Kabid Humas Polda Metro Jaya: Patroli Berlangsung Sampai 4 Januari 2021
Operasi Lilin Jaya Plus 2020 bertujuan mengamankan arus mudik dan arus balik ke Ibu Kota. Selain itu, digelar tescepat antigen gratis di stasiun kereta api, bandara, dan beberapa titik layanan tanpa turun kendaraan.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Aparat penegak hukum tetap memantau keamanan Ibu Kota meskipun sudah ada imbauan Gubernur DKI Jakarta agar masyarakat tidak keluar kota untuk berlibur di akhir tahun. Patroli berskala besar menjadi salah satu pilihan di samping kerja sama dengan pengurus rukun warga dan rukun tetangga untuk menjaga titik-titik kosong di permukiman yang ditinggal warganya.
“Operasi Lilin Jaya 2020 Plus akan berlangsung sampai tanggal 4 Januari 2021,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Yusri Yunus di Jakarta, Sabtu (26/12/2020).
Operasi ini bertujuan mengamankan arus mudik dan arus balik ke Ibu Kota. Selain itu, melalui Operasi Lilin Jaya 2020 Plus, Polda Metro Jaya turut menggelar tes usap berbasis antigen gratis di stasiun kereta api, bandara, dan di beberapa titik layanan tanpa turun dari kendaraan atau lantatur (drive-through). Sejak tanggal 23 hingga 25 Desember Polda Metro Jaya telah memeriksa 2.830 orang. Sebanyak 36 orang ditemukan reaktif uji usap antigen.
Operasi Lilin Jaya Plus 2020 bertujuan mengamankan arus mudik dan arus balik ke Ibu Kota. Selain itu, Polda Metro Jaya turut menggelar tes usap berbasis antigen gratis di stasiun kereta api, bandara, dan di beberapa titik layanan tanpa turun dari kendaraan atau lantatur (drive-through).
Menurut Yusri sebanyak 8.100 petugas gabungan kepolisian, TNI, satuan polisi pamong praja, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta diturunkan untuk memantau volume kendaraan. Di satuan wilayah permukiman petugas RT, RW, Bintara Pembinaan Desa (Babinsa), dan Bintara Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) melakukan pemantauan. Mereka melaporkan ke kepolisian sektor masing-masing apabila ada rumah-rumah yang kosong karena penghuninya pergi berlibur.
“Kegiatan Buru Covid-19 dan Operasi Yustisi tetap berjalan. Kami akan menggerebek warung makan, kafe, restoran, dan hotel yang tidak taat aturan menjaga jarak fisik. Jika ada kerumunan orang pasti akan dibubarkan juga,” kata Yusri.
Pada Hari Natal sudah ada patroli skala besar oleh aparat penegak hukum. Yusri mengatakan kegiatan ini akan dilakukan per wilayah oleh kepolisian resor dan komando distrik militer setempat.
Terkait penegakan kedisiplinan masyarakat, Kepala Satpol PP Jakarta Arifin mengungkapkan, dari 12 Oktober hingga 25 Desember sudah ada 6.135 rumah makan, kafe, dan hotel yang ditindak. Selain itu, dari jumlah individu ada 93.752 orang yang tidak bermasker ditindak, baik berupa kerja sosial maupun denda. Total sudah terkumpul Rp 770 juta. Apabila dijumlahkan dengan denda sejak tanggal 5 Juni, Jakarta telah menerima Rp 5,58 miliar.
Arus mudik
PT Jasa Marga mencatat sepanjang 23-25 Desember terhitung setidaknya ada 438.000 kendaraan bermotor yang meninggalkan Jakarta. Jumlahnya dihitung dari arus lalu lintas di gerbang tol Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip. Perkiraannya, kenaikan volume kendaraan ini 17,4 persen di atas hari biasa.
Kepala Humas Jasa Marga Dwimawan Heru melalui keterangan tertulis mengatakan bahwa mayoritas kendaraan keluar dari Ibu Kota melalui sisi timur, yakni gerbang tol Cikampek Utama dan Kalihurip. Totalnya ada 244.179 kendaraan.
“Perkiraan Jasa Marga pada tanggal 27 Desember akan ada peningkatan jumlah kendaraan menuju Jakarta sebesar 178.887 kendaraan. Kemungkinan terbesar melalui tol Cikampek,” ujarnya. Oleh sebab itu, para pengemudi disarankan agar kembali ke Jakarta setelah tanggal 27 agar tidak terjebak arus lalu lintas yang padat.
Terkait risiko peningkatan kasus positif Covid-19 akibat liburan akhir tahun, Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Brigadir Jenderal TNI M Sholeh Mustofa mengatakan bahwa menara 4, 5, 6, dan 7 akan dipakai untuk merawat pasien bergejala seperti demam, batuk, sesak napas, dan pilek. Pasien tanpa gejala akan dirawat di menara 8 dan 9 di Pademangan. Adapun untuk isolasi mandiri akan diarahkan ke hotel-hotel yang berada dalam jaringan kerja sama.