Persiapan Pilkada Tangerang Selatan Masuki Tahap Akhir
Persiapan pilkada Kota Tangerang Selatan diklaim telah mencapai 100 persen sehari jelang pemungutan suara. Penerapan protokol kesehatan saat pemilihan berlangsung menjadi tantangan tersendiri.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS – Komisi Pemilihan Umum Kota Tangerang Selatan, Selasa (8/12/2020), mulai mendistribusikan logistik pemilihan kepala daerah atau pilkada ke masing-masing tempat pemungutan suara. Persiapan pilkada di Kota Tangerang Selatan kini telah memasuki tahap akhir.
“Persiapan penyelenggaraan sudah 100 persen untuk besok. Kami berharap besok tidak hujan agar partisipasi pemilih bisa tinggi,” ujar Ade Wahyu Hidayat, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat.
Ade mengatakan, logistik pilkada seperti surat suara, formulir, bilik suara, dan alat pelindung diri bagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mulai didistribusikan sehari sebelum pilkada digelar pada 9 Desember 2020. Logistik tersebut diangkut dari 54 kantor kelurahan menuju 2.963 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Tangsel.
Pendistribusian logistik diwajibkan tuntas sehari sebelum pemungutan suara digelar. Itu karena para petugas KPPS membutuhkan alat pelindung diri ketika bertugas.
Menurut Ade, terdapat total 26.667 orang petugas KPPS di seluruh TPS yang ada di Tangsel. Prosedur standar operasi dari KPU Tangsel mewajibkan petugas KPPS menerapkan protokol kesehatan saat bertugas. Mereka harus mengenakan tiga alat pelindung diri, yaitu masker, sarung tangan, dan perisai wajah untuk mengantisipasi tertular Covid-19.
“Kemudian hand sanitizer kami siapkan. Di TPS juga disediaka wastafel untuk cuci tangan, baju hazmat, dan disinfektan,” katanya.
Wakil Kepala Polres Tangerang Selatan Komisaris Stephanus Luckyto menerangkan, sebanyak 2.150 personel TNI-Polri akan dikerahkan untuk mengawasi jalannya pemungutan suara di pilkada Tangsel.
Ade menyampaikan, seluruh petugas KPPS telah mengikuti tes cepat Covid-19 pada akhir November 2020. Hasilnya, sebanyak 555 orang dinyatakan reaktif dan harus mengikuti tes cepat ulang. Setelah mengikuti tes cepat ulang, sebagian hasil tes petugas KPPS masih reaktif. Sedangkan bagi yang hasil tesnya sudah tidak reaktif diperkenankan untuk bertugas.
“Kepada mereka yang hasil tesnya masih reaktif itu kami lakukan penggantian, sehingga KPPS yang betugas besok itu seluruhnya sudah non-reaktif,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua KPU Tangsel Bambang Dwitoro menyampaikan, jumlah pemilih yang terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 976.019 orang. Untuk mencegah penularan Covid-19, waktu pencoblosan tiap pemilih diatur agar mereka tidak tiba bersamaan untuk menghindari kerumunan.
Sebelum memberikan suara, suhu tubuh mereka diukur. Bila terdapat pemilih yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat celsius, pemilih akan diarahkan untuk mencoblos di bilik suara khusus tak jauh dari tempat pemungutan suara.
Sementara itu, Wakil Kepala Polres Tangerang Selatan Komisaris Stephanus Luckyto menerangkan, sebanyak 2.150 personel TNI-Polri akan dikerahkan untuk mengawasi jalannya pemungutan suara di pilkada Tangsel. Personel gabungan tersebut akan disebar ke ribuan TPS yang ada di Tangsel. Luckyto juga mengimbau pasangan calon maupun simpatisan untuk tidak menggelar pesta kemenangan karena berpotensi menimbulkan kerumuman sehingga menyebabkan penularan Covid-19.
Kepolisian, kata Luckyto, telah melayangkan surat kepada para tim pemenangan untuk tak mengadakan pesta kemenangan. Namun, ia mengakui surat tersebut hanya sebatas imbauan. Meski begitu, Luckyto mengatakan polisi akan memberikan sanksi apabila perayaan tersebut tetap digelar dan melanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.