Sebanyak 14.560 dosis vaksin telah diterima Pemerintah Provinsi Banten. Namun, vaksinasi masih belum dapat segera dilakukan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Banten belum bisa segera melakukan vaksinasi tahap pertama kendati vaksin Sinovac dari pemerintah pusat telah tiba di Serang, Banten, Senin (4/1/2021). Dinas Kesehatan Provinsi Banten selama satu pekan mendatang akan mematangkan pelatihan kepada tenaga vaksinator. Vaksinasi diperkirakan bisa dilakukan pada 14 Januari.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, 14.560 dosis vaksin Sinovac telah diterima dinas kesehatan. Pada tahap pertama, jumlah total keseluruhan vaksin Sinovac yang dikirim ke Provinsi Banten 83.480 dosis vaksin.
”Tahap pertama dibagi atas dua kali pengiriman. Rencana di pekan ketiga Januari kami akan kedatangan 68.920 dosis,” ujar Ati.
Tahap pertama dibagi atas dua kali pengiriman. Rencana di pekan ketiga Januari kami akan kedatangan lagi 68.920 dosis. (Ati Pramudji Hastuti)
Vaksinasi tahap pertama akan dialokasikan khusus kepada 41.740 tenaga kesehatan di seluruh Banten. Satu tenaga kesehatan bakal mendapatkan dua dosis vaksin dengan interval waktu 14 hari.
Adapun untuk vaksinasi tahap dua, Ati mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut. Menurut rencana, Banten akan mendapatkan sekitar 2,1 juta dosis vaksin di tahap kedua yang diperuntukkan bagi petugas pelayanan publik. Pemerintah Provinsi Banten mengalokasikan anggaran Rp 20 miliar untuk vaksinasi. Anggaran tersebut digunakan untuk kebutuhan logistik, seperti bahan habis pakai dan alat pelindung diri.
Kendati telah berada di gudang penyimpanan, vaksinasi masih belum bisa segera dilakukan di Banten. Menurut Ati, selama sepekan mendatang, Dinas Kesehatan Banten masih fokus melaksanakan pelatihan terhadap 5.000 tenaga vaksinator di 8 kabupaten/kota di Banten. Pelatihan berlangsung hingga Jumat (8/1/2021).
”Setelah itu baru dikirim ke setiap kabupaten dan kota di Banten. Kemungkinan 14 Januari sudah mulai vaksinasi,” katanya.
Setiap kabupaten dan kota di Banten tidak mendapat kuota vaksin yang sama. Jumlah dosis yang diterima setiap kabupaten dan kota berbeda-beda karena kuota vaksin untuk tiap kabupaten dan kota dibagi berdasarkan komposisi jumlah sasaran tenaga kesehatan yang ada di masing-masing wilayah.
Ati tak menyebutkan secara detail berapa jumlah dosis vaksin yang akan diterima setiap kabupaten dan kota pada tahap pertama. Namun, ia menyebut wilayah Tangerang Raya mendapatkan alokasi vaksin yang jauh lebih besar dibandingkan kabupaten dan kota lainnya di Banten.
Tangerang Raya menjadi wilayah dengan tingkat penularan Covid-19 tertinggi di Banten. Di Tangerang Selatan (Tangsel), misalnya, per 4 Januari 2021 dilaporkan terdapat penambahan 39 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Total jumlah kasus di Tangsel bertambah menjadi 3.818 kasus.
Jumlah korban meninggal juga bertambah setiap hari. Kini korban meninggal akibat Covid-19 di Tangsel bertambah satu orang sehingga totalnya menjadi 188 orang.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi mengaku belum mendapatkan informasi terkait tanggal vaksinasi dan berapa dosis vaksin yang akan diterima Kabupaten Tangerang.
Hendra menyebut jumlah total tenaga kesehatan di Kabupaten Tangerang saat ini sekitar 18.000 orang. Ia memperkirakan pada tahap awal tidak semua tenaga kesehatan mendapatkan vaksin. ”Karena dari 14.000 dosis vaksin yang diterima provinsi itu masih harus dibagi ke kabupaten dan kota lainnya. Perkiraan kami mungkin baru sekitar 2.000 tenaga kesehatan yang akan divaksin pada tahap awal ini,” katanya.
Vaksinasi di Kabupaten Tangerang akan dilaksanakan di klinik, puskesmas, dan rumah sakit. Dari Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, ada 44 puskesmas dan 26 rumah sakit yang akan menjadi lokasi vaksinasi. Terkait rantai pendingin (cold chain), Hendra mengatakan hal itu tidak menjadi soal karena seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Tangerang memiliki tempat penyimpanan vaksin dengan suhu 2-8 derajat celsius.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Deden Deni menyampaikan, vaksin akan diberikan kepada 12.711 orang yang terdiri dari tenaga kesehatan sebanyak 9.764 orang, TNI 1.208 orang, Polri 1.423 orang, dan satuan polisi pamong praja 316 orang. Pemberian vaksin terhadap mereka akan dilakukan secara bertahap mulai 14 Januari hingga Maret 2021.
Deden mengaku belum mengetahui bagaimana mekanisme pendistribusian vaksin dari provinsi ke Tangsel. Untuk sementara, Dinas Kesehatan Tangsel saat ini memberikan pelatihan pemberian vaksin kepada vaksinator. Lokasi vaksinasi di Tangsel akan dilakukan di 28 rumah sakit, 47 klinik, 63 praktik mandiri, dan 29 puskesmas.