1,9 Juta Keluarga di Jakarta Akan Terima Bantuan Sosial Tunai
Bantuan senilai Rp 300.000 akan diterima setiap bulan pada Januari hingga April 2021.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan, mulai Januari 2021 ini ada 1,9 juta keluarga akan menerima bantuan sosial tunai, bantuan pemerintah kepada keluarga yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan sosial tunai atau BST itu merupakan pengganti dari bantuan pangan nontunai yang diterima warga DKI terdampak pada 2020.
Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (6/1/2021), menjelaskan, pada 2021 ada perubahan skema bantuan sosial. Dari sebelumnya kebutuhan pokok menjadi bantuan sosial tunai atau BST. BST itu akan disalurkan pada Januari sampai dengan April 2021. Setiap keluarga akan menerima Rp 300.000.
Dari verifikasi akhir, menurut Ahmad Riza, jumlah penerima BST di DKI Jakarta terdata 1.992.096 keluarga. ”Kalau sebelum ini persis 2.460.203 keluarga. Ada penurunan,” katanya.
Penurunan jumlah penerima bantuan terjadi karena ada beberapa penerima sebelumnya saat ini sudah bekerja kembali.
Menurut Ahmad Riza, penurunan jumlah penerima bantuan terjadi karena ada beberapa penerima sebelumnya saat ini sudah bekerja kembali. Di antaranya pekerja ojek daring yang sebelumnya pernah menerima bantuan, pada 2021 tidak menerima lagi karena sudah bekerja kembali.
Untuk penyaluran BST, sama seperti penyaluran bantuan pangan pada 2020, dilakukan dari dua sumber pendanaan, yaitu dari APBN melalui Kementerian Sosial dan dari APBD DKI Jakarta.
Dari 1,9 juta keluarga penerima BST, Kemensos akan menyalurkan BST kepada 1.242.096 keluarga. Sementara Pemprov DKI kepada 750.000 keluarga. Adapun untuk pola penyaluran, BST dari Kemensos akan disalurkan melalui PT Pos. Sementara BST dari Pemprov DKI akan disalurkan melalui Bank DKI.
Untuk pendataan warga penerima BST, jelas Ahmad Riza, semua warga DKI Jakarta yang sudah terdaftar di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI otomatis dimasukkan ke Bank DKI. ”Mulai kemarin sudah dipersiapkan dan beberapa hari ke depan, dalam 10 hari ke depan, akan dibagikan kartu ATM-nya,” kata Ahmad Riza.
Ahmad Riza mengharapkan dalam 10 hari ke depan pengambilan kartu ATM bisa dilakukan.
Babay Parid Wazdi, Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI, yang juga Pelaksana Tugas Direktur Keuangan Bank DKI, menjelaskan, warga DKI penerima BST yang belum memiliki rekening Bank DKI sudah diurus oleh Bank DKI.
Adapun untuk pengambilan kartu ATM Bank DKI bagi warga penerima BST, Bank DKI akan menyusun jadwal pengambilan. Lokasi pengambilan nanti akan meminjam ruang sekolah supaya lebih mudah diatur, lebih luas, dan protokol kesehatan bisa terjaga. Nantinya, Satpol PP akan membantu menjaga saat pembagian.
”Pengambilan kartu mulai bulan ini hanya tanggal belum ditetapkan,” kata Babay.
Ahmad Riza melanjutkan, cara pembagian demikian dilakukan karena memang tidak boleh dititipkan. Harus warga yang menerima BST yang mengambil kartu ATM.
Ahmad Riza mengharapkan dalam 10 hari ke depan pengambilan kartu ATM bisa dilakukan. ”Dengan penyaluran bantuan melalui bank dan PT Pos, dipastikan BST akan diterima utuh, tidak dikurangi satu perak pun, tetap sebesar Rp 300.000 dan langsung diterima oleh yang bersangkutan,” kata Ahmad Riza.