Banjir Meluas di Jakarta Timur dan Bekasi, OTG Dievakuasi
Banjir kian meluas di Kota Bekasi dan Jakarta Timur pada Jumat (19/2/2021). Pasein Covid-19 tanpa gejala atau OTG yang terdampak banjir dievakuasi dan dipisahkan dengan warga lainnya yang juga terdampak banjir.
Oleh
SUCIPTO/AGUIDO ADRI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur Kota Bekasi, Jawa Barat, dan Jakarta Timur sejak kemarin hingga Jumat (19/2/2021) dini hari memicu genangan banjir meluas. Pasien Covid-19 tanpa gejala yang sedang isolasi mandiri terdampak banjir dievakuasi dan dipisahkan dari warga lainnya yang juga terdampak banjir.
Di Bekasi, genangan banjir yang semula berjumlah 25 titik bertambah menjadi 40 titik. Manajer Pusat Pengendalian dan Operasional Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Wiratma Puspita mengatakan, hingga pukul 11.00, genangan air setinggi 10-100 sentimeter (cm) tersebar di 12 kecamatan. Banjir membuat mobilitas warga di sejumlah jalan protokol dan pusat perbelanjaan terganggu.
”Jumlah warga terdampak masih kami data. Kami juga berkoordinasi kepada dinas terkait untuk melakukan perbaikan di tanggul yang terancam jebol,” ujar Wiratma, dihubungi dari Jakarta.
Berdasarkan laporan yang dikumpulkan BPBD Kota Bekasi, terdapat satu tanggul jebol di Kecamatan Rawalumbu. Selain itu, terjadi pula longsor di sekitar area tanggul di Kecamatan Jati Asih. Di Perumahan Pondok Gede Permai, kemiringan tanggul akibat longsor yang terjadi dua hari sebelumnya semakin miring. Rekahan tanah juga semakin besar.
”Pengerjaan tanggul sudah mulai dilakukan dari dinas terkait dengan menurunkan alat berat. Semoga ini bisa mengantisipasi longsor yang semakin parah,” katanya.
Dia menjelaskan, saat ini tim gabungan BPBD, satpol PP, TNI, dan polisi tengah memantau semua titik banjir. Warga yang terjebak banjir dievakuasi ke tempat yang aman, seperti rumah ibadah, kantor kelurahan, atau lapangan. Petugas gabungan juga menyiapkan tenda-tenda untuk mengantisipasi adanya pengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi Agus Harpa Senjaya mengatakan, tim gabungan juga bekerja sama dengan warga menangani longsor dan pohon tumbang. Tim menyosialisasikan kepada warga di daerah rawan longsor untuk mengungsi sementara dan mengamankan barang-barang berharga.
”Ada beberapa wilayah longsor yang baru akan ditangani. Kami juga berkoordinasi dengan lurah dan camat setempat sebagai pertimbangan untuk menyiapkan logistik bila ada permintaan dari warga terdampak,” kata Agus.
Sementara itu, di Jakarta Timur, sekitar 2.500 warga terdampak banjir. Genangan air tersebar di sejumlah titik dengan ketinggian 10-50 cm. Genangan terjadi mulai pukul 03.00 dini hari. Akibat genangan ini, sejumlah kendaraan dari arah Tanjung Priok menuju Cililitan sempat tersendat.
Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaeman menuturkan, sebanyak 10 pompa air dikerahkan untuk mengurangi genangan di sejumlah jalan protokol.
”Pada pukul 08.00, genangan mulai berangsur surut dan sudah bisa dilintasi kendaraan,” kata Gatot.
Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur Puryanto menambahkan, genangan yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta Timur, termasuk di kolong Tol Cawang, akibat luapan Kali Cipinang. Kondisi air laut yang pasang juga memicu debit air di Kanal Banjir Timur (KBT) lambat mengalir ke laut.
Aliran air di KBT ini berasal dari sejumlah kali yang ada di Jakarta Timur. ”Jadi semua kali yang alirannya ke KBT itu tertahan. Seperti di Kali Sunter, Kali Cipinang, Kali Jati Kramat, dan Kali Buaran. Akibatnya air meluber ke jalan dan pemukiman warga,” kata Puryanto.
Untuk mengantisipasi sulitnya warga mengakses kebutuhan dasar, petugas sudah membuat dapur umum dan menyiapkan 2.530 kotak makan dan air mineral. Itu disediakan untuk kebutuhan makan siang dan malam warga yang terdampak banjir.
Banjir yang meluas ini membuat pasien orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 yang sedang isolasi mandiri juga terdampak. BPBD Kota Bekasi berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk mengevakuasi mereka ke tempat yang aman dan tidak bercampur dengan warga lain.
Ketua Satgas Penanganan Banjir BPBD Kota Bekasi Karsono mengatakan, setidaknya terdapat tujuh orang di Perumahan Masnaga, Kelurahan Bintara Jaya, Bekasi Barat, yang dievakuasi ke balai warga. Pendataan dan evakuasi pasien Covid-19 tanpa gejala terus dilakukan untuk mencegah penularan.
Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, hujan disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi hingga dua hari ke depan di sekitar Jakarta Timur dan Kota Bekasi. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Rina Oktavia menjelaskan, pihaknya sedang menyiapkan ruangan dan tempat untuk mengisolasi OTG Covid-19 yang juga korban banjir.
”Kami sudah berkoordinasi dengan semua puskesmas. Pasien OTG diarahkan ke puskesmas setempat, kemudian dibawa ke Gelanggang Olahraga Bekasi,” kata Rina.