Tingkat Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Tangerang Selatan Turun
Kendati tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Tangerang Selatan turun, jumlah korban meninggal akibat Covid-19 masih terus bertambah.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/2/2021), menurun dibandingkan dengan beberapa pekan sebelumnya. Hal itu turut dipengaruhi penurunan penambahan kasus harian Covid-19. Kendati demikian, jumlah kematian akibat Covid-19 masih terus terjadi.
Data Dinas Kesehatan Kota Tangerang (Tangsel) menyebutkan, persentase keterisian tempat tidur di ruang perawatan intensif (intensive care unit/ICU) di 23 rumah sakit rujukan Covid-19 seluruh Tangsel sebesar 76 persen. Jumlah itu turun dari beberapa pekan sebelumnya, di mana tingkat keterisian tempat tidur ICU selalu mencapai 100 persen.
Selain itu, persentase keterisian tempat tidur di ruang isolasi mencapai 86 persen. Dari sekitar 551 tempat tidur, saat ini terdapat 80 tempat tidur yang masih tersedia. Meski tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Tangsel turun, persentasenya masih di atas ambang batas aman yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 60 persen.
Meski tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Tangsel turun, persentasenya masih di atas ambang batas aman yang dianjurkan WHO.
”Ini berkorelasi langsung dengan turunnya angka penderita Covid-19 di Tangsel,” ujar Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Tangsel, ditemui saat menghadiri peluncuran gerakan Jakarta Bermasker di Serpong, Tangsel.
Pernyataan Benyamin tersebut sejalan dengan laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Tangsel. Data Satgas Penanganan Covid-19 Tangsel menunjukkan ada penurunan penambahan angka kasus positif Covid-19 harian selama sepekan terakhir.
Dalam rentang waktu 19-26 Januari 2021, tercatat ada penambahan 886 kasus positif Covid-19 di Tangsel. Jumlah itu menurun hingga lebih dari 50 persen pada pekan berikutnya (27 Januari-3 Februari 2021) menjadi 360 kasus. Adapun jumlah pasien Covid-19 yang hingga saat ini masih menjalani perawatan di Tangsel sebanyak 585 orang.
Meski tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 Tangsel menurun, Pemerintah Kota Tangsel masih belum mampu menekan kasus kematian akibat Covid-19. Permasalahan ini masih perlu dipecahkan karena sejak 24 Januari 2021 hingga 3 Februari 2021, jumlah korban meninggal konsisten bertambah setiap harinya. Data terbaru menyebutkan, total ada 272 korban meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 di Tangsel.
Ketidakmampuan Pemerintah Kota Tangsel menekan jumlah korban meninggal ini pula yang disorot Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti. Menurut Ati, Kota Tangsel belum dapat keluar dari zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19 karena jumlah korban meninggal tergolong tinggi di Banten.
”Disiplin masyarakat dalam penerapan prokesnya (protokol kesehatan) juga masih kurang,” kata Ati.
Ati juga menyebutkan, upaya Pemerintah Kota Tangsel terkait surveilans yang meliputi tes, lacak, dan isolasi masih kurang. Terkait upaya surveilans, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Deden Deni yang dikonfirmasi Kompas sebelumnya mengatakan, upaya surveilans telah optimal dilakukan pemerintah Tangsel.
Sementara itu, Polres Tangsel menyatakan akan terus melaksanakan operasi yustisi dan gerakan bagi-bagi masker. Kepala Polres Tangsel Ajun Komisaris Besar Iman Imanuddin menyampaikan, kepolisian bersama jajaran TNI dan satuan polisi pamong praja secara masif membagikan masker ke warga. Ia menyebut, jumlah masker yang dibagikan setiap hari bisa mencapai 5.000-6.000 lembar dalam sehari.
Selain itu, operasi yustisi penegakan protokol kesehatan juga terus digencarkan. Hanya saja, bagi warga yang melanggar belum dikenai sanksi dan hanya mendapatkan teguran atau edukasi dari petugas.
”Kami setiap malam operasi. Kerumunan kami bubarkan. Kemudian lokasi tempat makan yang saat ini dibatasi jam operasinya, jika lewat jam tersebut kami bubarkan,” kata Iman.