Wakil Gubernur DKI memastikan vaksinasi di Jakarta dilakukan mulai 15 Januari. Tenaga kesehatan dan sejumlah tokoh akan menjadi penerima pertama. Sementara kasus positif bertambah 2.600-an kasus.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mendekati hari-hari pemberian vaksin Covid-19, DKI Jakarta memastikan 2.676 tenaga kesehatan tambahan akan siap bertugas. Sementara pemberian vaksin di DKI Jakarta dimulai 15 Januari 2021.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/01/2021), menjelaskan, penambahan tenaga kesehatan, yaitu sekitar 2.676 tenaga kesehatan, akan siap dalam waktu tidak lama lagi. Apalagi mulai 15 Januari mendatang, DKI Jakarta siap memberikan vaksin.
Mulai tanggal 15 Januari 2021 pagi akan kita mulai vaksin. Dimulai dari tenaga kesehatan dan tokoh-tokoh agar menjadi contoh masyarakat.
”Mulai tanggal 15 Januari 2021 pagi akan kita mulai vaksin. Dimulai dari tenaga kesehatan dan tokoh-tokoh agar menjadi contoh masyarakat, meyakinkan kepada warga Jakarta, bahwa salah satu solusi terbaik terkait Covid-19 pencegahannya melalui vaksin,” kata Ahmad Riza.
Untuk tokoh-tokoh yang dimaksud Ahmad Riza adalah tokoh-tokoh dari pemda, polda, kodam, dan Forkopimda. ”Namanya tidak perlu saya sampaikan di sini, sudah diatur jadwalnya. Tinggal mengatur tempatnya, apakah di RS, puskesmas, atau di tempat masing-masing, kalau saran dari Menkes di RS,” kata Ahmad Riza.
Ahmad Riza menyatakan, ia sudah meninjau ke masyarakat. Ia menanyakan mengenai vaksin kepada warga. ”Pada prinsipnya masyarakat senang setuju dan mendukung dan siap di vaksin. Mudah mudahan tidak ada lagi warga Jakarta yang khawatir karena ada berita di media sosisal terkait vaksin,” kata Ahmad Riza.
RS rujukan
Sementara dari berita resmi Pemprov DKI Jakarta disebutkan, pada Senin (11/01/2021) Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan Rumah Sakit Universitas Kristen Krida Wacana (RS Ukrida) yang berlokasi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sebagai salah satu RS rujukan penanganan Covid-19.
Dengan beroperasinya RS Ukrida sebagai RS rujukan Covid-19, di DKI Jakarta ada tambahan tempat tidur. Ada 240 tempat tidur di RS Ukrida, rinciannya, 37 tempat tidur ICU dan 203 tempat tidur kamar isolasi yang dilengkapi dengan ventilator, high flow nasal cannula, dan ruangan bertekanan negatif. Selain itu, kelengkapan fasilitas penanganan Covid-19 di RS Ukrida juga ditunjang dengan alat kedokteran yang canggih, seperti mesin HD, Cath Lab, Radiologi Konvensional, dan CT-Scan.
Tambahan unit tempat tidur itu diharapkan membantu penanganan Covid-19 di DKI Jakarta. Menurut data Dinkes DKI Jakarta per 10 Januari 2021, terdapat peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU di 101 RS rujukan.
Untuk tempat tidur isolasi sejumlah 7.548, persentase keterisiannya sebesar 86 persen dengan total pasien isolasi sebanyak 6.501 orang. Adapun untuk tempat tidur ICU sejumlah 995, persentase keterisiannya sebesar 85 persen dengan total pasien ICU sebanyak 849 orang.
Sementara tambahan kasus positif per Selasa (12/01/2021) di DKI Jakarta terdata sebanyak 2.669 kasus baru.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, pada Selasa ini dilakukan tes PCR sebanyak 15.891 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 13.218 orang dites.
Hasilnya, ada kasus baru dengan hasil 2.669 positif dan 10.549 negatif. ”Untuk rate test PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 216.656. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 119.737,” kata Dwi menjelaskan.
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 1.042 kasus sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini 18.988 orang yang masih dirawat atau isolasi.