Tujuh Jenazah Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi
Tujuh korban Sriwijaya Air SJ-182 PK-CLC berhasil diidentifikasi. Dengan demikian, total 24 korban yang sudah diidentifikasi hingga Sabtu petang.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 PK-CLC yang berhasil diidentifikasi bertambah tujuh orang, Sabtu (16/1/2021). Dengan demikian, pada hari kedelapan pasca-kecelakaan, total 24 korban yang sudah teridentifikasi.
Tujuh penumpang yang baru teridentifikasi adalah Rosi Wahyuni (P 51), Rizki Wahyudi (L 26), Nelly (P 49), Beben Sopian (L 58), Makrufatul Yeti Srianingsih (P 30), Arifin Ilyas (L 26), dan Arneta Fauzia (P 38). Para korban diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
”Korban-korban yang berhasil diidentifikasi total ada 24 orang per pukul 17.00 hari ini. Kami juga telah menerima 162 kantong jenazah dan 127 kantong properti,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Rusdi Hartono, Sabtu di Jakarta.
Salah satu korban, Makrufatul Yeti Srianingsih, diidentifikasi melalui pencocokan sidik jari. ”Proses perbandingan dilakukan dengan membandingkan sidik jari korban dengan sidik jari KTP-el. Ada kesamaan di 12 titik sehingga betul bahwa yang bersangkutan adalah Saudari Makrufatul Yeti Srianingsih,” ujar Kepala Subbagian Pembinaan Fungsional Pusat Indonesian Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri Ajun Komisaris Besar Suwarto.
Korban-korban lain diidentifikasi setelah mencocokkan sampel DNA korban dengan keluarga mereka. Korban atas nama Rosi Wahyuni berhasil dikenali setelah DNA korban dicocokkan dengan DNA ibu kandung. DNA Rizki Wahyudi dibandingkan dengan data ayah kandung, Nelly dengan anak kandung, Beben Sopian dengan anak kandung, Arifin Ilyas dengan orangtua kandung, serta Arneta Fauzia dengan anak kandung.
Sampel DNA
Kepala Instansi DNA RS Polri Niken Budi berterima kasih atas kerja sama keluarga yang telah memberi sampel DNA. ”Kami sangat berterima kasih karena sampel DNA ini jadi data pembanding bagi jenazah,” ujarnya.
Hingga Sabtu pukul 17.00, tim DVI Polri telah menerima total 351 sampel DNA. Adapun sampel DNA dari seluruh penumpang Sriwijaya SJ-182 yang berjumlah 62 orang telah dinyatakan lengkap per Jumat malam.
Selain sampel DNA dan sidik jari, catatan gigi korban juga akan sangat membantu proses identifikasi. Catatan gigi yang dimaksud, antara lain, foto gigi, tampak gigi, dan yang terpenting hasil rontgen panoramik. Foto korban saat masih hidup yang menunjukkan gigi pun bisa digunakan.
Menurut Kepala Laboratorium dan Klinik Odontologi Kepolisian (LKOK) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Komisaris Besar dokter gigi Luh Ike Kristianti, dari 62 penumpang, pihaknya hanya menerima 29 foto gigi. Jumlah rontgen panoramik yang diterima hanya 15 buah.
”Ini data yang sangat minim. Rekam medis korban dibutuhkan. Catatan gigi, misalnya, pernah melakukan perawatan gigi di mana, apa perawatannya, dan sebagainya,” kata Ike. ”Karakter gigi unik dan relatif kuat. Gigi tahan panas dan benturan di kondisi tertentu,” tambahnya.
Penyerahan jenazah
Ada delapan jenazah yang telah diserahkan kepada pihak keluarga per hari ini. Jenazah-jenazah tersebut atas nama Ihsan Adhlan Hakim (33), Pipit Piyono (23), Agus Minarni (47), dan Isti Yudha Prastika (34). Keempatnya diserahkan kepada keluarga siang tadi.
Selain itu, juga ada Dinda Amelia (16), Indah Halimah Putri (26), Putri Wahyuni (25), dan Yohanes Suherdi (37). ”Delapan jenazah telah diterima keluarga untuk dimakamkan,” ujar Rusdi.