Tiga Nama Lolos Seleksi Terbuka Sekretaris Daerah Provinsi DKI
Setelah melalui serangkaian tahapan seleksi untuk jabatan sekretaris daerah Provinsi DKI, tiga nama muncul. Selanjutnya, tiga nama itu diusulkan ke Presiden untuk mendapat penilaian akhir dan muncul nama sekda definitif.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Panitia Seleksi Terbuka untuk jabatan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta telah menyelesaikan tahapan seleksi dan memunculkan tiga nama calon Sekda DKI. Selanjutnya, tiga nama tersebut diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri untuk mendapat penilaian akhir dan mengerucut pada satu nama.
Suharti, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman yang juga bertindak selaku Ketua Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Tahun 2020, yang dihubungi pada Jumat (11/12/2020) menjelaskan, tiga nama tersebut diumumkan melalui Pengumuman Pemprov DKI Jakarta Nomor 11 Tahun 2020. Pengumuman tersebut memaparkan tentang hasil akhir seleksi terbuka jabatan sekretaris daerah dan deputi gubernur di lingkungan Pemprov DKI Jakarta Tahun 2020.
Dalam pengumuman itu disebutkan, tiga nama yang lolos dari seluruh tahapan seleksi terbuka adalah Sri Haryati yang saat ini menjabat Penjabat Sekda DKI, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali, dan Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko. Melalui surat tersebut disebutkan, ketiga nama yang lolos seleksi terbuka tahap akhir adalah peserta dengan nilai skor akhir lebih dari atau sama dengan 75.
Munculnya tiga nama itu merupakan hasil dari tahapan seleksi sebelumnya. Dari 18 peserta yang mendaftar, lolos seleksi administrasi, dan kemudian menjalani serangkaian tahapan seleksi, ada 10 nama yang lolos ke tahapan wawancara.
Dari hasil tahapan itu, panitia seleksi sudah melaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk mendapatkan rekomendasi. Dari proses itu, KASN lalu memberi rekomendasi ke panitia seleksi. KASN juga memberi informasi ke Kementerian Dalam Negeri. Gubernur juga berkirim surat ke Mendagri.
Selanjutnya, melalui surat itu juga disebutkan, pejabat pembina kepegawaian akan membuat usulan yang disampaikan kepada Presiden RI melalui Menteri Dalam Negeri untuk proses penilaian akhir (TPA) sebagai dasar penetapan SK pengangkatan dalam jabatan.
Chaidir, Kepala Biro Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, menjelaskan, tiga nama terbaik itu akan diusulkan kepada tim penilaian akhir di panitia seleksi Presiden. ”Tugas dari DKI sudah mengirim tiga nama yang terbaik. Silakan tim penilai akhir Presiden yang melalui Kemendagri untuk memilih salah satu dari yang terbaik tersebut,” kata Chaidir.
Dengan sudah ada tiga nama terbaik yang segera mendapat penilaian akhir itu, diharapkan selambatnya pada Januari 2021 Pemprov DKI Jakarta telah memiliki sekda definitif. Saat ini, setelah Saefullah, meninggal pada 16 September 2020 karena Covid-19, jabatan Sekdaprov DKI diisi oleh Penjabat Sekda Sri Haryati.
”Jabatan penjabat sekda paling lama 3 bulan, Pj sudah dari awal Oktober. Diharapkan Januari sudah punya sekda,” jelas Chaidir.
Apabila pada Januari 2021 belum diputuskan, jabatan penjabat sekda harus diperpanjang. Apabila disetujui, Pj diperpanjang. Namun, apabila tidak disetujui, akan ada pertimbangan lain.
Untuk sekda definitif, apabila sudah mengerucut pada satu nama, lanjut Chadiri, akan dituangkan dalam keputusan presiden RI. ”SK presiden akan diserahkan ke gubernur untuk dilanjutkan pelantikan oleh gubernur dan atau oleh menteri dalam negeri,” kata Chaidir.