Hujan Deras Dini Hari, 193 RT di Jakarta Terdampak Banjir dan Genangan
Sebanyak 1.380 jiwa mengungsi di Jakarta. Sejumlah titik jalan tol yang dikelola Jasa Marga serta jalur rel kereta rel listrik lintas Pondok Ranji-Kebayoran juga tergenang.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Sabtu (20/2/2021) dini hari membuat 193 rukun tetangga atau RT di DKI terdampak banjir dan genangan. Hingga pukul 06.00, laporan menunjukkan tidak ada korban jiwa.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menjelaskan, karena terdapat total 30.470 RT di Jakarta, banjir dan genangan berdampak pada 0,633 persen RT. ”Jumlah pengungsi 379 keluarga dengan total 1.380 jiwa,” katanya dalam keterangan tertulis pada Sabtu pagi.
Jumlah pengungsi 379 keluarga dengan total 1.380 jiwa.
Sabdo mengatakan, banjir dan genangan masih melanda sejumlah lokasi karena tingginya curah hujan. Selain itu, terdapat luapan Kali Ciliwung, Kali Krukut, dan Kali Pesanggrahan di Jakarta Selatan serta luapan saluran penghubung (PHB) Sulaiman, Kali Sunter, dan Kali Cipinang di Jakarta Timur.
Secara rinci, 44 RT dari 29 rukun warga (RW) di Jakarta Selatan terdampak, dengan ketinggian air 40-150 sentimeter. Sebanyak tujuh keluarga yang berisi total 19 jiwa mengungsi.
Pengungsi paling banyak berada di Jakarta Timur, yakni 1.361 jiwa dari 372 keluarga. Air di sana menggenangi 143 RT dari 50 RW dengan ketinggian air 40-180 cm. Adapun di Jakarta Barat, banjir dan genangan melanda 6 RT di 4 RW.
”Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kondisi genangan sedang ditangani oleh Dinas Sumber Daya Air, Damkar (Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan), dan PPSU (penanganan prasarana dan sarana umum) kelurahan yang ditargetkan akan surut dalam waktu cepat,” ujar Sabdo. Personel masih bersiaga memantau situasi di lokasi-lokasi yang rawan genangan.
Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru, menyampaikan, genangan air terjadi di sejumlah titik jalan tol yang dikelola Jasa Marga. ”Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan akibat hal ini,” tuturnya.
Heru menyebutkan, pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta, air menggenang di Kilometer 09B pada lajur 1 hingga 2 (kiri-tengah). Kendaraan masih bisa melintas di lajur 3 hingga 4 serta air sedang ditangani dengan pompa. Akses masuk gerbang tol (GT) Jatibening arah Jakarta tergenang, kendaraan yang akan masuk tol dialihkan melalui GT Jatiwaringin/Pondok Gede.
Di Km 19B, air menggenangi lajur 1-lajur 2, tetapi masih bisa dilintasi kendaraan besar. Kendaraan kecil bisa melintas di lajur 3-lajur 4. Di GT Cikarang Barat 5, lajur kiri tergenang sedangkan lajur kanan bisa dilintasi. Di GT Cibitung 7, semua lajur tergenang, tetapi lajur kanan masih bisa untuk melintas.
Pada Jalan Tol Jakarta-Tangerang arah Tangerang, pengalihan lalu lintas kendaraan arah Cikupa dilakukan di Simpang Susun Bitung, dikeluarkan ke Km 19 Tangerang. Di Km 24A, lajur 2-4 bisa dilintasi. Petugas sedang menangani genangan di dua titik itu dengan pompa.
Pada Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) Pondok Ranji-Serpong arah Serpong, di Km 8+600, GT Pondok Ranji Utama arah BSD ditutup dan kendaraan dialihkan ke Bintaro. Pada Jalan Tol Jagorawi arah Jakarta di Km 3+800, lajur 3 dan 4 bisa dilintasi dan petugas memasang tanggul serta mengoperasikan pompa.
Di terowongan simpang susun Cawang Jalan Tol Dalam Kota Jakarta arah Tanjung Priok Km 00+200, dari Halim ke Tanjung Priok, lajur 2 tergenang. Penanganan dengan pompa tengah berjalan dan kendaraan kecil dialihkan ke Jalan Tol Dalam Kota.
Terkait perjalanan kereta rel listrik, Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Erni Sylvianne Purba mengatakan, operasional kereta pada lintas Pondok Ranji-Kebayoran sempat terkendala mulai pukul 04.30 akibat jalur rel tergenang di Km 17+5/6. ”Namun, mulai pukul 07.22 WIB, genangan air telah surut dan jalur rel kini dapat dilalui secara normal kembali,” ujarnya.
Seluruh KRL di lintas Tanah Abang-Serpong/Parung Panjang/Rangkasbitung (pulang-pergi) dengan demikian sudah bisa berjalan lagi. Namun, menurut Anne, KAI Commuter masih terus berusaha mengurai antrean kereta dan keterlambatan perjalanan akibat gangguan sebelumnya.