Kendaraan Pribadi Dominasi Perjalanan pada Libur Natal 2020
Arus mudik libur Natal dan Tahun Baru didominasi kendaraan pribadi. Polri mencatat, ada kenaikan penggunaan kendaraan pribadi sebanyak 59 persen.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020 meningkat sejak 19 Desember 2020. Pejalanan ke luar Jabodetabek masih didominasi kendaraan pribadi. Berdasarkan catatan PT Jasa Marga, pada H-2 libur Natal 2020, sudah 174.678 kendaraan yang meninggalkan Jakarta.
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Jenderal Gatot Edy Pramono mengatakan, arus lalu lintas di jalan tol pada 24 Desember 2020 tidak terlalu padat dan masih normal. Situasi tersebut juga sama di sejumlah pelabuhan di Indonesia.
Puncak arus mudik Natal sudah terjadi pada 19 Desember 2020. Lonjakan penumpang terjadi pada kendaraan pribadi dan truk, yakni meningkat 59 persen. Penurunan persentase jumlah penumpang terjadi pada pengguna transportasi publik, yaitu turun 60 persen dibandingkan pada 2019.
”Kami mengimbau masyarakat agar di rumah saja. Tidak usah berlibur, tidak pulang kampung, dan rayakan Natal di rumah saja,” kata Gatot saat meninjau pengamanan libur Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (24/12/2020).
Kami mengimbau masyarakat agar di rumah saja. Tidak usah berlibur, tidak pulang kampung, dan rayakan Natal di rumah saja.
Sementara itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, pada H-2 libur Natal 2020 atau 23 Desember, sudah 174.678 kendaraan yang keluar dari Jakarta. Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas dari beberapa gerbang tol (GT) utama, seperti GT Cikupa (arah barat), GT Ciawi (arah selatan), dan GT Cikampek Utama serta GT Kalihurip Utama (arah timur).
Total volume lalu lintas yang meninggalkan Jakarta tersebut naik 34,5 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal. Dari jumlah itu, distribusi lalu lintas yang meninggalkan Jakarta menuju arah timur sebanyak 89.866, menuju arah barat ada 48.596, dan menuju arah selatan ada 36.216 kendaraan.
Tes antigen gratis
Pada Kamis, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal M Fadil Imran bersama Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman memantau pelaksanaan tes usap antigen gratis yang digelar Polri bersama TNI di Stasiun Pasar Senen. Tes itu diperuntukkan bagi masyarakat yang hendak menggunakan layanan kendaraan umum kereta api.
Dudung mengatakan, biaya tes antigen cukup membebankan masyarakat. Oleh karena itu, Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya memberikan tes usap antigen secara cuma-cuma atau gratis kepada masyarakat.
”Fungsinya adalah agar masyarakat yang akan menggunakan kereta api dites terlebih dahulu. Ini mengingat kebutuhan masyarakat saat ini, apabila mereka melakukan tes antigen di luar itu sekitar Rp 300.000,” ucap Dudung.
Fadil menambahkan, masyarakat yang akan mengikuti tes antigen cukup dengan memperlihatkan tiket kereta api dan kartu tanda penduduk. Polri dan TNI juga tidak membatasi jumlah kuota alat tes antigen.
”Tidak kami batasi kuotanya, berapa pun masyarakat akan kami layani. Kami punya persediaan alat tes antigen yang mencukupi. Kodam ada 10.000 dan Polda Metro ada 10.000 serta dibantu BNPB,” katanya.
Tes usap antigen yang ada di lokasi Stasiun Pasar Senen itu akan berlangsung hingga 4 Januari 2021. Kebijakan tes cepat antigen ini bertujuan untuk meminimalkan penularan Covid-19 bagi warga yang berlibur ke luar daerah.
”Jadi kami tidak membatasi, tetapi menyeleksi, membantu masyarakat, menolong masyarakat, memutus mata rantai Covid-19. Agar kalau pulang ke kampung tidak membawa virus,” ucap Fadil.