Dalam Tiga Hari, 2.580 Orang Tes Covid-19 dengan GeNose di Stasiun Pasar Senen
Calon penumpang yang akan mengakses layanan tes Covid-19 dengan GeNose diimbau tidak makan, tidak minum, dan tidak merokok pada 30 menit sebelum pengambilan sampel.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam tiga hari, 2.580 calon pengguna kereta api sudah mengakses layanan tes Covid-19 menggunakan Gadjah Mada Electronic Nose atau GeNose di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Alat deteksi tersebut saat ini dalam tahap uji diagnostik postmarketing atau beredar di masyarakat dan bisa dipilih untuk mendapatkan berkas bukti negatif Covid-19 sebagai syarat perjalanan dengan KA jarak jauh.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta Eva Chairunisa menyebutkan, GeNose bisa digunakan calon penumpang berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Perkeretaapian dalam Masa Pandemi Covid-19 dan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 5 Tahun 2021.
”Untuk meningkatkan layanan, mulai hari Sabtu (6/2/2021) perangkat GeNose di Stasiun Pasar Senen ditambah empat unit,” ucap Eva lewat keterangan tertulis, Sabtu. Dengan demikian, total ada 10 perangkat yang beroperasi di stasiun tersebut.
Untuk meningkatkan layanan, mulai hari Sabtu (6/2/2021) perangkat GeNose di Stasiun Pasar Senen ditambah empat unit.
Layanan GeNose di Pasar Senen dibuka pada Rabu (3/2/2021) dan hingga Jumat kemarin sudah 2.580 calon pengguna KA yang dites dengan alat pendeteksi virus penyebab Covid-19 lewat embusan napas itu. Adapun pada Sabtu tercatat 700-an calon penumpang yang dites dengan GeNose hingga pukul 15.00.
Eva menuturkan, pihaknya mengatur zonasi di tempat tes dengan GeNose agar protokol kesehatan tetap berjalan. Terdapat tiga zona terpisah untuk pengakses layanan tes, yaitu zona administrasi, zona pengambilan sampel atau pengisian kantong udara, serta zona pengambilan berkas hasil tes.
Eva kembali mengingatkan calon penumpang KA jarak jauh yang hendak menjalani tes dengan GeNose agar terlebih dahulu menunjukkan tiket atau kode pemesanan yang sudah dibayarkan lunas serta kartu identitas asli. Selain itu, mereka diimbau tidak makan, tidak minum, dan tidak merokok pada 30 menit sebelum pengambilan sampel.
Jika tes dengan alat hasil riset dan rancangan sivitas Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu menunjukkan hasil positif, calon penumpang bakal ditangani di ruang isolasi sementara oleh petugas kesehatan. Mereka dilarang naik KA dan biaya tiket akan dikembalikan penuh, lalu diarahkan untuk pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit.
Sementara itu, PT Pegadaian (Persero) turut memesan perangkat GeNose untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di lingkungan perusahaan. ”Nantinya alat ini akan digunakan tidak hanya untuk karyawan, tetapi juga masyarakat yang membutuhkan,” ujar Kuswiyoto, Direktur Utama Pegadaian, dalam siaran pers hari Jumat.
Kuswiyoto mengatakan, pihaknya saat ini konsisten melakukan tes secara berkala untuk seluruh karyawan. Tes tersebut memakan biaya cukup besar sehingga ia berharap penggunaan GeNose bisa membantu efisiensi pengeluaran, tetapi tetap efektif mendeteksi dini penularan di kalangan karyawan.
Rektor UGM Panut Mulyono menjelaskan, GeNose bekerja dengan mendeteksi volatile organic compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19, yang keluar melalui embusan napas ke dalam kantong khusus. Sampel kemudian diidentifikasi melalui sensor, lalu datanya diolah dengan bantuan kecerdasan buatan.
Namun, anggota Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia, Anis Karuniawati, mengingatkan, penggunaan alat deteksi Covid-19 harus memperhatikan standar yang berlaku. Tes dengan metode reaksi rantai polimerase (PCR) menjadi standar utama diagnosis Covid-19.
Adapun tes usap dengan antigen direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penapisan. ”Kalau alat lain, seperti GeNose, perlu studi lebih luas,” ujarnya (Kompas, 4/2/2021).