Kabupaten Bekasi Mulai Vaksinasi Covid-19, Bupati Bekasi Batal Divaksin
Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dimulai. Vaksinasi bagi 10.450 tenaga kesehatan di daerah itu dilaksanakan di 91 fasilitas kesehatan.
Oleh
STEFANUS ATO dan AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dimulai pada Kamis (28/1/2021). Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja batal menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 di daerah itu lantaran tidak lolos pemeriksaan kesehatan.
Vaksinasi tahap pertama di Kabupaten Bekasi dilaksanakan di Puskesmas Cikarang Utara. Vaksinasi tahap pertama diikuti para Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bekasi, seperti Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi dan Komandan Kodim 05/09 Kabupaten Bekasi.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja yang sejatinya menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 batal menjalani vaksinasi lantaran tidak lolos skrining kesehatan oleh dokter penanggung jawab vaksin. Orang nomor satu di Kabupaten Bekasi itu masih memiliki riwayat batuk selama tujuh hari terakhir.
”Saya termasuk kriteria yang ditunda, tetapi tidak akan mengendurkan kami untuk terus mengajak masyarakat melakukan vaksinasi. Saya berharap mudah-mudahan dengan vaksin yang hari ini kami canangkan dapat mengurangi potensi penularan Covid-19 di Kabupaten Bekasi. Kami akan berupaya sekuat tenaga menyukseskan pemberian vaksin Covid-19,” kata Eka, Kamis, di Bekasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Eni menambahkan, vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bekasi sudah dimulai dengan pelayanan vaksin di 91 fasilitas kesehatan. Tenaga kesehatan yang mendapat vaksin pada tahap pertama tersebut sebanyak 10.450 tenaga kesehatan.
”Total vaksin yang kami terima sebanyak 20.900 dosis dengan sasaran untuk 10.450 tenaga kesehatan dan 10 influencer. Vaksinasi dimulai hari ini,” kata Sri.
Ribuan tenaga kesehatan yang menjalani vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bekasi merupakan tenaga kesehatan yang diusulkan oleh dinas kesehatan daerah setempat. Setiap peserta vaksin harus melalui tahap registrasi, pemeriksaan suhu dan tekanan darah, serta pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui calon penerima vaksin memiliki penyakit penyerta atau tidak.
Vaksin kedua di Bogor
Di Kota Bogor, 10 pejabat di daerah itu kembali menerima suntikan vaksin kedua, Kamis. Mereka yang divaksin antara lain Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim bersama sembilan orang, di antaranya dari pimpinan forkopimda, tokoh agama, kepala dinas kesehatan, dan direktur RSUD.
”Sejauh ini alhamdulillah tidak ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan. Artinya, tidak ada efek samping yang membahayakan. Semua fungsi berjalan dengan baik, aman, dan sehat,” kata Dedie di Bogor.
Dedie mengatakan, saat ini prioritas vaksin untuk 9.533 tenaga kesehatan di Kota Bogor yang terdaftar di Sistem Informasi Sumber Daya Kesehatan. Dari jumlah itu, sekitar 50 persen di antaranya sudah disuntik vaksin.
Namun, dari jumlah 9.533 peserta vaksin itu, ada tenaga kesehatan yang tidak lolos skrining karena penyintas, memiliki komorbid, dan lainnya. Jatah vaksin untuk tenaga kesehatan yang tidak lolos skrining kesehatan akan diberikan kepada masyarakat.
Dedie menambahkan, usai vaksinasi tenaga kesehatan rampung, sambil menunggu instruksi dari pemerintah pusat, Pemerintah Kota Bogor akan mempersiapkan 63 titik vaksin untuk vaksinasi Covid-19 dengan sasaran TNI, Polri, pegawai negeri sipil, dan aparatur sipil negara yang melayani publik serta masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, suntikan vaksin kedua untuk Wakil Wali Kota Bogor dan 9 pejabat di Kota Bogor berjalan lancar. Setelah diobservasi 30 menit, tidak ada keluhan atau semuanya dalam keadaan sehat.
Di Kota Bogor, hingga Rabu (27/1/2021), tenaga kesehatan yang lolos vaksinasi berjumlah 4.443 orang atau berkisar 46,8 persen dari jumlah 9.533 tenaga kesehatan yang terdaftar. Dinas Kesehatan Kota Bogor menargetkan 31 Januari atau paling lambat awal Februari 2021, vaksin untuk tenaga kesehatan rampung.