Pemprov DKI Fasilitasi Kolaborasi Warga untuk Atasi Persoalan Publik
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Jakarta Development Collaboration Network Forum 2020. Kolaborasi antara publik, pemda, dan sejumlah pihak diharapkan memunculkan ide bersama mengatasi kesulitan selama pandemi.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memfasilitasi kolaborasi antarwarga dan berbagai kelompok lainnya untuk mengatasi persoalan publik. Kolaborasi tersebut digelar daring akibat pandemi Covid-19. Diharapkan muncul ide bersama untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul akibat wabah penyakit ini.
Pemprov DKI menggelar Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) Forum 2020 secara daring pada 17-18 Desember 2020. Meski digelar daring, forum pertemuan ini tetap diyakini dapat mendorong munculnya ide baru, kolaborasi antarmasyarakat dengan kelompok lainnya.
”Kami ingin masyarakat terinspirasi untuk berkolaborasi sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup. Saya yakin masyarakat punya banyak ide ketika menemukan masalah di kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga bisa sampaikan ide apa yang sebaiknya dilakukan pemda,” kata Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman Suharti Sutar di Jakarta, Senin (7/12/2020).
JDCN Forum 2020 mencakup diskusi komunitas dengan berbagai tema, seperti kesehatan, lingkungan, budaya dan kesenian, transportasi, edukasi, serta teknologi. Ada pula diskusi kebijakan tentang masalah kota dalam menghadapi pandemi.
Selain itu, ada pameran dan bincang komunitas, kompetisi multimedia, dan penghargaan bagi individu atau badan yang berdedikasi terhadap kolaborasi.
Tema tahun ini ialah Redefining Our Future atau mendefinisikan ulang masa depan. Suharti mengatakan, pandemi betul-betul mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Hal in merupakan tantangan sekaligus peluang.
”Walau pandemi mengubah kehidupan, bukan berarti kita berhenti (berkarya). Kita kini bisa melakukan sesuatu di luar apa yang selama ini biasanya lakukan. Ini adalah peluang,” kata Suharti.
JDCN Forum 2020 akan disiarkan secara daring melalui kanal Youtube DKI Jakarta, media, dan laman plusjakarta.com. Seluruh warga DKI Jakarta dan luar Jakarta boleh bergabung. Semua orang diajak belajar bersama dan saling menginspirasi. Kolaborasi antara warga, pemda, swasta, dan seluruh pihak pun diharapkan terbentuk.
Sebelumnya, forum dengan semangat serupa juga dilakukan pada Ideafest 2020. Ideafest adalah acara tahunan yang mengumpulkan para pelaku industri kreatif untuk saling bertukar gagasan. Festival itu diharapkan jadi wadah memantik ide, menginspirasi, dan mendorong kolaborasi.
”Akan ada banyak hal yang bisa dicontoh, kemudian dikembangkan sendiri. Tidak semua hal harus berakhir karena pandemi,” kata salah satu penggagas Ideafest dan CEO Samara Media and Entertainment, Ben Soebiakto.
Menurut sosiolog Universitas Gadjah Mada, Derajad S Widhyharto, kolaborasi atau gotong royong antarmasyarakat sangat penting ketika menghadapi pandemi. Bekerja sama dinilai sebagai satu-satunya cara mengidentifikasi dan mengatasi masalah.
”Ini seperti teori sapu lidi. Sebatang lidi tidak bisa digunakan untuk bersih-bersih, tapi bisa dipakai jika lidinya ada banyak. Logika itu bisa dipakai untuk memahami bahwa tantangan yang akan dihadapi harus dilakukan bersama,” ucap Derajad.
Jika tidak bekerja sama, katanya, tiap individu akan memiliki tujuan masing-masing. Keseimbangan kehidupan yang dicita-citakan masyarakat pun akan sulit dicapai.
Suharti mengatakan, kolaborasi membuat masyarakat saling jaga selama pandemi. Ini tampak dari sejumlah gerakan solidaritas. Menurut catatan Pemprov DKI Jakarta, beberapa di antaranya adalah bantuan pangan, akomodasi, dan transportasi untuk tenaga kesehatan, bantuan gawai untuk pengajar dan pelajar serta bantuan paket sembako.
”Saya harap forum bisa memantik ide dan kolaborasi di masyarakat,” katanya.