Pemimpin Jabodetabek Sepakat Jamin Vaksin Aman dan Halal
Pada prinsipnya, dengan divaksinasi, yang bersangkutan aman dan tidak menularkan ke orang lain. Jadi, harus kita jaga komunitas sesama kita. Wahidin Halim pun imbau warga Banten untuk bersedia divaksinasi.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra/ Helena F Nababan/Aguido Adri/Stefanus Ato
·6 menit baca
Di aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek, tak ketinggalan para gubernur dan wali kota ataupun bupati divaksin Covid-19. Gubernur Banten Wahidin Halim, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Wali Kota Bogor Bima Arya, dan pemimpin pemda lainnya menjamin vaksin aman serta halal. Warga tidak perlu khawatir dan tidak ada alasan untuk menolak vaksinasi.
Pemerintah Provinsi Banten bersiap memulai vaksinasi perdana di Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang. Pertama-tama, vaksinasi dilakukan secara simbolis dengan melibatkan pejabat daerah, Kamis (14/1/2021). Kebijakan serupa diterapkan setidaknya di DKI, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Depok. Hanya Kabupaten Bekasi yang belum melaksanakan vaksinasi massal karena pasokan vaksin dari pemerintah pusat belum sampai ke daerah itu.
Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kota Serang dipilih sebagai wilayah yang diprioritaskan mendapatkan vaksin tahap pertama. Penunjukan dua kota itu karena Serang merupakan ibu kota Provinsi Banten dan Tangsel dinilai rawan penularan sekaligus berdekatan dengan episentrum Covid-19, yaitu DKI Jakarta.
Pada tahap pertama, Provinsi Banten mendapat jatah 86.000 vaksin Sinovac. Untuk saat ini yang baru tiba dari pemerintah pusat baru 14.000 dosis vaksin. Sisa kekurangan jatah itu akan dikirimkan pada pekan ketiga Januari 2021.
Dari 14.000 dosis vaksin yang telah tiba, sebanyak 8.920 dosis diperuntukkan bagi tenaga kesehatan di Tangsel, sementara sebanyak 3.380 lebih dosis vaksin untuk tenaga kesehatan di Kota Serang. Vaksinasi perdana bagi tenaga kesehatan di dua kota itu bakal dilaksanakan pada 15 Januari 2021.
Pada prinsipnya, dengan divaksinasi, dia aman dan tidak menularkan ke orang lain. Jadi, harus kita jaga komunitas sesama kita. Saya imbau warga Banten untuk bersedia divaksinasi.
Sebelum vaksinasi perdana bagi tenaga kesehatan, Pemerintah Provinsi Banten pada Kamis itu lebih dulu melaksanakan vaksinasi bagi pemimpin daerah di Banten. Vaksinasi simbolis itu digelar di Pendopo Bupati Tangerang, Kota Tangerang, Banten.
Gubernur Banten Wahidin Halim menerangkan, ada 14 pejabat pemerintahan daerah di Banten yang berkesempatan divaksinasi untuk pertama kali sebelum vaksinasi bagi tenaga kesehatan. Momentum tersebut coba dimanfaatkan Wahidin untuk memperlihatkan kepada masyarakat Banten bahwa vaksin Sinovac aman dan halal.
”Tidak ada alasan bagi warga menolak divaksinasi. Pada prinsipnya, dengan divaksinasi, dia aman dan tidak menularkan ke orang lain. Jadi, harus kita jaga komunitas sesama kita. Saya imbau warga Banten untuk bersedia divaksinasi,” kata Wahidin.
Ia menegaskan, seluruh masyarakat Banten wajib menjalani vaksinasi. Kepada warga yang menolak divaksinasi, penegakan hukum menjadi upaya terakhir, dengan ancaman sanksi denda dan pidana. Penegakannya diserahkan kepada Kepolisian Daerah Banten. Payung hukumnya mengacu ke Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti menyampaikan, persiapan vaksinasi di Kota Serang dan Tangsel sejauh ini belum menemui kendala berarti. Semua tenaga kesehatan yang menjadi target vaksinasi mendapat pesan singkat serentak (SMS blast).
Hanya saja, jumlah dosis vaksin pada tahap pertama diperkirakan tidak akan cukup untuk memvaksinasi tenaga kesehatan di Banten yang mencapai sekitar 48.000. Setiap tenaga kesehatan harus divaksinasi sebanyak dua kali dalam rentang waktu 14 hari. Dengan begitu, seharusnya ada 96.000 dosis vaksin yang dibutuhkan di Banten.
”(Jumlah dosis vaksin) di tahap pertama ini tidak akan cukup. Kecuali di termin kedua awal Februari ada tambahan vaksin,” katanya.
Dari sisi tenaga vaksinator, Dinas Kesehatan Provinsi Banten melibatkan 5.695 tenaga vaksinator. Namun, untuk vaksinasi tahap pertama kepada tenaga kesehatan, ada 130 vaksinator di Kota Serang dan 150 vaksinator di Kota Tangsel yang dikerahkan.
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menyebutkan, sudah ada sekitar 14.000 tenaga kesehatan di Tangsel yang terdata untuk mendapatkan vaksin pada tahap pertama. Jatah dosis vaksin yang diterima Tangsel 8.920 dosis dirasa masih kurang. Kekurangan itu, menurut Airin, akan dipenuhi di kemudian hari. Sementara dari persiapan fasilitas layanan kesehatan di Tangsel, ada 29 puskesmas, 24 rumah sakit dan 14 klinik sebagai lokasi vaksinasi.
”Yang pasti setelah vaksinasi, masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan,” ujar Airin seusai menjalani vaksinasi.
Di Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan sudah menerima 120.040 dosis vaksin. Vaksin itu akan diberikan dahulu kepada 60.000 tenaga kesehatan meski di seluruh Ibu Kota terdata ada 131.000 tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Rabu (13/1), menjelaskan, penerimaan vaksin untuk DKI Jakarta sudah didahului dengan mekanisme pendataan jumlah tenaga kesehatan yang ada di fasilitas kesehatan di seluruh DKI Jakarta, baik di rumah sakit vertikal, rumah sakit TNI/Polri, rumah sakit umum daerah, puskesmas, maupun semua tenaga kesehatan yang masuk dalam sistem informasi sumber daya manusia kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui pesan singkat mengatakan tidak ada penundaan pemberian vaksin Covid-19 kepada para tenaga kesehatan. Ia turut menjamin vaksin aman dan halal serta pada saatnya nanti, sesuai alokasi waktu maupun pasokan vaksin, setiap warga Ibu Kota yang menjadi sasaran penerima tak perlu ragu divaksin.
”Pendistribusian sesuai dengan data yang ada di aplikasi yang terintegrasi dengan pemerintah secara ketat. Rabu lalu, vaksin sudah didistribusikan ke rumah Sakit Universitas Indonesia. Prioritas kita ada 11.130 tenaga kesehatan yang menerima vaksin,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana.
Hal serupa diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya. Bima turut menekankan bahwa seiring vaksinasi dilakukan, semua pihak tak boleh kendur mengenakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan.
Di Jawa Barat, Kota Bekasi pada Selasa (12/1) juga sudah menerima 14.060 vaksin Covid-19. Vaksin itu diterima langsung Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati di Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Bekasi. ”Kota Bekasi sudah terdroping vaksin yang telah direncanakan pemerintah pusat sebanyak 14.060,” kata Tanti, dalam siaran pers.
Diundur Februari
Dua wilayah lain di Tangerang Raya, yaitu Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang, belum berkesempatan melaksanakan vaksinasi pada Januari 2021. Menurut rencana, dua wilayah tersebut bakal memulai vaksinasi pada awal Februari 2021 setelah vaksin termin kedua nanti tiba.
Kendati demikian, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah telah menyiapkan sejumlah fasilitas layanan kesehatan sebagai lokasi vaksinasi nantinya. Adapun jumlah tenaga kesehatan di Kota Tangerang yang didata untuk mendapatkan vaksinasi sekitar 14.000 orang.
Di Kabupaten Tangerang, berdasarkan data dinas kesehatan setempat, disebutkan ada sekitar 15.000 tenaga kesehatan yang terdata untuk mendapatkan vaksinasi. Vaksinasi terhadap mereka akan berlangsung pada Februari di 44 puskesmas, 3 rumah sakit umum daerah, dan beberapa rumah sakit umum swasta. ”Kemungkinan hampir 60 lokasi,” kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Kamis lalu.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah juga mengatakan, Kabupaten Bekasi sampai saat ini belum mendapat jatah kuota vaksin. Vaksinasi tenaga kesehatan di daerah itu diundur bulan depan.