Kantor Kecamatan di Kabupaten Bekasi Siap Tampung Pengungsi Banjir
Berbagai kantor kecamatan di daerah rawan banjir di Kabupaten Bekasi akan disiapkan jadi lokasi pengungsian warga yang terdampak banjir.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan 24 perahu karet mengantisipasi potensi banjir di daerah itu saat curah hujan meningkat. Setiap kantor kecamatan akan disiapkan sebagai tempat penampungan warga yang terdampak banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Hendri Lincoln mengatakan, Kabupaten Bekasi, saat ini memiliki 24 perahu karet dan 8 mesin yang sudah disebar ke sejumlah kecamatan rawan banjir. BPBD juga menyiapkan mobil tangki air bersih, mobil dapur umum, hingga mobil pasukan guna memudahkan proses evakuasi dan penanganan warga yang terdampak banjir.
”Kami sekarang punya 45 petugas yang selalu siaga. Akan tetapi, kami berharap potensi banjir tidak separah kota atau daerah lain. Sebab, pada masa pandemi ini akan sangat menyulitkan masyarakat,” kata Hendri, Kamis (21/1/2021) sore, saat dihubungi dari Bekasi.
BPBD juga sudah menyiapkan kebutuhan logistik dalam penanganan bencana banjir, mulai dari batang bambu, karung, hingga makanan bagi korban pengungsi. Logistik itu sudah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Bekasi 2020. Adapun untuk tempat pengungsian, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan memanfaatkan setiap kantor pemerintahan, terutama kantor camat daerah rawan banjir sebagai tempat penampungan pengungsi.
Di Kabupaten Bekasi, kata Hendri, daerah yang rawan banjir merupakan permukiman penduduk di pinggir Kali Bekasi serta Sungai Citarum hilir beserta berbagai anak sungainya. Namun, potensi banjir di kawasan itu diprediksi menurun lantaran Kabupaten Bekasi ada berbagai proyek nasional, termasuk normalisasi sungai melalui Program Citarum Harum.
”Dinas teknis, melalui Bina Marga, sekarang banyak kegiatan normalisasi. Jadi, kami harapkan kegiatan tersebut akan mengurangi risiko bencana,” katanya.
Upaya waspada banjir di Kabupaten Bekasi juga dilakukan di setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Bekasi. Setiap pemerintahan kecamatan diminta oleh Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja untuk memperhatikan kebersihan saluran air di sungai-sungai kecil di wilayah permukiman penduduk. ”Di setiap kecamatan kami ada namanya desa tangguh bencana. Jadi, potensinya kami tingkatkan terus agar masyarakat bisa turut berperan aktif,” katanya.
Genangan di Kota Bekasi
Sementara itu, di Kota Bekasi, genangan muncul di sejumlah ruas jalan setelah daerah itu diguyur hujan deras pada Kamis pagi. Ruas jalan yang tergenang ada sejumlah titik, antara lain Jalan Sudirman, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Ir Juanda.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Widayat Subroto, mengatakan, adanya genangan di ruas jalan disebabkan oleh masih adanya ruas jalan yang berlubang serta terjadinya penyumbatan saluran air. Oleh karena itu, dinas bina marga dan sumber daya air akan terus menambal jalan berlubang dan membersihkan saluran air yang tersumbat.
”Dari semalam memang sudah kami pantau karena dari laporan BMKG, curah hujan di Kota Bekasi hingga pagi tadi cukup tinggi. Kami punya tim unit reaksi cepat sekitar 60 orang. Mereka bertugas memantau titik-titik genangan air sekaligus mengatur penanganan di jalan,” kata Widayat.