Tumpukan Sampah di Kali Baru Buah Perilaku ”Nyampah” Sembarangan
Sungai masih menjadi tong sampah warga. Terbukti dari 300 meter tumpukan sampah yang menutupi Kali Baru, Depok. Perilaku buruk membuang sampah ke sungai tak hanya mengotori, tetapi bisa berdampak dan berpotensi banjir.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Depok masih terus berupaya membersihkan sampah yang menumpuk di Kali Baru, Cijantung, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, sebagai antisipasi banjir. Ketiadaan alat berat membuat proses pembersihan sampah sepanjang sekitar 300 meter memakan waktu lama.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Depok Dadan Rustandi mengatakan, pihaknya sudah turun membersihkan tumpukan sampah di Kali Baru, Cijantung, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Alat berat cukup sulit untuk masuk ke kawasan tersebut karena akses jalan yang sulit dijangkau. Akibatnya, pihaknya mengangkat tumpukan sampah ke dalam truk secara manual.
”Perilaku membuang sampah sembarangan atau ke sungai masih menjadi pekerjaan rumah yang tidak pernah selesai. Perilaku ini tidak hanya mengotori sungai atau kali, tetapi dengan jumlah volume sampah yang begitu banyak ini bisa menyebabkan banjir karena aliran sungai terhambat sehingga dampaknya buruk juga warga yang merasakan. Dalam sehari saja kami angkut sekitar 1 ton. Dari seminggu lalu sudah kami bersihkan,” kata Dadan, Rabu (27/1/2021).
Perilaku membuang sampah sembarangan atau ke sungai masih menjadi pekerjaan rumah yang tidak pernah selesai. (Dadan Rustandi)
Tumpukan sampah menutupi Kali Baru didominasi sampah rumah tangga, styrofoam, kasur, dan tumpukan kayu. Sampah-sampah itu menutup Kali Baru sepanjang sekitar 300 meter. Bahkan, tumpukan sampah itu membuat petugas bisa berjalan di atasnya. Sampah tersebut sudah menumpuk lebih dari seminggu.
Selain perilaku buruk membuang sampah ke sungai, akumulasi tumpukan sampah juga disebabkan longsornya tempat pembuangan sampah di sepanjang bantaran kali di wilayah Depok dan Bogor. Ketika hujan deras, sampah yang berada di bibir kali pun jatuh ke sungai.
Koordinator Satgas Banjir Dinas PUPR Kota Depok Saiman melanjutkan, mereka menyiapkan satu tronton pengangkut sampah yang bisa memuat volume di atas 10 meter kubik serta dua-tiga truk sampah dengan masing-masing kapasitas volume 6 meter kubik. Ketiadaan alat berat untuk mengeruk tumpukan sampah membuat proses pembersihan berjalan lama.
”Kami coba bawa masuk alat berat untuk keruk sampah ini. Target kami usahakan sekitar 1,5 bulan. Meski begitu kami kerja total secepat mungkin bisa selesai karena saat ini intensitas hujan tinggi. Penyempitan kali dan tumpukan sampah harus segera bersih agar tidak terjadi banjir besar. Kami juga imbau mohon warga jangan buang sampah sembarangan. Kita jaga kali sungai tetap bersih,” kata Saiman.
Dadan melanjutkan, selain menyelesaikan permasalahan sampah, pihaknya juga fokus menormalisasi Kali Grogol, Saluran Irigasi Kelurahan Curug, dan dua titik di Situ Pengarengan, agar fungsi penyerapan air bisa lebih maksimal sehingga tidak terjadi luapan ketika hujan yang mengakibatkan banjir.
”Sudah kami lakukan dari awal Januari. Ada 11 titik normalisasi. Selain sedimen, kami angkut sampah dan normalisasi saluran inlet atau outlet. Upaya ini untuk mengembalikan fungsi situ dan saluran irigasi sebagai penampung dan aliran air,” kata Dadan.