Pemprov DKI Jakarta menyiapkan 17.900 petak makam yang akan siap pada Februari 2021. Penyiapan petak makam terkait tingginya kasus aktif di Ibu Kota hingga pekan ini.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kendati angka kematian di Jakarta diklaim menurun, kebutuhan pemakaman dengan protokol Covid-19 tetap tinggi. Kondisi ini membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 17.900 petak makam.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria seusai kunjungan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan di Jakarta Utara, Rabu (27/1/2021), menjelaskan, penyiapan lahan makam dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus aktif Covid-19 yang terjadi dalam beberapa minggu ini.
Sampai dengan 26 Januari 2021, jumlah kasus aktif sebanyak 23.462 orang yang masih dirawat atau isolasi. Sementara secara total di Jakarta sampai hari ini ada 254.580 jumlah kasus konfirmasi dengan tingkat kesembuhan 89,2 persen dan tingkat kematian 1,6 persen.
”Namun, kami terus menyiapkan lahan pemakaman. Targetnya pada Februari lahan makam dan petak yang disiapkan sudah bisa difungsikan. Sekarang dalam proses penyiapan lahan dan akses jalan menuju tempat pemakaman,” kata Ahmad Riza.
Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Murcahyo, secara terpisah, menyebutkan, secara total, DKI Jakarta menyiapkan 17.900 petak makam. Lahan lokasi petak makam itu tengah disiapkan dan ditingkatkan kapasitasnya untuk menampung pemakaman baru dengan protokol Covid-19 di Jakarta.
Ahmad Riza dalam penjelasannya merinci, ke-17.900 petak makam itu tersebar di sejumlah TPU. Di TPU Bambu Apus 2 (Bambu Wulung-Jakarta Timur), luas lahannya 5 hektar. Luas pemakaian sekitar 3.000 meter persegi dan berkapasitas 800 petak makam.
Di TPU Srengseng Sawah 2 di Jakarta Selatan, luas lahannya seluas 3,4 hektar. Dengan luas pemakaian 1,2 hektar, daya tampungnya sekitar 1.900 petak makam. Di TPU Tegal Alur, tepatnya di Jalan Sahabat, Jakarta Barat, luas lahannya 1,3 hektar. Dengan luas pemakaian 5.000 meter persegi yang masih disiapkan, daya tampung sebanyak 800 petak.
Di TPU Rorotan, luas lahannya 25 hektar dengan prioritas penggunaan 2 hektar. Di Rorotan, untuk pemakaian 8.000 meter persegi akan berdaya tampung 1.500 petak makam. Di RTH Jalan Kramat Tiga (Lubang Buaya, Jakarta Timur) tersedia lahan seluas 5,2 hektar dan berdaya tampung 9.000 petak. Sementara di RTH Jalan Raya Pondok Gede/Dukuh II (Kramat Jati, Jakarta Timur) tersedia lahan 2,1 hektar dengan daya tampung 3.900 petak makam.
Ahmad Riza menambahkan, pemakaian petak makam itu sudah terjadwal. Pemakaian petak makam dilakukan secara bertahap. ”Kita sudah mengukur angka kematian per hari berapa, kemampuan kita menyiapkan petak berapa. Jadi, prinsipnya ketersediaan lahan tidak ada masalah. Sekalipun Jakarta adalah Ibu Kota, sulit menyiapkan lahan dalam jumlah besar tetapi untuk pemakaman Covid-19 kami siapkan sebaik mungkin,” tegasnya.
Meski ada upaya penyiapan petak, ia berharap ke depan tempat-tempat pemakaman itu tidak diisi lagi oleh korban-korban Covid-19. ”Tentu dengan harapan dukungan dari masyarakat, kita terus laksanakan protokol Covid-19 dengan sebaik-baiknya dan melaksanakan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker),” katanya.
Ahmad Riza berharap, dengan penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dari 26 Januari-8 Februari seiring pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) se-Jawa-Bali pada periode yang sama, akan ada penurunan kasus.
”Tentu semuanya berpulang pada kita warga Jakarta untuk berdisiplin. Kami memahami masyarakat sudah cukup lelah, capai, hampir setahun kita berjuang melawan Covid-19. Kami yakin seluruh warga tidak menyerah, tidak boleh menyerah, terus berjuang kita bersama-sama memastikan kesehatan kita keluarga dan seluruh komunitas masyarakat dan wilayah Jakarta semua segera terbebas dari penyebaran Covid-19,” katanya.