Rumah Sakit di Tangerang Selatan Penuh, Puskesmas Jadi Lokasi Transit Pasien Covid-19
Keterbatasan tempat tidur pasien Covid-19 memaksa Pemerintah Kota Tangerang Selatan menjadikan puskemas sebagai lokasi transit sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/12/2020), memutuskan untuk menjadikan tujuh puskesmas sebagai lokasi transit bagi pasien Covid-19 yang belum mendapatkan ruang perawatan di rumah sakit rujukan. Kondisi itu terjadi setelah semua rumah sakit rujukan yang ada di Tangerang Selatan hampir penuh dan tidak mampu lagi menampung pasien.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengatakan, Tangsel kembali dinyatakan masuk zona merah penyebaran Covid-19. Status itu diperoleh karena penularan dan kasus kematian akibat Covid-19 di Tangsel masih terus terjadi setiap hari.
Laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Tangsel per 29 Desember 2020 menyebutkan ada tambahan tiga korban meninggal dunia akibat Covid-19. Dengan begitu, total jumlah korban meninggal di Tangsel sudah menembus 173 orang. Sementara untuk penambahan kasus positif Covid-19 harian juga masih belum dapat ditekan. Kasus positif tercatat bertambah 17 kasus sehingga totalnya menjadi 3.642 kasus terkonfirmasi positif.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, Tangsel kembali dinyatakan masuk zona merah penyebaran Covid-19.
Peningkatan kasus dan jumlah pasien membuat kapasitas 22 rumah sakit rujukan Covid-19 di Tangsel hampir mencapai batasnya. Sebanyak 26 tempat tidur di ruang intensive care unit (ICU) dan lebih dari 400 tempat tidur ruang high care unit (HCU) di seluruh Tangsel penuh. Demikian pula dengan Rumah Lawan Covid-19 yang menjadi lokasi isolasi mandiri terpusat yang kondisinya juga hampir seluruhnya terisi.
Keterbatasan tempat tidur memaksa Pemerintah Kota Tangsel mencari cara agar dapat tetap melayani pasien Covid-19 yang terus berdatangan. Cara baru yang ditempuh saat ini adalah menyiapkan tujuh puskesmas sebagai lokasi transit bagi pasien Covid-19 yang belum mendapat ruang perawatan di rumah sakit rujukan.
”Puskesmas kami jadikan tempat transit sebelum pasien dirujuk ke fasilitas layanan Covid-19 khusus,” ucap Benyamin.
Ketujuh puskesmas itu, antara lain, adalah Puskesmas Pamulang, Puskesmas Kampung Sawah, Puskesmas Pondok Ranji, Puskesmas Pondok Betung, Puskesmas Kranggan, Puskesmas Lengkong Wetan, dan Puskesmas Pondok Jagung. Karena dijadikan lokasi transit, untuk sementara ketujuh puskesmas itu tidak melayani pasien rawat jalan, persalinan, dan rawat inap. Layanan akan dialihkan ke puskesmas lain yang lokasinya dekat.
Benyamin mengungkapkan, Pemerintah Kota Tangsel masih berupaya menambah kapasitas dan jumlah rumah sakit rujukan. Namun, pemerintah kesulitan karena rumah sakit lain juga tidak memiliki ruangan perawatan lagi.
”Kesulitan kami menambah rumah sakit rujukan karena kamarnya memang penuh. Rumah sakit memang tidak hanya menangani Covid-19 saja, ada penyakit lain juga yang harus ditangani,” katanya.
Dihubungi secara terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Deden Deni mengatakan, di setiap puskesmas yang menjadi lokasi transit akan disediakan 10 tempat tidur untuk menampung pasien Covid-19 bergejala sedang. Pertimbangan menjadikan puskesmas sebagai lokasi transit salah satunya agar pasien bisa segera mendapatkan pertolongan pertama.
”Selain itu, ada efek psikologis pasien bahwa kalau dirawat di fasilitas kesehatan, mereka ada motivasi dan semangat untuk sembuh,” ujar Deden.