DKI Siagakan 5.000 Petugas untuk Bersihkan Sampah di Aliran Kali
Menghadapi puncak musim hujan, dinas lingkungan hidup menyiagakan ribuan personel yang ditempatkan di titik-titik rawan tumpukan sampah yang terbawa aliran sungai, seperti di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyiagakan 5.000 personel petugas UPK Badan Air di lokasi rawan tumpukan sampah yang terbawa aliran air sungai ataupun saluran lain. Selama empat hari hujan deras yang mengguyur Jakarta, sampah yang tertangkap di Pintu Air Manggarai sebanyak 60 meter kubik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin, Rabu (3/2/2021), mengatakan, ribuan petugas itu ditempatkan untuk memantau perkembangan situasi. Selain itu juga untuk melakukan penanganan sampah, terutama di 10 titik khusus, yaitu aliran Sungai Ciliwung, aliran Pesanggrahan Angke, dan aliran Kali Sunter.
”Selain satgas ini, personel dan armada organik tetap melakukan pelayanan rutin. Personel dan armada organik ini siap juga dimobilisasi melakukan penanganan pascabanjir,” ucap Syaripudin.
Dia menjelaskan, sarana yang disiagakan satgas ini terdiri dari 44 mobil pikap angkut sampah, 50 truk sampah, 5 ekskavator jenis spider, 6 ekskavator long arm, 20 ekskavator jenis biasa, dan satu ekskavator liebher yang didampingi oleh 23 petugas mobilisasi dan 12 petugas mekanik.
”Jika diperlukan armada pelayanan rutin dari daerah lain juga dapat dimobilisasi ke daerah terdampak. Target kita penanganan cepat sesuai dengan arahan gubernur,” katanya.
Dari pemantauan di titik rawan tumpukan sampah, selama hujan tiga hari ini, khususnya sampah banjir yang berhasil diangkat dan diangkut dari Pintu Air Manggarai sebanyak 60 meter kubik.
Yogi Ikhwan dari bagian Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menjelaskan, untuk sampah terangkut dari Pintu Air Manggarai pada Minggu (31/1/2021) sebanyak 12 meter kubik; Senin (1/2/2021) sebanyak 12 meter kubik; Selasa (2/2/2021) sebanyak 24 meter kubik; dan Rabu (3/2/2021) sebanyak 12 meter kubik.
”Tercatat jumlah sampah tertangkap dalam empat hari terakhir sebanyak 60 meter kubik,” ucap Yogi.
Syaripudin melanjutkan, dalam bekerja menangani sampah banjir, petugas UPK Badan Air dan Dinas LH memiliki prosedur standar operasi (SOP) penanganan sampah pada musim hujan. SOP dilakukan berdasarkan perkembangan kondisi hasil pantauan dari tim satgas, BPBD/BMKG/CRM/info lainnya terkait kenaikan TMA Katulampa, curah hujan yang tinggi ,dan banjir ROB yang dibagi menjadi empat mode, yaitu mode normal, mode awas, mode tergenang, serta mode rehabilitasi.
”Kami pastikan sistem penanganan sampah berjalan efektif,” ujarnya.
Untuk saat ini, Yogi melanjutkan, para petugas sedang giat bekerja di saringan-saringan sampah otomatis, titik aliran kali yang rawan tumpukan sampah, dan melakukan pengumpulan sampah. ”Untuk Rabu malam kemarin, mereka bersiaga 24 jam di lokasi tugas masing-masing,” katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, secara terpisah, kembali menegaskan, untuk antisipasi banjir, dinas sumber daya air melakukan berbagai kegiatan, seperti pernyiapan pompa, polder, pengerukan, juga meningkatkan daya tampungan air terkait sungai, kali, waduk, situ, embung, dan juga selokan. ”Kami terus lakukan pembersihan dan pengerukan,” katanya.
Dinas SDA, menurut Ahmad Riza, juga membuat terobosan lain, yaitu menyiapkan sumur resapan drainase vertikal, kemudian juga menyiapkan sodetan di beberapa tempat di setiap wilayah. Di samping itu, untuk mempercepat pengurangan genangan air, dinas SDA menyiapkan olakan-olakan di daerah-daerah pinggir jalan.
”Seperti kemarin yang saya tinjau di Kelapa Gading. Hampir di semua wilayah kita buat terobosan-terobosan dalam rangka mempercepat turunnya genangan air dan mempercepat mengalirnya air ke sungai kemudian ke laut,” kata Ahmad Riza.