Warga Kampung Tangguh Jaya Serpong Kendalikan Penularan Covid-19
Setiap bulan, tidak ada penambahan terkonfirmasi positif Covid-19, dan setiap harinya terdapat peningkatan jumlah yang sembuh dari Covid-19.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Kepolisian Daerah Metro Jaya mendorong warga berdaya mengendalikan penularan Covid-19 di permukiman mereka dengan membentuk Kampung Tangguh Jaya. Di RW 02 Kelurahan Serpong, Tangerang Selatan, masyarakat terpantau mampu menekan pertambahan kasus positif sejak program itu berjalan pada 8 Desember 2020.
“Berdasarkan data setelah didirikan Kampung Tangguh Jaya, setiap bulannya tidak ada penambahan terkonfirmasi positif Covid-19, dan setiap harinya terdapat peningkatan jumlah yang sembuh dari Covid-19,” kata Kepala Kepolisian Sektor Serpong Kepolisian Resor Tangerang Selatan, Komisaris Supriyanto, dalam keterangan pada Selasa (19/1/2021).
Supriyanto memaparkan, sejak pandemi bermula pada Maret hingga Desember (sebelum penerapan program Kampung Tangguh Jaya atau KTJ), tercatat 38 orang di RW 02 Serpong positif Covid-19, dengan 26 orang di antaranya sembuh dan 4 orang meninggal dunia. Setelah KTJ berdiri, data Desember menunjukkan 12 orang positif sepanjang bulan itu, dengan 10 orang masih menjalani isolasi mandiri dan 2 orang sembuh. Adapun korban jiwa nihil.
Di bulan ini, jumlah warga yang terpapar Covid-19 terpantau turun menjadi 10 orang. Warga positif yang sembuh 2 orang sehingga yang menjalani isolasi mandiri sekarang 8 orang.
Lewat Kampung Tangguh Jaya, masyarakat didorong untuk tidak enggan mengikuti tes cepat maupun tes reaksi rantai polimerase (PCR) sehingga yang positif dan tanpa gejala bisa segera isolasi, yang bergejala dirawat, lalu ujungnya menekan risiko penularan lebih luas. (Fadil Imran)
RW 02 Serpong yang memiliki 8 RT dipilih jadi salah satu KTJ di wilayah hukum Polda Metro Jaya karena penyebaran Covid-19 di RW itu tergolong paling tinggi di Kelurahan Serpong. Adapun Serpong yang terdiri dari 8 RW dan 51 RT adalah salah satu zona merah penyebaran Covid-19 di Kota Tangsel.
Sejak awal pandemi, terdapat 166 kasus terkonfirmasi positif se-Kelurahan Serpong, yang berarti rata-rata terdapat tambahan 17 kasus positif per bulan. Jumlah pasien positif yang yang meninggal mencapai tujuh orang (kematian di RW 02 berarti mencakup 57 persen kasus kematian sekelurahan). “Puncaknya adalah di bulan September, dengan 20 warga terkonfirmasi positif,” ujar Supriyanto.
Ia menjelaskan, RW 02 Serpong jadi salah satu area dengan tingkat penyebaran tertinggi karena permukiman di sana padat penduduk, akses masuk ke lingkungan RW 02 banyak dan kompleks, dan kesadaran warga menjalankan pola hidup bersih dan sehat beserta protokol kesehatan masih kurang. Selain itu, di wilayah ini terdapat pasar tradisional Serpong dan stasiun kereta api Serpong, sehingga RW 02 dilintasi warga dari berbagai asal.
Polsek Serpong bekerja sama dengan TNI dan pemerintah daerah melibatkan warga untuk menerapkan enam program utama KTJ di tempat tinggal mereka, yaitu tangguh kesehatan jasmani dan rohani, tangguh sosial ekonomi, tangguh keamanan, tangguh edukasi, tangguh informasi dan kreativitas, serta tangguh demokrasi (mengingat pada 9 Desember terdapat pemilihan wali kota-wakil wali kota).
Dari sisi kesehatan, pos kesehatan, tes cepat, dan tim pemulasaraan jenazah berprotokol Covid-19 disiapkan di sana. Untuk ketangguhan bidang sosial ekonomi, terdapat program usaha mandiri/padat karya/industri rumahan dengan pemasaran daring dan memanfaatkan jasa ojek daring dari warga sekitar untuk distribusi produk. Selain itu, ada jimpitan sembako, lumbung pangan, warung gratis, serta budidaya ikan lele, tanaman hidroponik, dan ternak kambing atau sapi.
Di bidang keamanan, pos keamanan lingkungan dan ronda diberdayakan dan diselenggarakan pemeriksaan suhu badan serta pendataan dan tes cepat bagi tamu yang masuk RW 02. Grup dalam aplikasi percakapan daring turut dimanfaatkan untuk penyebaran informasi.
Program KTJ dicetuskan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Fadil Imran, dan diluncurkan pada Desember silam. Ia sudah menjalankannya di Jawa Timur sewaktu menjabat kapolda di sana, dengan nama program Kampung Tangguh Semeru. Untuk di Jakarta dan sekitarnya, program dimodifikasi sesuai kondisi dan dinamika setempat.
Lewat KTJ, Fadil mendorong masyarakat untuk tidak enggan mengikuti tes cepat maupun tes reaksi rantai polimerase (PCR) sehingga yang positif dan tanpa gejala bisa segera isolasi, yang bergejala dirawat, lalu ujungnya menekan risiko penularan lebih luas. “Jumlah Kampung Tangguh Jaya yang dibangun hingga saat ini sebanyak 203, dan akan terus bertambah,” ujar dia pekan lalu.
Fadil menambahkan, KTJ diprioritaskan dibentuk di zona merah Covid-19 dan bakal dievaluasi setiap dua minggu.
Selain KTJ, edukasi protokol kesehatan terutama penggunaan masker masih terus digencarkan Polda Metro Jaya. Polres Pelabuhan Tanjung Priok, misalnya, pada Minggu (17/1) membagikan total 1.500 masker secara serentak di empat wilayah di Jakarta Utara. Program berjuluk #PriokBermasker itu disertai imbauan-imbauan tentang pentingnya disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Kegiatan #PriokBermasker ini melibatkan unsur TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, serta organisasi masyarakat dalam rangka mendukung program Kapolda Metro Jaya, yaitu program ‘Jakarta Bermasker’,” ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Ajun Komisaris Besar Ahrie Sonta.
Di kawasan Muara Baru, misalnya, polisi melibatkan ormas Badan Potensi Pembinaan Keluarga Besar (BPPKB) Banten Semut Ireng Muara Baru. Mereka membagikan 400 masker kepada masyarakat di pintu masuk Pelabuhan Muara Baru.