu, banjir telah sepenuhnya surut di Puri Bintaro Indah, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Ketinggian air di sana pada Sabtu (20/2/2021) sempat mencapai 150 cm. Penyebab banjir karena tanggul sungai yang membelah perumahan Puri Bintaro Indah jebol. Kini, tanggul telah diperbaiki.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Seksi Mitigasi BPBD Tangsel Essa Nugraha mengatakan, banjir telah sepenuhnya surut di Tangsel. Sebelumnya ada 22 titik banjir di Tangsel.