Manusia Perak di Bongkaran Kali Sunter

Adi (32) mondar mandir di pertigaan Kali Sunter, Serdang, Jakarta Pusat, Sabtu (5/12/2020). Langkahnya cepat, matanya jauh memandang sudut jalan. Memastikan tidak ada patroli satpol PP yang akan menggaruknya. Hujan sejam yang lalu membuat polesan cat di wajahnya luntur.  Tepat di pinggir Kali Sunter terdapat puluhan bangunan yang diratakan, ia beristirahat sekaligus bersiap memoles wajahnya kembali. Campuran cat sablon dan minyak sayur siap memenuhi sekujur tubuhnya yang hanya mengenakan celana jins pendek. Bermodal pecahan cermin kaca ia memastikan semua wajah terpoles sempurna. Perlahan ia bercerita, ”Saya dulunya sopir, sudah pernah menjadi sopir pribadi dan beberapa kantor. Cekcok dengan istri yang bekerja di pusat hiburan malam membuat saya keluar dari pekerjaan tepat setahun lalu. Begitu akan bekerja kembali, badai pandemi Covid-19 sudah menghantam. Semakin sulitlah bekerja, akhirnya mencari pekerjaan apa saja, dari ikut ondel-ondel hingga seperti sekarang ini, menjadi ’Manusia Perak’ untuk menyambung hidup”. Kacamata hitam dipakainya, ia memulai langkahnya kembali mencari titik keramaian untuk mengais rezeki di Ibu Kota.