Banjir Melumpuhkan Aktivitas Warga

Kegiatan warga di bantaran sungai terhambat akibat banjir yang melanda Jakarta pada Sabtu (20/2/2021). Mereka masih fokus mengungsi serta mengamankan barang berharga.

KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Genangan setinggi 50 sentimeter melanda permukiman di kawasan RW 004 Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021). Sekitar 300 warga di lingkungan RW itu mengungsi ke bangunan sekolah terdekat seusai hujan lebat sejak dini hari.

JAKARTA, KOMPAS — Banjir seusai hujan lebat yang mengguyur Jakarta pada Sabtu (20/2/2021), melumpuhkan aktivitas warga di bantaran sungai dan sekitarnya. Akibatnya, kegiatan usaha warga terkendala dan akses jalan protokol Ibu Kota terganggu.

Permukiman warga di bantaran Sungai Ciliwung masih terendam banjir dengan tinggi berkisar 10-50 sentimeter (cm) hingga Sabtu sore. Pantauan Kompas, warga di permukiman Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Kampung Pulo, serta Kelurahan Kebon Manggis, wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, masih menunggu genangan surut.

Lingkungan RW 004 Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, menjadi yang paling terdampak karena bersebelahan dengan aliran Sungai Ciliwung. Hingga pukul 15.00, Sebagian warga masih mengungsi di bangunan sekolah terdekat. Sementara sebagian warga lain menunggu di rumah sambil mengawasi barang-barang berharga.

Munawaroh (50), warga setempat, mendapati bagian dapur rumahnya terendam sekitar 50 cm karena berhadapan langsung dengan arus Sungai Ciliwung. Seingat dia, genangan meluap hingga ke rumah warga sejak Sabtu dini hari, sekitar pukul 02.00.

Bunyi arus deras sungai bikin saya terbangun. Waktu lihat (kondisi rumah), dapur sudah tergenang, saya langsung bangunin anak-anak buat naikin barang-barang ke lantai dua,” kata perempuan asal Madura, Jawa Timur, itu.

Baca juga: Hujan Deras Dini Hari, 193 RT di Jakarta Terdampak Banjir dan Genangan

KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Genangan setinggi 50 sentimeter melanda permukiman di kawasan RW 004 Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021). Sekitar 300 warga di lingkungan RW itu mengungsi ke bangunan sekolah terdekat seusai hujan lebat sejak dini hari.

Teguh Waluyo (70), ketua RW setempat, menyampaikan sekitar 300 orang mengungsi ke bangunan sekolah terdekat. Hanya sebagian warga yang bertahan di rumah karena punya bangunan dua tingkat. Pengungsi didominasi warga dari RT 011 dan RT 012 yang berada di wilayah lebih rendah dari bantaran sungai.

Banjir ini pun menyebabkan kegiatan usaha warga lumpuh. Munawaroh yang punya warung sate, tidak dapat berdagang. Saat banjir, dia memilih fokus mengamankan bahan masakan agar tidak terendam air.

Bunyi arus deras sungai bikin saya terbangun. Waktu lihat (kondisi rumah), dapur sudah tergenang, saya langsung bangunin anak-anak buat naikin barang-barang ke lantai dua.

Begitu pula Khatib (66), warga RT 011 yang berdagang bakso keliling. Dia bersama keluarga fokus mengamankan barang-barang di rumah. ”Enggak sempat menyiapkan bahan (masakan) karena hujan deras sejak subuh. Jaga rumah dulu saja,” katanya.

Menurut Teguh, mayoritas warga di lingkungannya adalah pedagang. ”Sekitar setengah dari 623 keluarga di sini pedagang. Wajar kalau kegiatan usaha mereka terganggu, dapur rumah saja terendam,” ujarnya.

Baca juga: Banjir di Ibu Kota, Pemprov DKI Fokus Turunkan Petugas

KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Situasi kepadatan kendaraan di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta timur, yang terdampak banjir seusai hujan lebat sejak Sabtu (20/2/2021) dini hari. Sejumlah jalan protokol di Jakarta tidak dapat dilalui hingga menjelang sore.

Banjir juga melanda empat RW di Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Lurah Kampung Melayu Setiawan merinci, permukiman di RW 004, RW 005, RW 006, RW 007, dan RW 008 adalah wilayah terdampak langsung karena sangat dekat dengan Sungai Ciliwung. Hingga sore ini, ada 568 warga mengungsi di bangunan sekolah dan kantor kelurahan terdekat.

Aci Bintiarta (67), warga RW 008 Kampung Melayu, bersama tujuh anggota keluarga mengungsi di SDN 01 Pagi Kampung Melayu. Keluarganya berkumpul karena tidak ada lokasi lain untuk mengungsi. Sementara rumahnya terendam banjir setinggi dua meter.

Banjir di bantaran Sungai Ciliwung juga menimbulkan genangan setinggi 30 cm di Jalan Jatinegara Barat. Kondisi itu menghambat kendaraan yang lalu lalang. Mayoritas pengendara mewaspadai genangan dengan kecepatan rendah.

Untuk mengurangi genangan air di jalan, seperti ditemukan di Jalan Jatinegara Barat, setidaknya tiga unit mobil pemadam kebakaran dioperasikan untuk menyedot air yang merendam jalan tersebut. Air itu kemudian dialirkan kembali ke Sungai Ciliwung.

Baca juga: Titik Banjir di Sejumlah Daerah Bertambah

KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Warga melihat arus genangan di sekitar Kelurahan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021). Rumah di bantaran Sungai Ciliwung itu terdampak banjir setinggi 50 sentimeter.

Penanganan

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menyebutkan, banjir masih ditangani oleh petugas gabungan. Ada petugas dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan yang mengurai genangan dan banjr di permukiman dan jalan protokol.

”Tim gabungan masih bekerja mengurai genangan di perumahan dan jalan raya. Termasuk di Jalan Jatinegara Barat, semuanya butuh proses karena situasi curah hujan yang tinggi hari ini,” kata Sabdo melalui pesan singkat.

Berdasarkan keterangan tertulis yang beredar pagi ini, hujan deras menyebabkan luapan di Kali Ciliwung, Kali Krukut, dan Kali Pesanggrahan di Jakarta Selatan, serta luapan saluran penghubung (PHB) Sulaiman, Kali Sunter, dan Kali Cipinang di Jakarta Timur.

Sabdo menyebutkan, 139 RT dari total 30.470 RT di Jakarta terdampak banjir. Ada 379 keluarga dengan total 1.380 jiwa yang mengungsi.

Baca juga: Banjir Meluas di Jakarta Timur dan Bekasi, OTG Dievakusi

KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Petugas pemadam kebakaran menyedot genangan di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021). Sejumlah jalan protokol di Jakarta tidak dapat dilalui hingga menjelang sore.

Dia merinci, 44 RT dari 29 RW di Jakarta Selatan tergenang banjir dengan tinggi genangan berkisar 40-150 sentimeter. Sebanyak tujuh keluarga terdiri dari 19 jiwa mengungsi.

Pengungsi terbanyak ada di Jakarta Timur, yakni 1.361 jiwa dari 372 keluarga. Banjir merendam permukiman  warga di 143 RT dari 50 RW dengan tinggi berkisar 40-180 cm. Adapun di Jakarta Barat, banjir merendam 6 RT di 4 RW.

Kereta rel listrik juga terdampak genangan pada Sabtu pagi. Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Erni Sylvianne Purba mengatakan, operasional kereta lintas Pondok Ranji-Kebayoran sempat terkendala pada pukul 04.30 akibat jalur rel yang tergenang di Km 17+5/6.

”Namun, mulai pukul 07.22, genangan telah surut dan jalur rel dapat dilalui secara normal kembali,” ujarnya.