Pekerjaan Rumah Seusai Anugerah Pahlawan Transportasi

Warga Jakarta ingin ada peningkatan layanan transportasi yang dapat menjangkau semua wilayah kota. Ini pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setelah meraih penghargaan di bidang transportasi.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Para penumpang berjalan menuju pintu masuk Stasiun Tanah Abang, Jakarta, saat jam pulang kerja, Jumat (4/9/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan penghargaan 21 Heroes 2021 dari Transformative Urban Mobility Initiative atau TUMI. Warga mengapresiasi sekaligus menginginkan peningkatan layanan transportasi hingga ke pinggiran kota.

Penghargaan dari lembaga nirlaba asal Jerman yang mendorong inisiatif kebijakan transportasi berkelanjutan ini karena pencapaian selama 2020. TUMI dalam keterangan di lamannya menyebutkan bahwa Anies telah meningkatkan layanan transportasi dengan integrasi moda transportasi, membangun jalur sepeda sepanjang 63 kilometer (km) dari rencana 500 km, revitalisasi stasiun, dan menyediakan bus listrik.

Mutiara (28), warga Jakarta Timur, mengapresiasi penghargaan itu. Harapannya penghargaan jadi pelecut pemerintah provinsi untuk meningkatkan layanan transportasi hingga pelosok Jakarta.

”Menurut saya, Pemprov DKI masih perlu membenahi transportasi angkutan umum. Saat ini masih banyak angkutan umum yang dikelola secara pribadi oleh pengemudi sehingga layanannya sesuka mereka,” kata Mutiara, Minggu (7/2/2021).

Baca Juga: Warga Minta Penataan Pejalan Kaki dan Pesepeda sebagai Prioritas

Kompas/Hendra A Setyawan

Suasana salah satu gerbong MRT tujuan Bundaran HI yang tengah melintas di kawasan Blok A, Jakarta Selatan, yang sepi penumpang, Senin (11/1/2021).

Pekerja kantoran ini mencontohkan pengalamannya yang kesulitan mengakses angkot trayek Pasar Rebo-Cililitan di atas pukul 18.00. Kalaupun ada, jumlahnya terbatas dan kadang hanya mengantar penumpang setengah perjalanan. ”Padahal, kalau layanan angkot baik, warga bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,” ujarnya.

Vina (35), warga Jakarta Timur, juga mengapresiasi penghargaan itu dengan harapan pemerintah membenahi jalur sepeda, jalan, dan trotoar di pusat kota hingga pinggiran. Sepengalamannya ketika bersepeda, ada saja jalan berlubang yang membahayakan pengguna jalan, termasuk pesepeda. Di sisi lain, kerap kali jalur sepeda diokupasi sepeda motor dan mobil.

Contohnya titik tertentu di ruas Jalan Sudirman atau kawasan Kuningan yang banyak jadi tempat parkir. Tak pelak, karyawan swasta itu berharap pembenahan ataupun pembangunan sarana dan prasarana tidak hanya di pusat kota saja. ”Benahi jalan dan trotoar supaya tidak kecelakaan. Di Pramuka masih bolong-bolong. Jangan hanya di pusat kota (Sudirman-Thamrin) saja,” ucap Vina.

Baca Juga: Awal Kemenangan Pengguna Transportasi Publik Jakarta

KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

Sepeda sewa Gowes tersedia di dekat Stasiun MRT Bendungan Hilir, Jalan Jenderal Sudirman, seperti terlihat pada Kamis (15/10/2020).

Pengamat transportasi sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno dalam keterangannya menyampaikan terjadi peningkatan layanan transportasi dalam kurun lima tahun terakhir. Peningkatan itu seharusnya bisa menjadi contoh daerah lain dalam pembenahan transportasi.

Namun, masih ada empat pekerjaan rumah Pemprov DKI di sektor transportasi seusai penghargaan itu. Pemprov harus memastikan keamanan jalur sepeda perpanjangan; mengatasi persoalan okupasi trotoar oleh pedagang kaki lima, seperti di kawasan Tanah Abang; semerawutnya ojek daring; dan kebijakan pembatasan kendaraan yang tidak signifikan mengatasi kemacetan.

Penghargaan

Anies meraih penghargaan itu bersama pejabat dan tokoh masyarakat. Mereka antara lain Pendiri Space X dan Tesla Elon Musk, Menteri Pemerintah Regional Brussels Elke van den Brant, Kepala Dinas Transportasi Medelin Carlos Gardena Caitan, Manajer Transportasi dan Mobilitas Publik Lviv Adriy Bilyy, dan Menteri Transportasi Etiopia Dagmawait Moges.

Baca Juga: Jakarta Kota Terbaik Versi Sustainable Transport Award 2021

KOMPAS/RIZA FATHONI

Bus Transjakarta melenggang di antara kemacetan tol dalam kota dan arteri Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020). Moda angkutan umum massal berbasis bus milik DKI Jakarta ini menjadi tulang punggung transportasi publik warga Ibu Kota.

Tokoh lain yang mendapat penghargaan adalah Managing Director Capital Region Urban Transport Odisha Arun Bothra, Deputi General Manager Shenzen Bus Corp Joe Ma, Insinyur Lalu Lintas Seattle Dongho Chang, Kepala Dinas Mobilitas Bogota Nicolas Estupian, Wali Kota Tirana Erion Veliaj, serta Kepala Bagian Jalan dan Taman di Fridrichshain Kreuzberg Felix Weisbrich.

Berikutnya adalah Mantan Penasihat Kota Eksekutif untuk Perencanaan Kota, Lalu Lintas dan Transportasi, Perlindungan Iklim, Perencanaan Energi dan Partisipasi Publik Wina Birgit Hebein, Wali Kota Porto Alegres Nelson Marchezan Junior, Wali Kota Paris Anne Hidalgo, dan Wali Kota Bidang Sepeda Mexico City Areli Carreon.

Penghargaan juga diberikan kepada Direktur Transportasi San Fransisco Municipal Transportasi Agency Jeffrey Tumlin, Mantan Wali Kota Kochi Zannatul Ferdous, Gubernur Mombasa Hassan Ali Joho, Wali Kota Singra Zannatul Ferdous, dan Ketua Komite Transportasi di Parlemen Uni Eropa Karima Delli.

TUMI masih dalam lamannya mengatakan, penghargaan 21 Heroes 2021 dapat berubah sewaktu-waktu. Mereka berhak mengubah, menambahkan atau menghapus sebagian atau keseluruhan makalah tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Kompas/Yuniadhi Agung

Warga antre di halte bus Transjakarta Koridor 13 di kawasan Puri Beta, Tangerang, Banten, Senin (13/3/2020) sekitar pukul 08.00.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies meraih predikat kota terbaik dalam ajang penganugerahan Sustainable Transport Award 2021. Jakarta, seperti dalam laman Sustainable Transport Award, meraihnya karena pertumbuhan dan perbaikan integrasi antarmoda serta pengembangan bersepeda.

Pegiat transportasi dari Forum Diskusi Transportasi Jakarta, Adriansyah Yasin Sulaeman, kala itu menuturkan, sudah saatnya mengembangkan mobilitas aktif atau untuk pejalan kaki dan pesepeda. Sebab, ke depan, mobilitas aktif harus menjadi fokus utama dengan adanya infrastruktur pendukung.

”First dan last mile dengan berjalan kaki atau bersepeda bisa mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi,” kata Adriansyah. Ia pun menyarankan kemudahan akses transportasi dengan adanya informasi layanan dalam bentuk peta atau tanda tertentu.