Tiba dari Pontianak, Keluarga Penumpang Sriwijaya Air Diboyong ke RS Polri
Sejumlah keluarga penumpang Sriwijaya Air dari Pontianak tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Kedatangan mereka untuk menjalani pengumpulan data antemortem di RS Polri.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Sejumlah keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182, Minggu (10/1/2021), mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Sesaat setelah tiba, mereka langsung diboyong ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani proses antemortem.
Kedatangan keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air di Bandara Soekarno-Hatta terbagi menjadi 11 gelombang. Mereka tiba menggunakan maskapai yang berbeda. Menurut jadwal, proses kedatangan berlangsung sejak 08.40 WIB hingga 19.20 WIB.
Menyambut kedatangan keluarga penumpang, Polresta Bandara Soekarno-Hatta dan PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mendirikan Posko Crisis Center Sriwijaya Air di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta. Di posko tersebut, Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Sriwijaya Air, PT AP II (Persero), dan pemangku kepentingan lainnya memberikan bantuan semua keperluan keluarga penumpang.
Di sana, keluarga penumpang bisa bertemu dengan perwakilan manajemen Sriwijaya Air. Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan, posko dibuka selama 24 jam. Informasi terkait pencarian pesawat diberikan secara berkala kepada keluarga penumpang.
”Selain itu, pelayanan yang diberikan kepada keluarga penumpang, antara lain, shuttle bus untuk mengantar ke Posko Antemortem DVI (Disaster Victim Identification) di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur,” ujarnya melalui siaran pers.
Setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, keluarga penumpang menerima pengarahan sekitar 20 menit di ruang tunggu Terminal 2D. Mereka kemudian diarahkan untuk memasuki mobil yang telah disiapkan tepat di depan ruang tunggu.
Kepala Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Adi Ferdian Saputra menjelaskan, Para keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air langsung diantar ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Mereka direncanakan menjalani proses pengumpulan data antemortem (data sebelum kematian).
Data antemortem biasanya berupa DNA (deoxyribonucleic acid) dari keluarga korban. DNA keluarga ini nantinya akan dicocokkan dengan jaringan tubuh korban yang telaeh diisolasi genetiknya.
Salah seorang keluarga penumpang yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Naina, mengaku diminta hadir ke RS Polri Kramat Jati untuk kepentingan pengumpulan data antemortem terhadap penumpang Sriwijaya Air bernama Rahmania. Rahmania merupakan kakak kandung Naina. Ia berharap proses pencarian dan identifikasi penumpang pesawat bisa dilakukan sesegera mungkin.
”Diminta ciri-ciri fisik. Data-data sekarang, disuruh menunggu. Belum tahu untuk apa lagi,” ucapnya di Bandara Soekarno-Hatta.
Untuk mengakomodasi keluarga penumpang, pihak Sriwijaya Air menyiapkan penginapan di sekitar Bandara Soekarno-Hatta untuk keluarga penumpang. Sementara PT Jasa Raharja (Persero) mendata keluarga penumpang untuk keperluan klaim asuransi. Pada pagi harinya, sebanyak 34 keluarga penumpang telah datang ke Posko Crisis Center Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara itu, Polresta Bandara Soekarno-Hatta menyiagakan 15 polisi wanita (polwan) di posko untuk memberikan layanan pemulihan trauma (trauma healing) kepada para keluarga penumpang Sriwijaya Air.