Tangsel-Bogor Antisipasi Lonjakan Kasus Korona Dua Pekan Pertama 2021
Ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di Kota Tangerang Selatan menipis di tengah kekhawatiran terjadi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Natal dan Tahun Baru.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Bogor mewaspadai kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di dua pekan pertama Januari 2021. Upaya menambah kapasitas tempat tidur masih terus dilakukan. Selain itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di tingkat rukun tetangga dan rukun warga juga didorong agar lebih optimal.
Kewaspadaan menjadi penting mengingat kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini diperkirakan tidak mampu menampung apabila terjadi lonjakan kasus pascalibur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, tingkat keterisian tempat tidur di ruang perawatan intensif (ICU) per 2 Januari 2021 sudah 100 persen dari total 25 unit tempat tidur.
Sementara itu, kapasitas tempat tidur di ruang high care unit (HCU) di seluruh Tangsel sudah menyentuh 91 persen dari total 433. Artinya, hanya tersisa 44 tempat tidur ruang HCU yang masih tersedia. Pasien Covid-19 yang belum mendapatkan ruang perawatan di rumah sakit diarahkan menjalani perawatan di salah satu dari 7 puskesmas transit. Setiap puskesmas transit berkapasitas 10 tempat tidur.
”Puskesmas transit masih bisa menerima pasien. Saat ini masih ada 4 pasien yang harus menunggu di puskesmas sampai ada tempat tidur kosong di rumah sakit,” ujar Allin Hendarlin Mahdaniar, Sekretaris Dinas Kesehatan Tangsel, Minggu (3/1/2021).
Menurut Allin, kapasitas di puskesmas transit tidak boleh penuh. Begitu salah satu dari 22 rumah sakit rujukan Covid-19 di Tangsel mengabarkan ada tempat tidur kosong, pasien di puskesmas transit secepatnya akan langsung dirujuk untuk mengisi. Melihat situasi tersebut, Allin menyebut kondisi penanganan pasien Covid-19 di Tangsel saat ini masih belum ideal.
Per 3 Januari 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Tangsel bertambah 26 kasus. Atas penambahan tersebut, total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Tangsel menjadi 3.779 kasus. Adapun jumlah korban meninggal bertambah 4 orang sehingga total 187 orang.
Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, tahun 2021 adalah periode yang berat bagi Indonesia. Sebab, tren kasus Covid-19 masih terus meningkat dan belum terkendali.
Terlebih saat ini muncul SARS-CoV-2 varian baru yang berpotensi lebih menular. Untuk itu ia meminta pemerintah melipatgandakan kewaspadaan dan survelilans. Upaya tes, pelacakan kontak, dan isolasi mesti terus ditingkatkan.
Menambah kapasitas
Dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Deden Deni menyampaikan, Pemkot Tangsel masih terus berusaha menambah kapasitas tempat tidur dari yang ada saat ini. Ia menyebut sejumlah rumah sakit rujukan di Tangsel sudah ada yang menambah tempat tidur ICU.
Selain itu, apabila dirasa mendesak, Rumah Sakit Dr Sitanala di Kota Tangerang, Banten, mempersilakan Pemkot Tangsel merujuk pasien ke sana. Menurut Deden, masih ada sekitar 30 tempat tidur pasien Covid-19 yang tersedia di RS Dr Sitanala.
Persiapan pengoperasian dua rumah sakit darurat, yaitu Rumah Sakit Pondok Betung dan Rumah Sakit Pakulonan, juga terus digenjot. Masing-masing rumah sakit tersebut berkapasitas sekitar 70 tempat tidur. ”RS Pakulonan dan Pondok Betung diupayakan secepatnya. Besok kami cek lagi. Dua hari kemudian semoga siap untuk memasukkan tempat tidur,” kata Deden.
Hal tak kalah penting adalah antisipasi terhadap warga yang baru kembali dari berlibur pada periode Natal dan Tahun Baru. Deden mengatakan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di tingkat rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW) didorong lebih proaktif memonitor kedatangan warga. Selama ini, Pemkot Tangsel menilai Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat RT/RW belum cukup tegas menindak warga yang melanggar protokol kesehatan.
Di Kota Bogor, Wakil Wali Kota Dedie A Rachim mengatakan, Pemerintah Kota Bogor telah menambah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. Kapasitas tempat tidur dari yang sebelumnya 122 unit ditambah menjadi 150 unit.
”Ditambah dengan rumah sakit tenda yang mampu menampung 10 hingga 12 tempat tidur,” kata Dedie melalui pesan singkat.
Dedie mengklaim Pemkot Bogor terus melakukan pelacakan kontak untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Upaya itu didukung dengan rata-rata pengambilan sampel tes usap sebanyak 1.000 spesimen per pekan.