Penambahan Tempat Tidur Pasien Covid-19 di DKI Masih Jauh dari Target
Untuk bisa menangani pasien Covid-19 dengan memadai, DKI berupaya menambah fasilitas layanan kesehatan, seperti tempat tidur. Namun, pada pekan pertama pembatasan jilid II ini capaiannya masih jauh dari target.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sepekan pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah tempat tidur untuk ruang isolasi dan unit perawatan intensif masih jauh dari harapan. Sampai 2 Februari 2021, tempat tidur di ruang isolasi baru bertambah 19 tempat tidur, sementara tempat tidur di ruang ICU bertambah 24 tempat tidur.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Selasa (2/2/2021), dalam acara di kantor PMI DKI Jakarta, menjelaskan, sesuai yang disampaikan Presiden Joko Widodo, PPKM kedua ini hasilnya belum memuaskan dari sisi pengendalian Covid-19. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya melakukan pencegahan dan penanganan dengan berbagai upaya, di samping juga DKI Jakarta terus melakukan peningkatan fasilitas kesehatan di antaranya rumah sakit, tempat tidur di ruang isolasi, ruang ICU, juga pemakaman.
Untuk peningkatan kapasitas fasilitas layanan kesehatan, terutama untuk peningkatan tempat tidur di ruang isolasi dan ICU, Ahmad Riza menyatakan, capaian di pekan pertama PPKM jilid II ini belum sesuai target.
Capaian di pekan pertama PPKM jilid II belum sesuai target.
Pada pengumuman perpanjangan PPKM jilid II di DKI Jakarta, Minggu (24/1/2021), Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti melalui keterangan resmi menjelaskan, per 24 Januari 2021, untuk tempat tidur di ruang isolasi terdata ada 8.055 tempat tidur. Pemprov DKI berencana menambah 1.941 tempat tidur supaya menjadi total 9.996 tempat tidur.
Kemudian untuk tempat tidur ICU, per 24 Januari 2021 ada 1.097 tempat tidur. Pemprov DKI lalu berencana menambah 265 tempat tidur hingga menjadi 1.362 tempat tidur karena keterisian yang sudah 84 persen.
Ahmad Riza, Selasa pagi, menjelaskan, per 2 Februari, untuk tempat tidur isolasi sudah menjadi 8.074 tempat tidur. Bila dibandingkan dengan kondisi per 24 Januari, artinya untuk tempat tidur di ruang isolasi baru bertambah 19 tempat tidur.
Sementara untuk tempat tidur di ruang ICU per 2 Februari tercatat 1.121 tempat tidur. Artinya untuk tempat tidur di ICU baru bertambah 24 tempat tidur.
Dengan tingkat keterisian tersebut, Ahmad Riza memastikan, DKI tetap berupaya memberi pelayanan terbaik bagi warga. ”Namun, kami terus meningkatkan dan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh warga, tidak hanya warga Jakarta tetapi juga warga di luar Jakarta. Kami layani sebaik mungkin sebagaimana kami melayani warga Jakarta,” katanya.
Ahmad Riza menyatakan, PPKM yang kebijakannya sudah seragam di wilayah Jawa dan Bali diharapkan diikuti pula dengan kebijakan peningkatan fasilitas kesehatan di sekitar Bodetabek. ”Jadi kami berharap pemerintah pusat bisa meningkatkan berbagai fasilitas kesehatan di Bodetabek dan luar Jabodetabek. Dengan adanya peningkatan fasilitas kesehatan, hal itu membantu percepatan, pencegahan, dan penanganan,” ujarnya.
Terkait PPKM jilid II saat ini, Ahmad Riza menjelaskan, untuk evaluasinya belum membuahkan hasil yang baik seperti harapan. ”Masyarakat kita mungkin sudah cukup jenuh. Angka penyebaran ini juga tinggi,” katanya.
Ia meminta masyarakat bisa terus berdisiplin menerapkan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak). Ahmad Riza juga meminta warga tetap berada di rumah, tidak perlu keluar rumah, kecuali ada hal yang sangat penting.
”Betapa pun baiknya regulasi kami buat, sebanyak apa pun aparat kami hadirkan, seberat apa pun sanksi diberikan, menurut para ahli, hanya memberikan kontribusi 20 persen terhadap keberhasilan kita mencegah menangani Covid-19, 80 persennya terletak pada disiplin dan kepatuhan warga,” kata Ahmad Riza.